Pengaruh Pemberian Ekstrak Tepung Buah Bakau (Rhizophora mucronata) Muda Kupas terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar Putih (Rattus norvegicus)

Sari, IndriPurnama (2014) Pengaruh Pemberian Ekstrak Tepung Buah Bakau (Rhizophora mucronata) Muda Kupas terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar Putih (Rattus norvegicus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan obat tradisional adalah tumbuhan mangrove yang merupakan sumber utama senyawa golongan tanin, saponin, terpenoid, steroid, dan alkaloid. Tanin berperan sebagai antioksidan yang diduga dapat menstimulus aktivitas transport glukosa. Pengobatan kimia untuk penderita diabetes mellitus dapat memberikan efek samping. Maka dari itu, penelitian ini mencoba mengembangkan tepung buah bakau (Rhizophora mucronata) muda menjadi ekstrak yang dapat dijadikan alternatif antidiabetes. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian ekstrak tepung buah bakau (Rhizophora mucronata) muda kupas terhadap penurunan glukosa darah tikus wistar putih (Rattus norvegicus), mengetahui dosis efektif ekstrak tepung buah bakau (Rhizophora mucronata) muda kupas dalam menurunkan glukosa darah tikus wistar putih (Rattus norvegicus), dan menentukan karakteristik senyawa bioaktif yang terkandung dalam ekstrak tepung buah bakau (Rhizophora mucronata) muda kupas. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang dan Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, pada bulan Oktober 2013 - Januari 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dan dianalisis lebih lanjut dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Glukosa darah pada tikus perlakuan dosis 750 ppm menurun secara signifikan setiap harinya hingga hari-18. Kemampuan penurunan glukosa darah tikus pada 750 ppm tidak berbeda nyata dengan kontrol (+). Itu artinya kemampuan ekstrak pada dosis 750 ppm hampir sama dengan obat glibenclamide. Glukosa urin kontrol (-) tetap tinggi hingga hari-18, sedangkan pada tikus kontrol (+) urin kembali normal pada hari-18. Pada tikus perlakuan pemberian ekstrak, glukosa dalam urin berangsung-angsur berkurang hingga hari-18. Perlakuan tikus dengan pemberian ekstrak dosis 500 ppm, 750 ppm, dan 1000 ppm tidak berbeda nyata dengan kontrol (+). Pada dosis 750 ppm terjadi penambahan berat badan tikus apabila dibandingkan dengan berat badan tikus kontrol (-) yang dibiarkan tanpa perlakuan yang cenderung menurun. Secara statistik, jumlah pakan yang dikonsumsi tikus pada semua perlakuan tidak berbeda nyata karena notasi yang ditunjukkan pada semua perlakuan sama. Faktor penyebab semakin bertambahnya konsumsi pakan yaitu membaiknya nafsu makan seiring dengan semakin baik kondisi tikus. Berat feses yang dikeluarkan tikus perlakuan dosis 750 ppm tidak berbeda nyata terhadap dosis 1000 ppm, itu artinya feses yang dikeluarkan sama banyaknya. Perbedaan jumlah feses yang dikeluarkan pada tiap tikus dipengaruhi oleh jumlah pakan yang dikonsumsi. Kondisi pankreas dari hasil histopatologi menunjukkan adanya interaksi antara dosis ekstrak yang diberikan kepada tikus terhadap kondisi sel beta. Hingga hari-18, sel beta semakin banyak dan nekrosis semakin berkurang. Kondisi pankreas tikus perlakuan ekstrak 750 ppm dan 1000 ppm lebih baik daripada tikus perlakuan ekstrak 250 ppm dan 500 ppm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak tepung buah bakau (Rhizophora mucronata) muda kupas dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus wistar putih (Rattus norvegicus), dosis efektif ekstrak tepung buah bakau (Rhizophora mucronata) muda kupas adalah 750 ppm dengan penurunan kadar glukosa darah tikus wistar putih (Rattus norvegicus) tidak berbeda nyata terhadap tikus pemberian obat glibenclamide, dan senyawa bioaktif yang terkandung dalam ekstrak tepung buah bakau (Rhizophora mucronata) muda kupas secara kualitatif adalah tanin, flavonoid, saponin, dan steroid. Saran untuk penelitian ini adalah perlu dilakukan uji lebih lanjut mengenai karakteristik senyawa bioaktif yang terkandung dalam ekstrak tepung buah bakau (Rhizophora mucronata) muda kupas.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2014/140/051403519
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 30 Jun 2014 08:24
Last Modified: 30 Jun 2014 08:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133437
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item