Rosyidah, Lathifatul (2014) Studi Komparasi Analisa Nilai Tambah Antara Usaha Pemindangan Dan Usaha Pengasapan Ikan Di Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kabupaten Banyuwangi dengan hasil lautnya yang sangat melimpah masih memiliki berbagai macam permasalahan yang berdampak pada penurunan nilai produk diantaranya nilai tambah yang rendah. Berkaitan dengan rendahnya nilai tambah dan mutu hasil produk perikanan di Kabupaten Banyuwangi, perlu dilakukan upaya penanganan hasil produksi melalui diversifikasi produk dengan pengolahan lebih lanjut salah satunya dengan pemindangan dan pengasapan ikan. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Genteng yang terdapat pengusaha pemindangan dan pengasapan ikan. Tujuan penelitian ini adalah 1) menganalisis karakteristik home industry pemindangan dan pengasapan ikan, 2) nilai tambah yang dihasilkan, 3) analisa efisiensi usaha, serta 4) prospek usaha pemindangan dan pengasapan ikan di Kecamatan Genteng dengan melihat peluang usaha, kendala dan alternatif yang diberikan. Penelitian dilakukan mulai tanggal 1 Mei sampai 10 Mei 2013 dengan teknik pengambilan sampel secara sensus terhadap 5 populasi pengusaha pemindangan dan 1 pengusaha pengasapan. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder yang dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan pemberian kuisioner. Selanjutnya data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Usaha pemindangan dan pengasapan ikan di Kecamatan Genteng masih bersifat tradisional dengan peralatan sederhana yang biasa dijumpai pada rumah tangga. Pemasaran yang mampu menjangkau dan memenuhi pasar lokal di wilayah Kecamatan Genteng memberikan keuntungan tersendiri. Jika dibandingkan dengan usaha pengasapan yang hanya ada satu orang memberikan ruang dan keuntungan secara maksimal karena tidak ada usaha yang serupa. Namun, dengan jumlah penduduk yang besar serta besarnya kapasitas Pasar Genteng yang menjadi tujuan konsumen dari berbagai daerah di luar Kecamatan Genteng sehingga pengusaha pemindangan maupun pengasapan ikan di Kecamatan Genteng tidak memiliki kendala dalam hal pemasaran. Usaha pengasapan ikan memberikan nilai tambah yang lebih besar daripada usaha pemindangan. Nilai tambah pada pengolahan ikan asap sebesar Rp 4524,96 per kilogram bahan baku menunjukkan bahwa nilai produk pada usaha pengasapan ikan lebih baik daripada usaha pemindangan. Selain itu, jika dilihat dari distribusi marjin yang dihasilkan, pada usaha pengasapan memberikan share keuntungan pemilik usaha yang lebih besar daripada usaha pemindangan yaitu sebesar 56,66 % per produksi. Hasil analisa jangka pendek pada usaha pengasapan ikan menghasilkan keuntungan yang lebih besar daripada usaha pemindangan. Hasil perhitungan R/C Ratio per tahun juga menunjukkan bahwa usaha pengasapan memberikan nilai sebesar 1,22 per tahun sedangkan R/C Ratio pada usaha pemindangan sebesar 1,14 per tahun. Hasil nilai rentabilitas usaha menunjukkan bahwa baik usaha pengasapan maupun pemindangan menguntungkan untuk dijalankan. Hal ini terlihat dari rentabilitas usaha pengasapan sebesar 22,35 per tahun dan pada usaha pemindangan rentabilitas rata-rata sebesar 14,19. Nilai rentabilitas usaha pengasapan dan pemindangan tersebut lebih besar daripada BI rate yaitu acuan bagi suku bunga pinjaman maupun simpanan selama satu tahun pada bank maupun lembaga keuangan yang ditetapkan Bank Indonesia untuk tahun 2014 sebesar 7,5 % per tahun. Prospek usaha ditinjau dari ketersediaan bahan baku, usaha pemindangan dan pengasapan sangat menguntungkan. Hal ini didukung dengan produksi perikanan laut Kabupaten Banyuwangi yang mencapai 40.425,84 ton pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 44.469,39 ton pada tahun 2012. Selain itu dari aspek produksi, usaha pemindangan dan pengasapan ikan tidak mengalami kendala dikarenakan proses produksi yang sederhana sehingga dapat dengan mudah dilakukan oleh siapapun. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan pada usaha pengasapan dan pemindangan tidak terlalu mahal sehingga dapat menghemat biaya pengeluaran. Namun, secara keseluruhan, usaha pengasapan ikan lebih prospektif daripada usaha pemindangan mengingat jumlah persaingan usaha sejenis tidak ada karena hanya ada satu pengusaha pengasapan ikan dengan jumlah konsumen yang banyak dan area pemasaran yang luas mengingat Kecamatan Genteng sebagai sentra perdagangan di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Saran yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah bagi peneliti yang a kan melanjutkan penelitian ini, diharapkan melakukan pengkajian lebih lanjut mengenai aspek lain yang mendukung kelayakan usaha pemindangan dan pengasapan ikan terutama aspek pasar dan pemasaran, aspek manajemen, aspek sosial ekonomi, aspek lingkungan, aspek hukum, serta aspek finansial jangka panjang. Bagi pengusaha pemindangan dan pengaspan ikan hendaknya lebih memperhatikan aspek sanitasi dan higiene produk karena mempengaruhi kualitas produk, serta melakukan pembukuan usaha sehingga kelayakan usaha secara administratif dapat terwujud. Bagi pemerintah hendaknya dapat memberikan pendampingan usaha serta akses informasi
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2014/91/051402668 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 07 May 2014 10:30 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 06:27 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133913 |
Preview |
Other
LAPORAN_SKRIPSI.PDF Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |