Zonasi Wilayah Pesisir Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Propinsi Jawa Timur

Capriati, Agustin (2014) Zonasi Wilayah Pesisir Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Propinsi Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Zonasi merupakan suatu bentuk rekayasa teknik pemanfaatan ruang melalui penetapan batas fungsional sesuai dengan potensi sumberdaya dan daya dukung serta proses ekologinya. Zonasi menjadi prioritas utama terhadap pengembangan wilayah pesisir. Sebesar 65% dari total 467 kabupaten/kota di Indonesia berada di wilayah pesisir. Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek memiliki 3 desa pesisir dari 17 desa. Wilayah pesisir merupakan kawasan yang rentan (vulnerable) terhadap kerusakan. Kerusakan ini disebabkan oleh tidak terintegrasinya pembangunan pesisir dengan pengelolaan berkelanjutan. Selain itu, sering terjadi konflik pemanfaatan ruang yang bersifat tumpang tindih (multi used) antar sektor yang berkepentingan (pemerintah, swasta dan masyarakat). Penelitian ini dimaksudkan untuk mewujudkan pembangunan pesisir yang terintegrasi, saling mendukung (compatible), tidak bersifat tumpang tindih dan sesuai dengan pemanfaatan sumberdaya, maka Kecamatan Panggul perlu menyusun zonasi. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini ialah: 1) mengetahui penggunaan lahan wilayah pesisir Kecamatan Panggul, 2) membagi wilayah pesisir dalam zona-zona yang sesuai, 3) mengetahui konflik pemanfaatan ruang antar kegiatan yang berpotensial konflik dan 4) menyusun zonasi wilayah pesisir berdasarkan kondisi dan kegiatan yang diizinkan sesuai dengan persyaratan tertentu untuk memelihara keberlanjutan sumberdaya pesisir (sustainability). Metode yang digunakan dalam penelitian meliputi metode pengumpulan data, teknik pengumpulan data dan analisis data. Pengumpulan data meliputi data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan partisipasi aktif. Analisis data meliputi analisis deskriptif, pemetaan partisipatif dan Focus Group Discussion (FGD) dan analisis spasial. Berdasarkan hasil analisis tersebut didapatkan bahwa kondisi exiting Kecamatan Panggul memiliki tujuh penggunaan lahan potensi sumberdaya yaitu hutan sebesar 59,22 Ha (15%), kebun sebesar 37,13 Ha (9%), tegalan sebesar 80,81 Ha (20%), semak belukar sebesar 111,12 Ha (27%), pemukiman sebesar 37 Ha (9%), sawah sebesar 72,93 Ha (18%) dan lahan kosong sebesar 6,26 Ha (2%). Konflik pemanfaatan ruang yang terjadi di Kecamatan Panggul menurut hasil analisis spasial (overlay) yaitu antara pemukiman dengan kawasan konservasi, pemukiman dengan pertanian dan pemukiman dengan pariwisata. Rencana zonasi wilayah pesisir Kecamatan Panggul terbagi ke dalam empat kawasan yaitu: 1) kawasan pemanfaatan umum, 2) kawasan konservasi, 3) kawasan alur laut, dan 4) kawasan strategis. Kawasan tersebut terbagi menjadi 10 zona yaitu 1) zona mangrove seluas 42,82 Ha (8,79%), 2) zona kawasan konservasi penyu sebesar 46 Ha (9,54%), 3) Zona Wisata Pantai sebesar 28 Ha (5,75%), 4) Zona Pemukiman sebesar 57 Ha (11,71%), 5) zona sawah sebesar 59,99 Ha (12,32%), 6) zona tegalan/ladang sebesar 80,81 Ha (16,60%), 7) zona hutan sebesar 48,64 Ha (9,99%), 8). Zona kebun sebesar 30,56 Ha (6,27%), 9) zona lahan kosong sebesar 1,52 Ha (0,31%) dan 10) zona semak belukar sebesar 91,3 Ha (18,76%).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2014/222/051404532
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 13 Aug 2014 09:27
Last Modified: 21 Oct 2021 05:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133535
[thumbnail of AGUSTIN_CAPRIATI_SKRIPSI_ZONASI_WILAYAH_PESISIR.PDF]
Preview
Other
AGUSTIN_CAPRIATI_SKRIPSI_ZONASI_WILAYAH_PESISIR.PDF

Download (9MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item