Produksi dan Laju Dekomposisi Serasah Mangrove Avicennia sp Dan Rhizophora sp di Wilayah Pesisir Pantai Tambak Wedi, Kenjeran, Surabaya

Fajrini, StNissaBaiek (2014) Produksi dan Laju Dekomposisi Serasah Mangrove Avicennia sp Dan Rhizophora sp di Wilayah Pesisir Pantai Tambak Wedi, Kenjeran, Surabaya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ekosistem mangrove memiliki produktivitas yang tinggi karena mampu menyediakan energi berupa bahan organik bagi kehidupan biota yang menempatinya yaitu melalui jatuhan serasah baik dalam bentuk daun, ranting, dan lain-lain. Komposisi serasah akan sangat menentukan dalam penambahan hara ke tanah dan dalam menciptakan substrat yang baik bagi organisme pengurai. Penggunaan lahan mangrove sebagai kegiatan perdagangan dan jasa, pariwisata, kawasan komersial, dan pemukiman akan memberi dampak terhadap kelestarian ekosistem dan keanekaragaman jenis mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya produksi serasah, laju dekomposisi dan banyaknya nitrogen (N) dan fosfor (P) yang dapat dilepaskan serasah daun mangrove Avicennia sp dan Rhizophora sp dalam rangka menyumbangkan nutrien guna mendukung kesuburan dan produktivitas perairan. Penelitian produksi dan laju dekomposisi Serasah Mangrove Avicennia sp dan Rhizophora sp dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2014 di Kelurahan Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan serasah mangrove adalah Litterfalltrap (jaring penampung serasah) berukuran 1 x 1 m2 pada 3 stasiun dengan interval pengambilan serasah mangrove selama 14 hari sebanyak 5 kali. Serasah kemudian dikeringkan pada suhu 70 °C selama 24 jam sampai berat konstan lalu dipilah berdasarkan daun, ranting, dan bagian reproduksi kemudian ditimbang. Pengamatan laju dekomposisi menggunakan litterbag (kantong serasah) yang terbuat dari jaring nilon berukuran 20 x 30 cm2, meshzise 2x3 mm2. Serasah daun mangrove yang terkumpul dikeringkan pada suhu 70 °C selama 24 jam sampai berat konstan kemudian ditimbang seberat 15 gram dan dimasukkan ke dalam kantong serasah lalu diletakkan di lantai hutan mangrove dengan mengikatnya pada perakaran mangrove selama 35 hari. Pengambilan sampel dilakukan selama 7 hari sekali sebanyak 5 kali. Sampel produksi dan dekomposisi serasah dianalisis di laboratorium Ilmu-Ilmu Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya. Analisis kadar nitrogen dan fosfor, serta fisika kimia sedimen dianalisis di Laboratorium Fisika Kimia Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Rata-rata produksi serasah jenis Avicennia sp berkisar antara 1,62 – 2,62 gr/m2/hr atau 5,91 – 9,56 ton/ha/th, antara lain pada Stasiun 1 diperoleh daun sebesar 2,36 gr/m2/hr (90,08%), ranting sebesar 0,22 gr/m2/hr (8,40%), dan bagian reproduksi sebesar 0,04 gr/m2/hr (1,53%). Pada Stasiun 2 diperoleh daun sebesar 1,51 gr/m2/hr (88,82%), ranting sebesar 0,17 gr/m2/hr (10%), dan bagian reproduksi sebesar 0,02 gr/m2/hr (1,18%). Pada Stasiun 3 diperoleh daun sebesar 1,45 gr/m2/hr (89,51%), ranting sebesar 0,16 gr/m2/hr (9,88%), dan bagian reproduksi sebesar 0,01 gr/m2/hr (0,62%). Rata-rata produksi serasah jenis Rhizophora sp berkisar antara 1,26 – 2,53 gr/m2/hr atau 4,60 – 9,23 ton/ha/th, antara lain pada Stasiun 1 diperoleh daun sebesar 1,17 gr/m2/hr (92,86%), ranting sebesar 0,01 gr/m2/hr (0,79%), dan bagian reproduksi sebesar 0,08 gr/m2/hr (6,35%). Pada Stasiun 2 diperoleh daun sebesar 1,51 gr/m2/hr (97,42%), ranting sebesar 0,03 gr/m2/hr (1,94%), dan bagian reproduksi sebesar 0,01 gr/m2/hr (0,65%). Pada Stasiun 3 diperoleh daun sebesar 1,94 gr/m2/hr (76,68%), ranting sebesar 0,10 gr/m2/hr (3,95%), dan bagian reproduksi sebesar 0,49 gr/m2/hr (19,4%). Persentase dekomposisi serasah daun jenis Avicennia sp berturut-turut adalah sebesar 25,27%, 35,80%, 44,33%, 53,67%, 60,07% dan laju dekomposisi sebesar 3,1% perhari dengan waktu paruh (t50) 23 hari. Persentase dekomposisi serasah daun Rhizophora sp berturut-turut sebesar 20,67%, 28,60%, 37,60%, 41,60%, 54,13% dan laju dekomposisi sebesar 2,4% perhari dengan waktu paruh (t50) 29 hari. Ekosistem mangrove seluas 35,58 ha memberikan kontribusi nutrien ke dalam lingkungan perairan melalui dekomposisi serasah daun Jenis Avicennia sp dan Rhizophora sp sebesar 375,7 g N/hari atau 137,13 kg N/tahun dan 0,98 g P/hari atau 357,7 g P/tahun. Setiap hektar wilayah mangrove Tambak Wedi dengan kerapatan pohon rata-rata 827 ind/ha memberikan sumbangan nutrien sebesar 3,85 kg N/ha/tahun dan 0,01 kg P/ha/tahun. Jenis Avicennia sp menyumbangkan nutrien lebih besar dan lebih cepat daripada jenis Rhizophora sp namun jumlah nutrien yang dilepaskan oleh masing-masing jenis masih tergolong rendah. Berdasarkan hasil penelitian maka diperlukan adanya pemulihan, pelestarian, dan perlindungan mangrove di pesisir pantai Tambak Wedi, Kenjeran, Surabaya guna meningkatkan dan mempertahankan fungsi mangrove sebagai pelindung pantai dan penyedia nutrien bagi kesuburan perairan sehingga dapat mendukung kelangsungan hidup organisme yang memanfaatkan hutan mangrove sebagai feeding ground, nursery ground, dan spawning ground.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2014/334/051405908
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 02 Oct 2014 09:35
Last Modified: 21 Oct 2021 07:26
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133653
[thumbnail of Laporan_Skripsi.pdf]
Preview
Text
Laporan_Skripsi.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item