Pengaruh Pemberian Imunostimulan Silase Daun Mengkudu (Morinda citrifolia) pada Formulasi Pakan terhadap Histopatologi Ikan Sidat (Anguilla bicolor) yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila.

Setiawan, ArifYanuar (2014) Pengaruh Pemberian Imunostimulan Silase Daun Mengkudu (Morinda citrifolia) pada Formulasi Pakan terhadap Histopatologi Ikan Sidat (Anguilla bicolor) yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Besarnya potensi pengembangan budidaya ikan sidat (Anguilla bicolor) untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor menyebabkan intensifikasi semakin menjadi pilihan. Intensifikasi budidaya tersebut sering menyebabkan menurunnya kondisi lingkungan yang akhirnya menimbulkan masalah berupa timbulnya penyakit. Salah satu bakteri penyebab penyakit serius pada budidaya ikan air tawar khususnya ikan sidat adalah Aeromonas hydrophila. Alternatif dalam penanganan bakteri tersebut adalah dengan menggunakan bahan alami yang bisa digunakan sebagai imunostimulan, yaitu senyawa yang dapat merangsang aktifitas kekebalan tubuh. Salah satu yang bisa digunakan adalah dengan pemanfaatan silase daun mengkudu (Morinda citrifolia) dalam formula pakan ikan, dengan cara substitusi protein tepung silase daun mengkudu terhadap protein tepung ikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian silase daun mengkudu (M. citrifolia) dalam formula pakan terhadap gambaran histopatologi usus dan hati ikan sidat (A. bicolor) yang diinfeksi bakteri A. hydrophila. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Reproduksi, Pembenihan dan Pemuliaan Ikan, Laboratorium Workshop Budidaya Perairan, Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang pada 24 Desember 2011 – 10 Mei 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yang hasilnya dianalisis secara deskriptif. Perlakuan yang diberikan adalah pemanfaatan imunostimulan silase daun mengkudu dalam dosis yang berbeda yaitu K (0%; A (10%); B (20%) dan C (30%) pada formula pakan sidat (A. bicolor). Parameter utama yang diamati yaitu histopatologi hati dan usus ikan setelah diinfeksi bakteri A. hydrophila selama 48 jam. Parameter penunjang yaitu pengamatan patologi klinis serta kualitas air, meliputi; suhu, derajat keasaman (pH) dan oksigen terlarut (DO). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada histopatologi usus ikan sidat pada perlakuan K (0%) terlihat struktur jaringan mengalami kerusakan yang lebih parah dibandingkan dengan perlakuan A (10%), B (20%), dan C (30%), hal tersebut bisa dilihat dari jenis kerusakan dan besarnya kerusakan pada jaringan. Kerusakan yang terjadi akibat terinfeksi A. hydrophila pada perlakuan K (0%) yaitu edema, inflamasi, nekrosis, dan hemoragi dalam jumlah kerusakan yang lebih besar. Perlakuan A (10%) menunjukkan adanya edema, hemoragi, inflamasi dan nekrosis dengan tingkat kerusakan yang lebih ringan dari perlakuan K (0%) dan C (30%). Pada perlakuan B (20%) mengalami tingkat kerusakan jaringan yang paling ringan dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Jenis kerusakan jaringan yang ditimbulkan hanya sedikit dan dalam jumlah yang kecil, yaitu nekrosis dan edema. Perlakuan C (30%) tingkat kerusakannya lebih berat dibanding dengan perlakuan B dan A karena sel mengalami kerusakan lebih banyak. Kerusakan yang terjadi pada jaringan hati ikan perlakuan C antara lain adalah nekrosis, inflamasi, dan edema. Hasil histopatologi hati ikan sidat perlakuan K (0%), terlihat struktur jaringan mengalami kerusakan yang lebih parah dibandingkan dengan perlakuan A (10%), B (20%), dan C (30%), hal tersebut terlihat dari besarnya kerusakan pada jaringan. Kerusakan yang ditemukan akibat terinfeksi bakteri pada perlakuan K (0%) yaitu nekrosis, inflamasi, dan hemoragi dalam jumlah kerusakan yang lebih besar. Perlakuan A (10%) mengalami nekrosis, hemoragi, inflamasi dan kongesti. Perlakuan B (20%) mengalami tingkat kerusakan jaringan yang paling ringan, jenis kerusakan jaringan yang ditimbulkan hanya sedikit dan dalam jumlah yang kecil, yaitu nekrosis dan hemoragi. Perlakuan C (30%) tingkat kerusakannya lebih berat dibanding dengan perlakuan B dan A karena sel mengalami kerusakan lebih banyak. Kerusakan yang terjadi pada jaringan hati ikan perlakuan C antara lain adalah nekrosis, inflamasi, hemoragi. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pemanfaatan silase daun mengkudu dalam formula pakan memberikan pengaruh terhadap gambaran histopatologi usus dan hati ikan sidat (A. bicolor) setelah diinfeksi A. hydrophila. Berdasarkan hasil tersebut dapat disarankan bahwa untuk meningkatkan sistem imun ikan sidat (A. bicolor) dan mencegah kerusakan jaringan yang lebih besar akibat serangan A. hydrophila adalah dengan memanfaatkan silase daun mengkudu (M. citrifolia) dalam formula pakan sebesar 20%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2014/222/051404535
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 13 Aug 2014 09:44
Last Modified: 21 Oct 2021 05:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133537
[thumbnail of Laporan_Skripsi_Arif.PDF]
Preview
Other
Laporan_Skripsi_Arif.PDF

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item