Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi Ikan Pada Mahasiswa Universitas Brawijaya.

Jarmiati (2014) Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi Ikan Pada Mahasiswa Universitas Brawijaya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Setiap hari konsumen melakukan pemilihan makanan, tetapi pada saat ditanya mengapa konsumen tersebut memilih makanan tertentu, jawaban para konsumen tersebut sangatlah sederhana para konsumen tersebut suka akan cita rasanya, itu saja. Benarkah hanya itu ? Konsumen seringkali mendapati bahwa sulit untuk menjelaskan mengapa konsumen tersebut bergantung pada banyak faktor, selain cita rasa. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan konsumen sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk. Seperti banyak disampaikan oleh para ahli gizi dan pembuat kebijakan bahwa pemilihan didorong oleh pertimbangan nutrisi. Kandungan nutrisi dalam makanan yang dibutuhkan tubuh diantaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis : Pola konsumsi ikan pada Mahasiswa Universitas Brawijaya, Faktor – faktor apa yang mempengaruhi Mahasiswa Universitas Brawijaya dalam mengkonsumsi ikan, Faktor apa yang lebih dominan dalam mempengaruhi Mahasiswa Universitas Brawijaya dalam mengkonsumsi ikan. Metode pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan sampel tertuju (purposive sampling). Sampling purporsive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Untuk sumber datanya berasal dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari observasi, wawancara dan kuisioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumentasi Universitas Brawijaya. Variabel yang digunakan dalam penelitian untuk menganalisa yang mempengaruhi dalam mengkonsumsi ikan yaitu variabel uang saku (pendapatan per bulan) dimana pendapatan yang diterima responden selama satu bulan dalam bentuk rupiah, harga ikan dimana harga yang tersedia dipasaran beraneka ragam, mulai yang terendah sampai yang tertinggi, harga non ikan atau barang substitusi dimana merupakan faktor yang dapat mempengaruhi besarnya konsumsi ikan, dan selera konsumen. Pola konsumsi mahasiswa Universitas Brawijaya dalam mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein, mereka juga mengkonsumsi protein hewan lainnya yaitu daging ayam. Dapat disimpulkan bahwa pada frekuensi 1 – 20 dalam satu bulan yang mengkonsumsi ikan ada 41 mahasiswa, pada frekuensi > 30 dalam satu bulan yang mengkonsumsi ikan ada 3 mahasiswa, sedangkan untuk yang mengkonsumsi daging ayam pada frekuensi 1 – 20 ada 29 mahasiswa dan yang >30 dalam satu bulan ada 38 mahasiswa. Hal ini membuktikan bahwa dalam selera mengkonsumsi mahasiswa lebih memilih daging ayam dibandingkan ikan. Dalam mengkonsumsi ikan dalam satu bulan mahasiswa belum tentu mengkonsumsi setiap harinya namun dalam mengkonsumsi daging ayam hampir setiap hari dalam mengkonsumsi. Sehingga dengan adanya daging ayam sebagai barang substitusi mempunyai pengaruh dalam mengkonsumsi ikan. Keadaan ini sesuai dengan hukum permintaan secara umum, dimana bila jumlah barang yang diminta akan berubah apabila harga turun dan akan berkurang apabila harga naik, atau jika harga ikan mengalami kenaikkan maka konsumsi ikan tersebut akan mengalami penurunan dan bisa menyebabkan faktor konsumsi daging ayam lebih tinggi dan sebaliknya jika harga ikan mengalami penurunan maka konsumsi ikan akan mengalami kenaikan dan akan cenderung mengurangi jumlah konsumsi daging ayam. b erikut ini adalah hasil penelitian yang dihitung dengan menggunakan program SPSS 16.0 For Windows untuk pengujian hipotesis diperoleh hasil regresi sebagai berikut : lnY = a + b1lnX1 + b2lnX2 + b3lnX3 + b4lnX4 + e Y = -15.198 + 1.801x1 – 0.697x2 – 0.122x3 + 0.347x4 + e Dari persamaan diatas dapat diartikan bahwa untuk koefisien regresi tingkat pendapatan konsumen (x1) sebesar 1.801 artinya bahwa setiap perubahan satu satuan x1 akan mengakibatkan perubahan frekuensi konsumsi (Y) sebesar 1.801 satuan. Karena koefisien regresi bernilai positif, maka apabila pendapatan semakin tinggi maka frekuensi konsumsi ikan semakin meningkat. Koefisien regresi harga ikan (x2) sebesar –0.697 artinya setiap perubahan satu satuan x2 akan mengakibatkan perubahan frekuensi konsumsi (Y) sebesar 0.697 satuan. Karena koefisien regresi bernilai negatif, maka apabila harga ikan meningkat maka akan menurunkan frekuensi konsumsi ikan. Koefisien regresi harga non ikan (x3) sebesar –0.122 artinya setiap perubahan satu satuan x2 akan mengakibatkan perubahan frekuensi konsumsi (Y) sebesar 0.122 satuan. Karena koefisien regresi bernilai negatif, maka hubungan antara ikan dan daging ayam adalah komplementer. Koefisien regresi selera (kebia aan dan kesenangan konsumen) (x4) sebesar 0.347 artinya setiap perubahan satu satuan x4 akan mengakibatkan perubahan frekuensi konsumsi (Y) sebesar 0.347 satuan. Karena koefisien regresi bernilai positif, maka apabila selera (kebiasaan dan kesenangan konsumen) bertambah maka akan meningkatkan frekuensi konsumsi ikan. Berdasarkan data menunjukkan bahwa R Square menunjukkan 0.741 artinya 74,1% frekuensi konsumsi ikan ditentukan oleh pendapatan (x1)

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2014/138/051403517
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 30 Jun 2014 08:13
Last Modified: 30 Jun 2014 08:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133434
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item