Pola Konsumsi dan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Nelayan di Pesisir Damas, Desa Karanggandu, Kecapamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur

Hidaayah, AnisaNuurul (2014) Pola Konsumsi dan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Nelayan di Pesisir Damas, Desa Karanggandu, Kecapamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Rumah tangga nelayan memiliki persoalan dalam memenuhi kebutuhan mereka setiap hari, mengingat pendapatan nelayan yang tidak menentu, dan tergantung dengan kondisi alam. Untuk menghadapi ketidakpastian pendapatan, nelayan biasanya mengkombinasikan pekerjaan sebagai pekerjaan alternatif. Pekerjaan alternatif ini berupa pekerjaan di luar bidang perikanan, seperti: bertani, berladang, atau pekerjaan lainnya. Pendapatan yang telah diperoleh digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Kebutuhan ini mencangkup kebutuhan pangan maupun non-pangan. Namun terkadang pendapatan yang didapatkan dari pekerjaan alternatif pun dirasa masih kurang untuk dapat memenuhi semua kebutuhan mereka sehari-hari. Hal ini membuat beberapa nelayan terutama nelayan tradisional dapat dikatakan kurang mampu atau termasuk dalam kategori keluarga miskin. Kemiskinan ini dapat menyebabkan hilangnya akses untuk mencukupi pangan. Menurunnya konsumsi pangan yang bergizi dan bermutu baik dapat berpengaruh pada kesehatan dan aktivitas serta produktivitas kerja nelayan. Dalam jangka panjang kekurangan konsumsi pangan juga akan berdampak pada kualitas sumberdaya manusia. Oleh karena itu pemahanan terhadap pola konsumsi pangan dan pengeluaran rumah tangga berguna untuk memahami kondisi kesejahteraan rumah tangga dan dapat meningkatkan ketahanan pangan dalam rumah tangga nelayan. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghitung berapa banyak pendapatan masyarakat nelayan di Pantai Damas, menganalisis pola konsumsi rumah tangga nelayan di Pantai Damas, menganalisis kondisi ketahanan pangan serta pengetahuan gizi rumah tangga nelayan di Pantai Damas. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur pada bulan Oktober sampai dengan November 2014 dengan obyek penelitian yaitu rumah tangga nelayan. Pendekatan penelitian dilakukan melalui pendekatan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel dengan teknik random sampling karena setiap nelayan di Pesisir Damas memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi nara sumber. Jenis dan sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Pendapatan rumah tangga nelayan di Pesisir Damas ini meliputi pendapatan perikanan dan pendapatan non perikanan. Rata-rata total pendapatan yang didapatkan oleh nelayan jaring tarik dalam setahun sebesar Rp 429.912.785,-, rata-rata pendapatan yang didapatkan oleh nelayan lobster sebesar Rp 395.967.334,- setiap tahunnya. sedangkan rata-rata pendapatan yang diterima buruh jaring tarik, pencari kepiting, dan pengolah ikan asap secara berturut-turut sebesar Rp 96.684.964,-, Rp 29.251.318,- dan Rp 12.480.000,- setiap tahunnya. Untuk pola konsumsi rumah tangga nelayan di Pesisir Damas meliputi pengeluaran pangan dan non pangan. Pengeluaran pangan ini meliputi: beras, singkong, ubi jalar, mie, sayuran, buah-buahan, dan lain-lain. Sedangkan pengeluaran non pangan meliputi: pendidikan, listrik, kesehatan dan papan. Total pengeluaran rumah tangga nelayan jaring tarik sebesar Rp 9.356.727,- setiap tahunnya. Rata-rata total pengeluaran nelayan lobster sebesar Rp 8.500.000,- setiap tahunnya. Rata-rata total pengeluaran buruh jaring tarik sebesar Rp 7.831.765,- setiap tahunnya. Rata-rata total pengeluaran pencari kepiting dan pengolah ikan asap secara berturut-turut sebesar Rp 8.302.667,- setiap tahunnya dan Rp 8.380.000,- setiap tahunnya. Dapat diketahui bahwa pengeluaran pangan rumah tangga nelayan lebih besar dari pada pengeluaran non pangan. Dari pendapatan dan pengeluaran rumah tangga didapatkan surplus pendapatan. Nelayan jaring tarik memiliki surplus pendapatan yang paling tinggi yaitu sebesar Rp 420.556.058,-, surplus pendapatan nelayan lobster sebesar Rp 387.467.334,- surplus pendapatan buruh jaring tarik sebesar Rp 88.853.197,-. Sedangkan surplus pendapatan pencari kepiting sebesar Rp 20.948.652,- dan surplus pendapatan pengolah ikan asap sebesar Rp 4.100.000,-. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pada rumah tangga nelayan di Pesisir Damas rata-rata tahan pangan. Beberapa nilai IKP responden cukup tinggi yaitu mencapai 14,31 dan 16,30 yaitu nelayan jaring tarik dan nelayan lobster. Hal ini diakibatkan karena tingginya pendapatan dan kecilnya pengeluaran pangan rumah tangga nelayan tersebut. Untuk IKP buruh jaring tarik sebesar 4,14; IKP pencari kepiting sebesar 1,75 dan untuk IKP pengolah ikan asap sebesar 1,19. Saran yang bisa diberikan yaitu diharapkan adanya kegiatan pemberdayaan melalui penyuluhan mengenai pentingnya kesadaran akan gizi dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari serta lebih beragam jenis makanan yang dikonsumsi. Selain itu, masyarakat nelayan diharapkan dapat melakukan saving dari penerimaan bersih yang diperolehnya sehingga pengeluaran untuk porsi pangan lebih meningkat dan jenis makanan yang dikonsumsi lebih memenuhi gizi yang seimbang yang dibutuhkan oleh tubuh.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2014/114/051403101
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 06 Jun 2014 13:17
Last Modified: 06 Jun 2014 13:17
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133407
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item