Ginantoko, BernantoAryo (2014) . Skripsi Tentang Curahan Waktu Dan Pendapatan Masyarakat Nelayan Di Pesisir Damas, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu daerah perikanan karena lokasi Trenggalek yang berbatasan dengan laut menyebabkan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir yakni salah satunya di pesisir Damas desa Karanggandu kecamatan Watulimo berprofesi sebagai nelayan. Oleh karena itu penduduk desa Karanggandu menggantungkan hidupnya pada kegiatan melaut. Musim ikan di pesisir Damas terjadi sekitar 4 bulan antara bulan Agustus sampai November. Sedangkan pada saat tidak musim ikan, masyarakat pesisir Damas mengalihkan perhatian mereka pada sektor perkebunan yaitu dengan mengelola lahan milik Perhutani di bukit-bukit sekitar pantai yang ditanami berbagai jenis tanaman. Diantaranya adalah cengkeh, durian, kelapa dan jengkol. Jadi jika pada saat tidak musim ikan masyarakat pesisir Damas tetap memperoleh pendapatan dari sektor non perikanan. Berangkat dari uraian tersebut Sehingga kami merasa perlu untuk meneliti tentang " Curahan Waktu dan Pendapatan Masyarakat Nelayan di Pesisir Damas, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur". Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pekerjaan masyarakat nelayan di bidang perikanan maupun non perikanan, mengidentifikasi curahan waktu kerja nelayan di bidang perikanan maupun non perikanan, menganalisis besarnya pendapatan yang diterima nelayan dari bidang perikanan maupun non perikanan dan menganalisisi faktor-faktor yang mempengaruhi curahan waktu kerja perikanan dan non perikanan masyarakat nelayan pesisir Damas. Penelitian mengenai Curahan Waktu dan Pendapatan masyarakat nelayan ini dilaksanakan di kawasan pesisir Damas, desa Karanggandu, kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober – November 2013. Obyek penelitiannya ialah para nelayan yang bekerja di pesisir Damas. Metode dan jenis penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan jenis penelitian yaitu Purposive sampling . Sedangkan untuk sumber datanya berasal dari data primer yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi serta dari data sekunder. Selanjutnya data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisa deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Jenis pekerjaan masyarakat nelayan di bidang perikanan adalah nelayan jaring tarik yang merupakan nelayan yang pekerjaannya mencari ikan dengan menggunakan alat tangkap jaring tarik. Jaring tarik atau yang biasa disebut dengan pukat pantai adalah suatu alat tangkap yang bentuknya seperti payang, yaitu berkantong dan bersayap, nelayan lobster yang merupakan nelayan yang pekerjaannya mencari lobster dengan menggunakan alat bantu yaitu blengker, pencari kepiting yang merupakan seseorang yang melakukan kegiatan penangkapan kepiting dengan menggunakan alat bantu yaitu bubu dan buruh jaring tarik yang merupakan seseorang yang tugasnya membantu nelayan jaring tarik (juragan) menarik jaring. Sedangkan pekerjaan lain di bidang non perikanan adalah petani ladang, pembuat lidi, petani dan pegawai LMDH. Pendapatan masyarakat nelayan yang diperoleh dari pekerjaan di bidang perikanan yaitu dari nelayan jaring tarik dengan rata-rata pendapatan setiap tahunnya sebesar Rp 191.508.955,-, nelayan lobster dengan rata-rata pendapatan setiap tahunnya sebesar Rp 159.639.875,-, pencari kepiting dengan rata-rata pendapatan setiap tahunnya sebesar Rp. 4.825.000,- dan buruh jaring tarik dengan pendapatan rata-rata setiap tahun sebesar Rp 6.617.788,-. Dan rata-rata dari keseluruhan pekerjaan di bidang perikanan adalah sebesar Rp 65.499.049,-. Pendapatan nelayan di bidang non perikanan berasal dari pekerjaan seperti petani ladang yang memanfaatkan lahan milik Perhutani dengan sistem bagi hasil yang ditanami berbagai jenis tanaman seperti durian, cengkeh, pisang dan lain-lain. Mayoritas masyarakat nelayan di pesisir Damas mempunyai lahan untuk dimanfaatkan, bagi masyarakat yang tidak mempunyai lahan pekerjaan di bidang non perikanan mereka adalah membuat lidi, petani dan pegawai LMDH. Rata-rata pendapatan di bidang non perikanan adalah sebesar Rp 157.495.070,-. Curahan waktu kerja diukur menggunakan satuan Hari Orang Kerja (HOK), dimana 1 HOK sama dengan 8 jam. HOK yang digunakan oleh nelayan dihitung dalam satuan per tahun untuk menyamakan satuan hitungnya. Curahan kerja nelayan di pesisir Damas untuk pekerjaan di bidang perikanan rata-rata adalah 94 HOK dan untuk pekerjaan di bidang non perikanan rata-rata adalah 99 HOK. Waktu yang dicurahkan untuk pekerjaan di bidang perikanan lebih sedikit disebabkan oleh pekerjaan di bidang perikanan hanya selama 4 bulan dalam satu tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi curahan waktu kerja nelayan di pesisir Damas adalah umur, pendidikan dan pengalaman, sedangkan variabel jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap curahan waktu kerja nelayan di pesisir Damas. Dari hasil analisis SPSS diketahui bahwa semakin bertambahnya pengalaman maka curahan waktu kerja akan semakin rendah.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2014/96/051402871 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 30 May 2014 13:49 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 06:32 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133918 |
Preview |
Text
skripsi.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |