Pengaruh Kualitas Air Tambak Muara dan Tambak Laut Terhadap Serangan Pengakit Viral Pada Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Desa Bajulmati Kabupaten Malang Jawa Timur

Sari, Desi Purnama (2014) Pengaruh Kualitas Air Tambak Muara dan Tambak Laut Terhadap Serangan Pengakit Viral Pada Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Desa Bajulmati Kabupaten Malang Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Daerah di Jawa Timur yang memiliki potensi budidaya udang vannamei yaitu kabupaten Malang (Malang Selatan), salah satu lokasinya terletak di desa Bajulmati, Kelurahan Gajah Rejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Udang vaname merupakan komoditi perikanan yang sangat menguntungkan, jika dibandingkan dengan jenis udang lainnya, udang vaname memiliki keunggulan seperti mampu hidup pada kisaran salinitas yang luas, mampu beradaptasi terhadap lingkungan bersuhu rendah dan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang tinggi. Namun akhir-akhir ini produksi udang vannamei mengalami penurunan akibat terjadi kematian massal udang, sehingga para petambak banyak yang mengalami gagal panen. Kegagalan utama produksi udang umumnya disebabkan oleh serangan penyakit akibat dari kualitas air yang buruk. Beberapa penyakit khususnya penyakit viral menjadi penyebab utama kegagalan budidaya udang vannamei, salah satunya yaitu “White Spot Syndrome Virus” (WSSV) dan Infectious Myo Necrosis Virus” (IMNV). Faktor yang berperan penting dan sangat menentukan keberhasilan usaha budidaya salah satunya yaitu kualitas air karena mempunyai dampak yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan udang maka diperlukan perhatian khusus terhadap kondisi lingkungan atau kualitas air.. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui perbedaan kualitas air pada tambak dengan sumber air dari muara dan tambak dengan sumber air dari laut dan untuk mendeteksi keberadaan penyakit viral terutama virus WSSV dan IMNV pada udang vannamei di perairan tambak dengan sumber air dari muara dan tambak dengan sumber air laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – April 2014 pada tambak muara dan tambak laut di Kabupaten Malang dan Laboratorium Ilmu-Ilmu Perikanan (IIP), Laboratorium Sentral Ilmu Hayati (LSIH) Universitas Brawijaya serta Laboratorium Penguji Unit Pelaksanaan Teknis Pengembangan Budidaya Air Payau Bangil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif. Pengambilan data pada penelitian ini akan dilakukan dengan mengambil dua macam data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil observasi langsung terhadap pengukuran parameter kualitas air baik fisika maupun kimia serta pengamatan morfologi udang dan hasil deteksi virus melalui uji PCR, sedangkan data sekunder diperoleh melalui laporan–laporan, pustaka serta data dari teknisi yang terkait dengan pengelolaan tambak udang vaname. Pengukuran kualitas air dilakukan 1 minggu sekali selama 6 minggu yang dilakukan pada pukul 10.00-12.00 WIB, sedangkan pengambilan sampel udang dilakukan sekali dengan mengambil udang sebanyak 10 ekor pada tiap tambak dan dikelompokkan menjadi 3 kelompok menurut tingkat penginfeksiannya (sehat, terinfeksi ringan dan terinfeksi akut). Untuk mengetahui hasil deteksi virus WSSV dilakukan pengamatan ekspesi gen ICP11 pada DNA udang vaname dan virus IMNV dengan cara iiPCR. Analisis data kualitas air tambak muara dan tambak laut menggunakan uji T untuk mengetahui perbedaan kualitas air kedua tambak dan menggunakan indeks STORET untuk mengetahui tingkat kualitas air pada kedua tambak. Pada pengukuran kualitas air pada tambak muara dan tambak laut didapatkan hasil pada parameter fisika air diantaranya yaitu suhu di tambak muara berkisar 28 - 310C dan tambak laut berkisar 29 - 310C, nilai kisaran kecerahan pada kedua tambak sama yaitu 25 - 45cm dan nilai salinitas pada tambak muara berkisar 10-22 ppt sedangkan pada tambak laut berkisar 25 - 35 ppt. Pada parameter kimia air dideapatkan hasil nilai kisaran DO pada kedua tambak sama yaitu 4,2 - 6,3 mg/l, nilai ph pada tambak muara berkisar 7,9 - 8,4 dan tambak laut berkisar antara 7,2 - 8, nilai amonia pada tambak muara berkisar antara 0 - 1,6 ppm dan pada tambak laut berkisar 0 - 1,2 ppm, nilai nitrit pada tambak muara berkisar antara 0,005 - 0,2 ppm dan pada tambak laut berkisar 0,005 - 0,1 ppm, nilai alkalinitas pada tambak laut berkisar 140-236 ppm dan pada tambak laut berkisar 96-160 ppm, nilai TOM pada tambak muara berkisar antara 67-104 ppm dan pada tambak laut berkisar 83 - 191 ppm. Hasil pengukuran udang pada tambak muara memiliki TL yang berkisar antara 14,2 – 15,5 cm dan berat masing-masing udang berkisar antara 17 – 23 g, sedangkan tambak laut memiliki TL yang berkisar antara 10,5 – 14,5 cm dan berat masingmasing udang berkisar antara 9 – 15,5 g. Berdasarkan hasil pengamatan morfologi udang untuk mendeteksi adanya serangan virus didapatkan hasil bahwa pada tambak muara memiliki prosentase 100 % ciri 1 (udang sehat) yang berarti tidak ada serangan virus WSSV dan IMNV sedangkan pada tambak laut didapatkan prosentase 30% ciri 2 (udang terinfeksi virus WSSV ringan) dan 20% ciri 3 (udang terinfeksi virus IMNV akut). Berdasarkan uji PCR pada udang dengan menggunakan primer spesifik WSSV pada DNA udang vannamei didapatkan hasil bahwa tambak muara dan laut positif terinfeksi virus WSSV dan uji PCR PocKit untuk mendeteksi virus IMNV didapatkan hasil bahwa udang pada tambak muara da tambak laut terdeteksi adanya virus IMNV. Hasil uji T tiap parameter kualitas air pada tambak muara dan tambak laut menunjukkan bahwa kualitas air pada kedua tambak berbeda nyata. Meskipun demikian berdasarkan indek STORET tambak muara dan tambak laut termasuk dalam klasifikasi kualitas air yang tercemar berat sehingga buruknya kualitas air pada tambak muara dan tambak laut ini kemungkinan mempengaruhi adanya serangan penyakit viral (IMNV dan WSSV). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tambak dengan sumber air muara dan tambak dengan sumber air laut memiliki nilai kisaran kualitas air yang berbeda meskipun demikian berdasarkan nilai skor indek STORET yang didapat pada tambak muara dan tambak laut termasuk kualitas air yang tercemar berat sehingga buruknya kualitas air tersebut kemungkinan mempengaruhi adanya serangan penyakit viral (IMNV dan WSSV). Hasil deteksi virus secara morfologi pada udang vannamei di tambak muara didapatkan hasil negatif terserang virus WSSV dan IMNV, sedangkan untuk hasil pengamatan morfologi pada udang vannamei di tambak laut didapatkan hasil positif terserang virus WSSV dan IMNV. Namun untuk hasil deteksi virus dengan PCR terhadap udang dari tambak muara dan tambak laut positif terserang virus WSSV dan IMNV. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah bagi petambak diharapkan mulai memperhatikan kondisi kesehatan udang maupun lingkungan tambak agar serangan penyakit tertentu di tambak budidaya dapat ditanggulangi dan dicegah secara dini serta diperlukan adanya penataan lokasi tambak yang sesuai. Selain itu perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang daya dukung tambak terhadap kehidupan udang vannamei yang ditinjau dari segi biofisik.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2014/350/051405924
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 02 Oct 2014 14:28
Last Modified: 29 Mar 2022 07:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133671
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI.pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item