Analisis Bargaining Position Antar Lembaga Pemasaran Pada Saluran Pemasaran Ikan Bandeng (Chanos Chanos Forsk) Di Pasar Ikan Lamongan, Kabupaten Lamongan Jawa Timur

Yuristina, PresicaD (2014) Analisis Bargaining Position Antar Lembaga Pemasaran Pada Saluran Pemasaran Ikan Bandeng (Chanos Chanos Forsk) Di Pasar Ikan Lamongan, Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu kabupaten di Indonesia yang memiliki hasil komoditas Ikan Bandeng yang cukup besar adalah Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem tata niaga/pemasaran yang baik dalam penanganan hasil komoditas perikanan khususnya Ikan Bandeng. Salah satu lembaga yang berperan penting dalam proses pemasaran Ikan Bandeng di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur adalah Pasar Ikan Kabupaten Lamongan. Di pasar ini, terdapat saluran pemasaran Ikan Bandeng yang begitu panjang sehingga menyebabkan proses pemasaran yang tidak efisien serta kegagalan pasar yang pada akhirnya menyebakan lemahnya posisi tawar (Bargaining position) pada salah satu lembaga pemasaran. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, disebutkan bahwa dalam sebuah saluran pemasaran yang melibatkan lembaga tertentu yang berperan dominan dalam akses pasar dapat menimbulkan permasalahan sistem pasar yang tidak kompetitif. Permasalahan sistem pasar yang tidak kompetitif menyebabkan keterbatasan akses petani ikan terhadap pasar baik dalam memasarkan hasil tangkapannya maupun dalam memperoleh informasi pasar.Informasi pasar umumnya hanya dimiliki oleh pihak-pihak tertentu dalam rantai pemasaran, dalam hal ini adalah pedagang perantara. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian di bidang perikanan kelautan yang berkenaan dengan posisi tawar menawar (bargaining position) pada lembaga pemasaran sehingga dapat mengetahui strategi pemasaran yang baik agar dapat menciptakan saluran pemasaran perikanan yang tepat. Penelitian ini dilakukan di Pasar Ikan Lamongan Jalan Kusuma Bangsa Kabupaten Lamongan , Jawa Timur mulai tanggal 9-31 Desember 2013 dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis lembaga pemasaran, pola saluran pemasaran, margin pemasaran dan farmer’s share pada masing-masing saluran pemasaran serta posisi tawar menawar (bargaining position) antar lembaga pemasaran komoditas Ikan Bandeng di Pasar Ikan Lamongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik penentuan responden menggunakan purposive sampling dan judgment sampling dengan populasi yang meliputi petambak, pedagang besar, pedagang pengumpul, pedagang pengecer, jasa timbang, konsumen, DKP Kabupaten Lamongan dan Unit Pasar Ikan Lamongan. Sampel penelitian diambil 10% dari jumlah populasi penelitian yang ada. Teknik pengambilan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Jenis data dalam peneltian ini meliputi data primer an data sekunder dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil pembahasan mengenai Analisis Bargaining Position Antar Lembaga Pemasaran Pada Saluran Pemasaran Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsk) di Pasar Ikan Lamongan Kabupaten Lamongan, Jawa Timur adalah sebagai berikut. Lembaga pemasaran Ikan Bandeng yang ada di Pasar Ikan Lamongan terdiri dari lembaga pemasaran langsung dan lembaga pemasaran tidak langsung. Lembaga pemasaran langsung meliputi petambak Ikan Bandeng, pedagang besar, pedagang pengumpul, pedagang pengecer dan konsumen sedangkan lembaga pemasaran tidak langsung meliputi jasa timbang, Dinas Perikanan dn Kelautan Kabupaten Lamongan dan Unit Pasar Ikan Lamongan. Saluran pemasaran Ikan Bandeng yang ada di Pasar Ikan Lamongan ada dua jenis yaitu saluran pemasaran langsung (direct marketing) dan saluran pemasaran tidak langsung (indirect marketing). Saluran pemasaran langsung (direct marketing) meliputi saluran I dan saluran pemasaran tidak langsung (indirect marketing) meliputi saluran 2, 3, 4 dan 5. Uraian mengenai saluran pemasaran adalh sebagai berikut: - Saluran I yang terdiri dari petambak-konsumen - Saluran II yang terdiri dari petambak-pedagang besar-konsumen - Saluran III yang terdiri dari petambak-pedagang pengumpul I-pedagang pengecer-konsumen - Saluran IV yang terdiri dari petambak-pedagang pengumpul I-pedagang pengumpul II-pedagang pengumpul III-pedagang pengecer-konsumen - Saluran V yang terdiri dari petambak-pedagang pengumpul I-pedagang besar-pedagang pengecer-konsumen Dari hasil penghitungan margin pemasaran, disimpulkan bahwa saluran pemasaran pada saluran IV memiliki nilai margin pemasaran yang paling besar yaitu 54% sedangkan nilai margin pemasaran terendah adalah pada saluran I yaitu 0%. Untuk penghitungan farmer’s share, saluran I memiliki niai tertinggi yaitu 100% dan nilai terendah berada pada saluran pemasaran IV dengan nilai Fs sebesar 46%. Untuk analisis efisiensi, hampir semua saluran pemasaran dapat dikatakan efisien karena nilai Fs>MM. Namun, ada satu saluran yang tidak efisien yaitu pada saluran IV dengan kriteria Fs<MM. Tidak efisiennya saluran ini dapat disebabkan karena terlalu banyak lembaga pemasaran yang berperan dalam system pemasaran Ikan Bandeng. Analisis bargaining position Saluran I menunjukkan bahwa petambak memiliki bargaining position yang kuat dan pihak konsumen juga memiliki bargaining position yang kuat, Saluran II menunjukkan bahwa Bargaining position yang kuat pada pedagang pengumpul dan bargaining position yang lemah pada petambak dan konsumen, saluran III menunjukkan bahwa pedagang pengumpul I memiliki bargaining position bargaining position yang kuat dibandingkan pedagang pengecer, saluran IV: petambak memiliki bargaining position yang lemah dibandingkan pedagang dan menyebabkan bargaining position yang lemah pada konsumen karena konsumen tidak dapat melakukan negosiasi harga dan Saluran V masing-masing lembaga pemasaran sama-sama memiliki bargaining position yang kuat. Banyak pihak yang memiliki kepentingan langsung atau tidak langsung dengan sumberdaya perikanan khususnya Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsk). Oleh sebab tu perlu dilakukan penguatan institusi pemerintah dalam hal penetapan kebijakan harga dan pemberdayaan dari semua elemen penyusun lemabaga pemasaran agar tidak ada lagi lembaga pemasaran yang dirugikan. Salah satu penguatan institusi tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk pendirian Koperasi Unit Pasar Ikan sehingga lembaga pemasaran dapat melakukan hutang modal di tempat yang tepat tanpa harus mengorbankan harga dagangannya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2014/32/051401484
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 03 Mar 2014 09:18
Last Modified: 21 Oct 2021 07:20
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133638
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI_(PDF).pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI_(PDF).pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item