Penggunaan Tanaman Hydrilla (Hydrilla verticillata) pada Proses Bioremediasi dalam Budidaya Ikan Mas (Cyprinus carpio, L)

Nazar, Rahmad (2014) Penggunaan Tanaman Hydrilla (Hydrilla verticillata) pada Proses Bioremediasi dalam Budidaya Ikan Mas (Cyprinus carpio, L). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Produksi budidaya perikanan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang tajam. Seiring dengan menurunnya produksi perikanan tangkap maka sektor perikanan budidaya yang kemudian menjadi harapan untuk menghasilkan produk perikanan. Untuk produksi ikan mas (Cyprinus carpio, L) dunia pada tahun 1997 mencapai 2.181.182 ton dan meningkat menjadi 3.202.561 ton pada tahun 2002. Ini menunjukkan bahwa akuakultur telah menjadi sebuah industri, konsekuensinya akuakultur cenderung dilakukan dengan metode produksi intensif. Sistem intensif hingga kini masih terkendala, salah satunnya buangan limbah akuakultur yang berakibat tingginya senyawa-senyawa yang beracun bagi ikan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu melaui pendekatan biologi, menggunakan tanaman air seperti hydrilla. Tanaman hydrilla dapat tumbuh dengan subur pada tempat yang kaya bahan organik, bagian daun, batang, dan akar terendam di air yang memudahkan tanaman hydrilla untuk mendegradasi bahan pencemar ( N, P dan logam berat). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan konsentrasi TAN pada proses bioremediasi dalam budidaya ikan mas dan mengetahui pengaruh teknologi bioremediasi terhadap pertumbuhan ikan mas. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 10 September sampai 10 Oktober 2013 dan dilaksanakan di Laboratorium Reproduksi, Pembenihan dan Pemuliaan Ikan, FPIK – UB, Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini terdiri dari lima perlakuan dan tiga ulangan. Sebagai perlakuan yaitu K (tanpa pemberian hydrilla dan probiotik), A (hydrilla 100%=43,5 g), B (probiotik 100%= 0,5 ml/l), C (hydrilla 50%=21,75 dan probiotik 50%=0,25 ml/l) dan D ((hydrilla 100%=43,5 dan probiotik 100%=0,5 ml/l). Parameter utama pada penelitian iniadalah TAN, Amoniak (NH3) dan SR. Sedangkan parameter penunjangnya adalah SGR, FCR dan parameter kualitas air yang meliputi pH, suhu dan DO. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan yang berbeda memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kandungan TAN (Total Amoniak Nitrogen) dan amoniak (NH3) dalam media budidaya ikan mas. Perlakuan 100% hydrilla merupakan perlakuan terbaik dalam menurunkan TAN dan amoniak (NH3) dengan nilai TAN terendah sebesar 0,137 mg/l dan amoniak (NH3) sebesar 0,0054 mg/l. Hal ini disebabkan adanya kemampuan tanaman air untuk menyerap unsur-unsur pencemar sebagai sumber nutrien, atau secara tidak langsung dengan cara menyediakan tempat tumbuh bagi mikroorganisme yang akan mengurai bahan pencemar. Untuk nilai SR ikan mas menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata antar perlakuan. Hal ini dikarenakan perlakuan pemberian hydrilla atau probiotik tidak memberikan pengaruh secara langsung terhadap kelangsungan hidup ikan mas, melainkan ditujukan untuk memperbaiki kualitas air dan untuk perlakuan 50% hydrilla dan probiotik memiliki nilai SR tertinggi sebesar 98,89%. Untuk parameter penunjang nilai SGR dari perlakuan yang berbeda memberikan pengaruh berbeda sangat nyata antar perlakuan. Perlakuan 50% hydrilla dan probiotik merupakan perlakuan terbaik dengan nilai SGR 1,6 sedangkan perlakuan kontrol merupakan perlakuan terburuk dengan nilai SGR terendah 0,61. Selanjutnya untuk nilai FCR dari perlakuan yang berbeda memberikan hasil pengaruh yang berbeda sangat nyata antar perlakuan. Perlakuan 50% hydrilla dan probiotik merupakan perlakuan terbaik dengan nilai FCR terendah yaitu 1,85. Faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan kelulushidupan ikan selain pakan adalah kualitas air. Hal ini disebabkan jika kondisi lingkungan baik maka energi akan lebih banyak dimanfaatkan oleh ikan untuk pertumbuhan. Untuk parameter penunjang kualitas air pH dan DO saat pagi maupun sore selama penelitian masih dalam kondisi baik untuk kegiatan budidaya ikan mas. Namun untuk parameter suhu selama penelitian lebih rendah daripada suhu optimal untuk budidaya ikan mas. Untuk nilai pH pagi dari perlakuan yang berbeda memberikan hasil berbeda nyata antar perlakuan dan memberikan hasil tidak berbeda nyata untuk nilai pH sore. Untuk nilai pH pagi perlakuan 100% hydrilla berbeda nyata dengan perlakuan 100% probiotik. Perlakuan 100% hydrilla memiliki nilai pH pagi terendah 7,65 sedangkan perlakuan 100% probiotik memiliki nilai pH pagi tertinggi 7,77. Untuk parameter penunjang yang lain seperti parameter suhu dan DO, perlakuan yang berbeda memberikan hasil tidak berbeda nyata antar perlakuan. Disimpulkan bahwa tanaman hydrilla (Hydrilla verticillata) dapat menurunkan konsentrasi TAN dan penurunannya sebanyak 43,99% dibandingkan tanpa perlakuan. Penggunaan teknologi bioremediasi dalam budidaya, berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ikan mas (Cyprinus carpio, L). Perlakuan dengan pemberian 50% hydrilla dan probiotik merupakan perlakuan terbaik, mampu menghasilkan pertumbuhan ikan mas tertinggi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan, untuk melihat kandungan N pada tanaman hydrilla.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2014/83/051402501
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.8 Aquaculture
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 24 Apr 2014 13:44
Last Modified: 19 Oct 2021 06:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133904
[thumbnail of Skripsi.pdf]
Preview
Text
Skripsi.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item