Karakterisasi Fishing Base Nelayan Penangkap Kupang Putih (Corbula Faba) Dengan Menggunakan Analisis Manajemen “Waktu” Di Perairan Candi Kabupaten Sidoarjo – Jawa Timur

Agnestya, HallaBerlianty (2014) Karakterisasi Fishing Base Nelayan Penangkap Kupang Putih (Corbula Faba) Dengan Menggunakan Analisis Manajemen “Waktu” Di Perairan Candi Kabupaten Sidoarjo – Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kupang putih (corbula faba) merupakan salah satu jenis biota laut yang memiliki nilai ekonomis penting dan telah lama dikonsumsi oleh masyarakat Jawa Timur khususnya daerah Pasuruan, Bangil, Sidoarjo, Selatan Surabaya dan sekitarnya. Di daerah tersebut kupang ini biasa dimanfaatkan sebagai lontong kupang dan petis. Selain diambil bagian daging pada cangkangnya, kupang juga banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pakan ternak. Selain kupang putih Corbula faba ada jenis lainnya yaitu kupang merah (Musculita senhauisa). Kupang putih merupakan jenis kupang yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Penggunaan waktu untuk setiap rangkaian kegiatan penangkapan kupang putih yang dilakukan oleh nelayan Candi selama ini adalah berdasarkan kebiasaan sehingga memiliki resiko ketidakefektifan pemanfaatan waktu dan tenaga yang dibutuhkan ,padahal penjadwalan merupakan salah satu hal yang sangat penting. Pemanfaatan sumberdaya dapat dilakukan secara efektif melalui upaya perencanaan penjadwalan dan alokasi secara baik. Metode Critical Path adalah salah satu metode untuk perkiraan waktu dari awal hingga waktu penyelesaian setiap kegiatan. CPA digunakan jika waktu penyelesaian setiap kegiatan diketahui dengan pasti, di mana tingkat deviasi realisasi penyelesaian disbanding rencana relatif minim atau bahkan dapat diabaikan. Critical Path Analysis (CPA) atau Analisa Jalur Kritis merupakan model kegiatan proyek yang digambarkan dalam bentuk jaringan. Kegiatan yang digambarkan sebagai titik pada jaringan dan peristiwa yang menandakan awal atau akhir dari kegiatan digambarkan sebagai busur atau garis antara titik. Kupang putih merupakan salah satu jenis dari suku meso-desmatidae yang hidup pada ekosistem perairan laut atau estuari. Tempat-tempat tersebut umumnya berlumpur dan ombaknya kecil, tetapi terdapat cukup arus sehingga menunjang kelangsungan hidup kupang. Kedalaman air di daerah tersebut pada waktu pasang naik berkisar 1–1,5 m. Kupang putih memiliki panjang kulit 10–15 mm dan lebarnya 5–8 mm dengan warna kulit putih buram. Warna kulit kupang semakin buram dan terdapat belang hitam ketika umur kupang semakin tua.. Kupang putih hidup secara menyebar dan menancap pada lumpur sedalam lebih kurang 5 mm, dengan posisi menancap tegak pada bagian ujung cangkangnya yang berbentuk oval. Bila air surut dan suhu lingkungan menjadi dingin, kupang putih menancap lebih dalam pada lumpur, begitupula sebaliknya. Kupang putih lebih cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dibandingkan dengan kupang merah. Daya tahan hidup kupang putih di udara bebas dapat mencapai 24 jam. Jika mati, cangkang kupang putih tidak membuka sehingga tidak menimbulkan bau. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya dan mempelajari masalah masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku salam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap, pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung .Dengan kata lain,penelitian deskriptif kualitatif merupakan salah satu pendekatan yang digunakan untuk pengamatan dan menjabarkan temuan di lapangan. Fishing base merupakan lokasi terbaik dalam melakukan penangkapan ikan atau sumber laut lainnya. Dari 41 nelayan Kedung Peluk dan Balung Dowo yang dijadikan sebagai sampel penelitian, didapatkan hasil bahwa semuanya tidak mengetahui yang dimaksud dengan fishing base, lokasi fishing base yang berada di Sidoarjo, dan fungsi dari fishing base tersebut. Selain itu, mereka juga tidak mengetahui bahwa fishing base merupakan daerah penangkapan ikan, dan tidak mengetahui batas wilayah yang berada dalam daerah penangkapan ikan. Kegiatan pendataan yang dilakukan oleh Dinas Perikanan Sidoarjo ternyata tidak diketahui oleh nelayan, namun nelayan menyetujui dan mengharapkan adanya pendataan fishing base yang dilakukan oleh dinas tersebut. Mayoritas nelayan yang diwawancarai, 36 nelayan menyatakan bahwa akan ikut melestarikan dan menjaga daerah fishing base tersebut. Sebagian besar nelayan tidak menyetujui jika orang lain membuang sampah di laut dan membuat pencemaran di laut ataupun merusak daerah fishing base. Karena apabila fishing base rusak, maka hasil tangkapan nelayan akan menurun. Dari segi penggunaan alat tangkap, sebagian besar nelayan memiliki tiga jenis alat tangkap, yaitu seser jaring, dan juga di gunakan sebagai alat transportasi. Pada daerah Kedung Peluk dan Balung Dowo terdapat perkumpulan nelayan, hal ini diketahui oleh sebagian besar nelayan, yaitu sebanyak 38 nelayan. Selain itu, mereka juga mengetahui bahwa ada nelayan pendatang di daerah tersebut dan menyetujui jika nelayan pendatang tersebut ikut melakukan kegiatan penangkapan kerang. Hal ini dapat disebabkan karena nelayan pada daerah ini juga melakukan penangkapan di wilayah perairan lain dan kadangkadang bertemu dengan nelayan setempat, dan seringkali berbagi daerah penangkapan. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan menunjukkan bahwa total waktu yang dibutuhkan secara kronologis data runtut waktu yang dibutuhkan pada setiap event kegiatan penangkapan kupang putih (Corbula faba) di wilayah perairan Candi menunjukkan bahwa dari ketiga tahapan utama penangkapan ikan tersebut diatas, terdapat 22 (duapuluh dua) jenis aktivitas. Tigabelas aktivitas terdapat pada tahapan pertama dengan kebutuhan total waktu sebanyak 370 menit dan tahapan kedua adalah tahap penanganan terdapat 9 (sembilan) dengan kebutuhan waktu sebanyak 415 menit. Dengan demikian dalam satu siklus penangkapan Kupang putih dengan menggunakan alat tangkap seser atau caruk dibutuhkan waktu secara total sebesar 785 menit atau setara dengan 13 jam/trip.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2014/50/051401681
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 07 Mar 2014 08:29
Last Modified: 22 Oct 2021 03:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133834
[thumbnail of BAB_I_Laporan_skripsi.pdf]
Preview
Text
BAB_I_Laporan_skripsi.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_II_Laporan_skripsi.pdf]
Preview
Text
BAB_II_Laporan_skripsi.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_IV_Laporan_skripsi.pdf]
Preview
Text
BAB_IV_Laporan_skripsi.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of BAB_III_Laporan_skripsi.pdf]
Preview
Text
BAB_III_Laporan_skripsi.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Cover_Laporan_skripsi.pdf]
Preview
Text
Cover_Laporan_skripsi.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Daftar_ISI_Laporan_skripsi.pdf]
Preview
Text
Daftar_ISI_Laporan_skripsi.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Daftar_pustaka_Laporan_skripsi.pdf]
Preview
Text
Daftar_pustaka_Laporan_skripsi.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Ucapan_Terima_kasih_Laporan_skripsi.pdf]
Preview
Text
Ucapan_Terima_kasih_Laporan_skripsi.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Kata_Pengantar_Laporan_skripsi.pdf]
Preview
Text
Kata_Pengantar_Laporan_skripsi.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Ringkasan_Laporan_skripsi.pdf]
Preview
Text
Ringkasan_Laporan_skripsi.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item