Putra, Moch Hisyam (2018) Islamisasi Masyarakat Tengger Di Desa Gubugklakah (Studi Genealogi Islamisasi Masyarakat Jawa). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Di Indonesia, pembahasan mengenai pertemuan antara Islam dan tradisi Jawa telah menjadi kajian yang sangat menarik sejak lama. Ini dikarenakan pertemuan antara kedua pengetahuan tersebut selalu menghasilkan proses persaingan yang mengakibatkan permasalahan yang amat kompleks. Bahkan beberapa peneliti luar negeri seperti Geertz, Hefner, Ricklefs hingga Woodward tertarik untuk menjadikan tema penelitiannya. Sejalan dengan para peneliti sebelumnya, penelitian ini juga menjadikan pertemuan antara Islam dan tradisi Jawa sebagai tema utama penelitian. Dengan memfokuskan pada proses Islamisasi masyarakat Jawa, yaitu sebuah proses pendalaman nilai keyakinan, praktik dan perumusan identitas Islam. Akan tetapi, penelitian ini lebih terfokus pada proses pendalaman nilai keyakinan Islam pada masyarakat Tengger di Gubugklakah. Untuk menganalisis permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan teori relasi kuasa-pengetahuan Michel Foucault. Dalam proses penggalian data, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Genealogis. Ini bertujuan untuk dapat membongkar dasar pengetahuan yang menciptakan proses Islamsasi terhadap masyarakat Tengger. Untuk itu, penelitian ini juga menggunakan arsip-arsip Jawa seperti Primbon, Nasehat Seh Bari, Serat Centhini, Serat Cabolek, Serat Wedhatama dan Mistisme Tengger. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Islamisasi masyarakat Tengger di Gubugklakah sangat dipengaruhi oleh bentuk episteme Islam. Ini dimulai pada saat diperjumpakannya episteme abad 16-18 dengan episteme abad 19-20. Perjumpaan dua episteme ini mengakibatkan kebudayaan Tengger diidentifikasi sebagai sebuah kebudayaan Jawa, sebagaimana cirinya telah diciptakan pada episteme abad 16-18. Sehingga disinilah awal kebudayaan Tengger terperangkap dalam relasi kuasa-pengetahuan Islam. Kemudian pada abad 19-20, episteme Islam menciptakan sebuah kategorisasi bahwa kebudayaan Jawa adalah sebuah penyimpangan. Ini kembali diidentifikasikan terhadap kebudayaan Tengger. Sehingga pertemuan serta pembalikan inilah yang menjadi titik awal masyarakat Tengger mengalami Islamisasi.
English Abstract
In Indonesia, the discussion about inter cultural meeting between Islam and Javanese tradition become an interesting study since a long time ago. It’s because this kind of inter cultural meeting generates a competitive process which causes complex problems. Even some foreign researchers like Geertz, Hefner, Ricklefs and Woodward had the interest to make this as their research topic. Just like the previous researches, this paper also make the inter cultural meeting between Islam and Javanese tradition as its topic. and focus on the Islamization process of the Javanese community, which is also a process of deepening the faith values of Islam, and also the practice and the identity formations of Islam. This research focuses on how those process of deepening the faith value in Islam in Tengger community, Gubugklakah, East Java. To analyse the problem, this research uses the Michael Foucault’s theory: relationship between power and knowledge. While discover the data, this research uses qualitative method with Genealogical approach. The purpose of this research is to discover the basic knowledge that create the process of Islamization of Tengger community. Therefore, this research also uses some Javanese archives, such as Primbon, Nasehat She Bari, Serat Centhini, Serat Cabolek, Serat Wedhatama and Mistisme Tengger. The result of this research shows that Islamization process of Tengger community in Gubugklakah is strongly influenced by the form of Islamic episteme. It starts when the episteme of 16th -18th century encounters the episteme of 19-20th century. The encounter of these two epistemes result the Tenggerese culture is being identified as Javanese culture, as it’s characteristic created in the episteme of the 16-18th century. This is where the beginning of Tenggerese tradition trapped in the power-knowledge relationship of Islam. Then, in the 19th -20th century, Islam made some categories that Javanese culture is a form of deviation. This case is being re-identified with Tengger culture, so this encounter and reversal process become the starting point where Tengger community experience the Islamization.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIS/2017/1227/051808105 |
Uncontrolled Keywords: | Genealogi, Islamisasi, Tradisi Jawa, Tengger. Genealogy, Islamization, Javanese tradition, Tengger |
Subjects: | 200 Religion > 297 Islam, Babism, Bahai Faith > 297.2 Islamic doctrinal theology ('aqa'id and Kalam); Islamic and secular disciplines; Islam and other systems of belief |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 27 Feb 2019 03:25 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 02:50 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13360 |
Text
Moch Hisyam Putra.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |