Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kecubung (Datura metel) Dengan Dosis Berbeda Dalam Proses Anestesi Ikan Mas (Cyprinus carpio L.).

Kurniawan, Dito (2015) Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kecubung (Datura metel) Dengan Dosis Berbeda Dalam Proses Anestesi Ikan Mas (Cyprinus carpio L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki perairan air tawar berupa sungai dan danau dengan total luas lahan 605.990 hektar dan berpotensi sebagai tempat dibudidayakannya berbagai macam jenis ikan air tawar. Usaha budidaya ikan mas (Cyprinus carpio L) banyak diminati konsumen. Permintaan ikan mas dari tahun ke tahun cenderung meningkat dan menjadi salah satu ikan yang tingkat konsumsinya paling tinggi di Indonesia. Permasalahan yang dihadapi pada pengiriman ikan adalah kelulushidupan yang rendah karena memerlukan waktu hingga 24 jam. Beberapa teknik dan metode penelitian terus dikembangkan baik basah maupun kering dan penggunaan bahan anestesi dengan tujuan untuk memperpanjang waktu transportasi serta mengurangi resiko ikan mengalami kematian. Salah satu bahan anestesi alami adalah ekstrak daun kecubung (Datura metel) yang mengandung metil kristalin yang mempunyai efek relaksasi. Pengaruh pemberian ekstrak daun kecubung (Datura metel) dengan dosis berbeda pada anastesi ikan mas (Cyprinus carpio L) dalam proses transportasi, diperlukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kecubung sebagai bahan anestesi dan mengetahui dosis ekstrak daun kecubung yang optimal. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimental, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan pemberian ekstrak daun kecubung dengan dosis berbeda yaitu perlakuan K tanpa pemberian ekstrak daun kecubung, perlakuan A dengan pemberian ekstrak daun kecubung dengan dosis 4mg/1.000ml, perlakuan B 8mg/1.000ml, perlakuan C 12mg/1.000ml, perlakuan D 16mg/1.000ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pemberian ekstrak daun kecubung pada anestesi terhadap ikan mas (Cyprinus carpio L) berpengaruh terhadap lama waktu ikan pingsan dan dosis terbaik dari penelitian ini ditunjukkan pada perlakuan C yaitu 12mg/1.000ml karena waktu ikan mulai pingsan 7‟33” dan lama waktu ikan pingsan paling lama 11‟41” dan ikan masih hidup.dengan tingkat kelulushidupan terbaik dengan persentase 96,66%. Disarankan dalam anestesi menggunakan dosis terbaik 12mg/1.000ml dan sebagai upaya mengembangkan pengetahuan perlu dilakukan penelitian lanjutan terkait dengan besarnya persentase zat saponin yang terkandung didalam tanaman kecubung, sehingga konsentrasi ekstrak yang digunakan dapat meminimalisir kematian pada ikan uji.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/142/051503925
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 26 Jun 2015 10:44
Last Modified: 19 Oct 2021 07:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133971
[thumbnail of Skripsi_DIto_Kurniawan_(0910850045).pdf]
Preview
Text
Skripsi_DIto_Kurniawan_(0910850045).pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item