Cahya, NovianDwi (2014) Pengaruh Anestesi Menggunakan Larutan MgSO4 Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Kelangsungan Hidup Benih Kerang Abalon (Haliotis squamata) Ukuran M (2,5 – 3,5 cm). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Saat ini pengembangan budidaya laut lebih banyak mengarah pada ikan-ikan yang bernilai tinggi dan tiram mutiara, sementara di perairan Indonesia masih banyak biota-biota laut yang masih bisa dikembangkan dan mempunyai nilai ekonomis tinggi, salah satunya adalah abalon ( Haliotis squamata ). Permintaan dunia terhadap abalon dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Adapun pasar utama abalon di negara Asia yaitu Cina, Hong Kong, Korea, Jepang dan Singapura, di samping Amerika Serikat dan negara Uni Eropa. Budidaya abalon di dunia masih terus dikembangkan untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat, disamping itu harga jual abalon yang cukup tinggi dan cenderung terus meningkat juga merupakan salah satu daya tarik dalam pengembangannya.Namun demikian ada salah satu masalah yang menyebabkan kematian cukup tinggi saat panen abalon dalam proses budidaya, dan salah satu cara untuk meminimalisir tingkat kematiannya adalah dengan cara pembiusan (anestesi) abalon tersebut. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh anestesi MgSO 4 dalam proses pemanenan benih kerang abalon dan u ntuk mengetahui dosis yang paling baik dalam meningkatkan tingkat kelulushidupan pada benih A balon, serta untuk memudahkan pemanenan dan mengurangi luka pada benih Abalon. Penelitian ini dilakukan di Desa Musi, Kec. Gerokgak, Kab. Buleleng, Bali. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan empat kali ulangan. Adapun Masing-masing perlakuan yaitu dosis 10 g/100 ml; 15 g/100 ml; dan 20 g/100 ml, sedangkan untuk kontrol yaitu tanpa adanya pemberian anestesi/dicungkil, dengan masing-masing ulangan membutuhkan abalon 20 ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dosis MgSO4 pada perlakuan memberikan pengaruh yang beragam antara masing-masing perlakuan. Hasil analisis waktu mulai pingsan menunjukkan waktu mulai pingsan tercepat terdapat pada perlakuan C dengan dosis 20g/100ml dengan rata-rata waktu mulai pingsan yaitu ± 4,75 menit sedangkan waktu mulai pingsan paling lama terdapat pada perlakuan A dengan dosis 10g/100ml dengan rata-rata waktu mulai pingsan yaitu ±13,69 menit. Nilai kelulushidupan terbaik terdapat pada perlakuan A dengan dosis 10g/100ml dengan nilai kelulushidupan 98% dan nilai kelulushidupan terendah pada perlakuan kontrol dengan nilai kelulushidupan 65%. Dari hasil perhitungan turunan persamaan y = 65,164+5,4036-0,2218x2 didapatkan dosis optimum yang dapat diberikan pada abalon adalah sebesar 12,18g/100ml. Nilai suhu berkisar antara 26-290C ; nilai pH berkisar antara 7,6 – 7,8 ; nilai salinitas berkisar antara 35-38 ppm ; dan nilai oksigen terlarut berkisar antara 7,2 – 8 ppm.Kisaran tersebut masih dalam batas toleransi abalon untuk bertahan hidup secara optimal. Dalam upaya untuk melakukan pemanenan benih abalone ( Haliotis squamata ) yang berukuran M (2,5-3,5 cm) disarankan menggunakan dosis 12,18g/100ml, dikarenakan dosis tersebut merupakan dosis optimum yang dapat diberikan pada abalon.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2014/436/051407715 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 18 Nov 2014 14:45 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 02:24 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133765 |
Preview |
Text
SKRIPSI_NOVIAN_DWI_CAHYA_105080501111006.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |