Hartono, RioCahyo (2015) Pengaruh Penginfeksian White Spot Syndrome Virus (Wssv) Dengan Waktu Perendaman Yang Berbeda Terhadap Morfologi Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei ). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Keberadaan udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di Indonesia khususnya di Jawa Timur sudah bukan hal yang asing lagi bagi para petambak, dimana udang introduksi tersebut telah berhasil merebut simpati masyarakat pembudidaya karena kelebihannya, sehingga sejauh ini dinilai mampu menggantikan udang windu (Penaeus monodon) sebagai alternatif kegiatan diversifikasi usaha yang positif (Subyakto S, et al., 2009). Salah satu penyakit yang disebabkan virus yang menyerang udang vanamei adalah White Spot Syndrom Virus (WSSV). Atau biasa disebut bintik putih (white spot) Serangan penyakit WSSV ini yang mempengaruhi morfologi udang, seperti perubahan warna tubuh, ekor geripis, mata rusak, antena patah dan ditandai dengan beberapa gejala klinis yaitu munculnya bintik putih pada karapas dengan diikuti perubahan tingkah laku yang tidak normal. Penggunaan waktu perendaman virus White Spot Syndrom Virus yang berbeda akan memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap perubahan morfologi udang vannamei. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana keadaan morfologi dan tingkat ketahanan udang vanamei yang diserang White Spot Syndrome Virus (WSSV) pada waktu perendaman yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh tingkat infeksi penyakit White Spot Syndrome Virus (WSSV ) terhadap perubahan morfologi udang vannamei. Kegiatan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Ilmu perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya Malang untuk analisa PCR (Polymerase Chain Reaction. Pelaksanaan kegiatan ini dimulai pada bulan pada bulan Mei sampai Juni 2014, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Perlakuan dari penelitian ini adalah pemeberian White Spot Syndrome Virus (WSSV) dengan waktu perendaman yang berbeda pada udang vannamei (Litopenaeus vannamei). Sedangkan pengaruh yang ingin diketahui adalah perubahan morfologi udang vannamei (Litopenaeus vannamei). Parameter penunjang yang digunakan adalah pengukuran kualitas air yang meliputi salinitas, suhu, oksigen terlarut (DO),pH (derajat keasaman). Kondisi morfologi udang vannamei yang sehat menunjukkan perilaku yang normal diantaranya pada siang hari udang terlihat berdiam diri di dasar perairan. Sedangkan pada malam hari udang terlihat bergerak aktif memakan makanan yang telah diberikan. Kondisi udang vannamei yang normal ini ditunjukkan pada perlakuan kontrol (tanpa perlakuan pemberian dosis virus). Perilaku udang yang lain ditunjukkan seperti respon udang terhadap rangsangan yang ada seperti cahaya dan sentuhan. Perubahan tingkah laku udang vannamei pasca infeksi virus WSS pada waktu perendaman 0 jam (control) menunjukkan Udang aktif bergerak pada malam hari, nafsu makan normal. Waktu perendaman 1 jam menunjukkan Tidak aktif bergerak (lambat) berdiam diri didasar kolam dan respon sangat rendah, Tubuh, ekor, kaki jalan, kaki renang berwarna kemerahan, pakan masih utuh. Waktu perendaman 2 jam menunjukkan gerakan lambat, Tubuh, ekor, kaki jalan, kaki renang berwarna kemerahan, Udang berenang ke permukaan dan sangat lemah kemudian tergelepar ke dasar kolam. Waktu perendaman 3 jam menunjukkan gerakan lambat, Tubuh, ekor, kaki jalan, kaki renang berwarna kemerahan, udang lemah dan tergelepar didasar kolam. Tingkat Infeksi Virus WSSV Berdasarkan Skoring diperoleh hasil total tertinggi udang yang terinfeksi virus wssv pada perlakuan waktu perendaman 2 jam dengan skoring 3 sebesar 26 ekor, perlakuan waktu perendaman 3 jam dengan skoring 2 sebesar 35 ekor, dan perlakuan waktu perendaman 4 jam dengan skoring 2 sebesar 36 ekor. Rata-rata kematian pada skoring 3 (infeksi berat) tertinggi pada perlakuan 2 jam perendaman sebesar 9 ekor. Kematian udang tertinggi terjadi pada awal perlakuan yakni 2 jam perendaman, diduga merupakan akibat udang mengalami stress dan dalam rangka proses adaptasi awal. Sedangkan untuk perlakuan perendaman 3 dan 4 jam didapatkan nilai rata-rata rendah dikarenakan lamanya kontak yang panjang kemungkinan udang lebih mudah beradaptasi terhadap virus sehingga udang dapat melakukan recovery. Hasil Analisa DNA Udang Vannamei dapat dilihat bahwa konsentrasi DNA dari masing-masing sampel berbeda yaitu berkisar antara 5,06 ng/µl – 278,03 ng/µl. Ini menunjukkan hasil dari ekstraksi DNA pada sampel udang sudah dapat digunakan dalam proses PCR untuk mendeteksi virus WSSV pada DNA udang vannamei, namun pada sampel dengan skoring 2 dan 3 diperoleh konsentrasi DNA yang relatif rendah. Hasil analisa PCR udang vannamei adalah pada sumur 1 berisi DNA leader sebesar 207bp. DNA leader berfungsi untuk mengetahui ukuran amplifikasi DNA pada proses running band elektroforesis. Pada sumur 2 terdapat kontrol negatif yang berisi ddH2O, dengan tujuan untuk mengetahui tidak adanya kontaminasi DNA pada gel yang di running. Apabila pada sumur 2 muncul adanya band maka hasil running dinyatakan gagal, sedangkan apabila tidak muncul adanya band maka hasil running dinyatakan berhasil. Pada sumur 3 berisi DNA udang yang terinfeksi WSSV dengan skoring 1 yaitu terinfesi ringan. Hasil kualitas air yang dihasilkan selama penelitian adalah pH berkisar antara 6.95-7.92; suhu berkisar antara 23-25.9ºC; DO berkisar antara 4.42-8.56 mg/L dan salinitas berkisar 19-25 ppt. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Penginfeksian virus WSSV pada udang vannamei dengan waktu perendaman yang berbeda (120, 180, 240 menit) memiliki perbedaan pada waktu 120 menit. Hasil deteksi virus dengan metode PCR pada udang vannamei yang di rendam virus WSSV selama 120, 180, 240 menit ini, pada masing-masing sampel teramplifikasinya DNA virus WSSV. Saran yang dapat diberikan yaitu perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang metode penginfeksian virus WSSV yang lebih cepat (efektif) menginfeksi udang vanname antara metode perendaman, metode injeksi serta metode oral (melalui pakan).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2014/464/051500147 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 14 Jan 2015 10:31 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 02:40 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133794 |
Preview |
Text
LAPORAN_SKRIPSI.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |