Kotimah, Qusnul (2014) Produksi Dan C/N Rasio Serasah Daun Mangrove Di Kelurahan Wonorejo Kota Surabaya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kesuburan kawasan mangrove dapat dilihat melalui pasokan bahan serasah, terutama dari guguran daun. Kecepatan proses dekomposisi sangat ditentukan oleh ukuran partikel bahan organik dan C/N rasio bahan organik yang akan dirombak. Kelurahan Wonorejo merupakan salah satu daerah pertumbuhan mangrove di Kota Surabaya dan ditetapkan sebagai kawasan konservasi yang berkembang menjadi daerah ekowisata. Kawasan ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena kemudahan akses dan banyaknya faktor yang mempengaruhi terhadap produksi serasah daun mangrove khususnya pada jenis Sonneratia caseolaris, Rhizophora mucronata dan Avicennia officinalis . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui produksi serasah daun mangrove dan membandingkan C/N rasio dari jenis Sonneratia caseolaris, Rhizophora mucronata dan Avicennia officinalis . Penelitian ini dilaksanakan di area jogging track sekitar perairan Sungai Londo Kelurahan Wonorejo pada bulan April – Mei 2014. Metode yang digunakan adalah metode survei. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan produksi dan nilai C/N rasio serasah daun mangrove. Data sekunder diperoleh dari BMKG Kota Surabaya untuk data iklim di sekitar lokasi penelitian dan studi literatur lainnya.Penentuan stasiun pengamatan dengan menggunakan sampling purposive . Pengambilan serasah dengan menggunakan jaring penampung berukuran 1 x 1 m dengan cara diikatkan pada pohon mangrove dan dibiarkan selama 7 hari. Pengambilan serasah dilakukan selama 1 bulan sebanyak 4 kali, dimasukkan pada litter-bag dan diberi label. Analisa C/N rasio di Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Produksi rata-rata serasah daun mangrove jenis Sonneratia caseolaris 15,28 gr/m2/minggu , Rhizophora mucronata 18,86 gr/m2/minggu dan Avicennia officinalis 25,95 gr/m2/minggu. Perbedaan produksi serasah diakibatkan oleh kerapatan mangrove dan jenis tanaman. Stasiun III memiliki kerapatan tertinggi diantara stasiun I dan stasiun II yaitu sebanyak 2.150 ind/ha, sedangkan kerapatan terendah terdapat pada stasiun I yaitu sebanyak 1.450 ind/ha. Proses dekomposisi bahan tumbuhan dipengaruhi oleh kandungan lignin dan C/N rasio dalam tumbuhan, semakin tinggi nilai C/N rasio maka akan semakin sulit untuk terdekomposisi. Pada hasil analisis diketahui rata-rata kandungan C/N rasio serasah daun mangrove jenis Sonneratia caseolaris 16,5 , Rhizophora mucronata 30 dan Avicennia officinalis 25. Data iklim yang diperoleh dari BMKG Kota Surabaya yakni suhu udara sebesar 28,8 – 29,6 o C; curah hujan 86 – 357 mm; kelembaban udara 75 – 79%; kecepatan angin 6 – 7 knot; lama penyinaran matahari 5,3 – 6,5 jam. Dari data iklim tersebut menunjukkan bahwa masih dalam keadaan optimum untuk pertumbuhan mangrove. Kesimpulan dari penelitian ini adalah produksi serasah daun mangrove terbesar yaitu pada jenis Avicennia officinalis sebesar 25,95 gr/m<>su
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2014/454/051408211 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 18 Dec 2014 10:48 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 02:36 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133784 |
Preview |
Text
LAPORAN_SKRIPSI.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |