Nasrifaturosada (2014) Kajian Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Sistem Resi Gudang (Srg) Pada Usaha Tambak Garam Di Kabupaten Gresik Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Turunnya harga garam disaat musim panen raya merupakan permasalahan yang ada pada petani tambak garam karena tengkulak atau perusahaan garam yang membeli jauh di bawah ketentuan yang ada, Kebijakan Kemendag di bidang SRG menetapkan komoditi garam sebagai jaminan SRG. Kebijakan itu tertuang dalam Permendag No. 08/M-Dag/Per/02/2013, tentang perubahan Permendag No. 37/M-Dag/Per/11/2011. Masuknya komoditi garam dalam skemas SRG mendambah daftar panjang komoditi yang dapat dijaminkan untuk memperoleh pembiayaan alternatif dari lembaga keuangan. Masingmasing komoditi yang sudah ditetap Kemendag yakni komoditi gabah, beras, jagung, kakao, kopi, lada, karet, rumput laut, rotan dan terakhir komoditi garam. Untuk itu perlu diadakan penelitian tentang pentingnya penerapan Sistem Resi Gudang (SRG) pada usaha tambak garam yang ada di Kabupaten Gresik, dengan harapan penerapan sistem resi gudang ini harga garam dapat stabil, yang akhirnya membantu meningkatkan pendapatan petani tambak garam. Penelitian ini dilaksanakan pada 27 Januari - 23 Pebruari 2014 di Kabupaten Gresik dengan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Tahapan produksi garam, pasca panen sampai dengan pemasaran, Pentingnya penerapan Sistem Resi Gudang pada usaha tambak garam di Kabupaten Gresik dan Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan Sistem Resi Gudang, dimana penelitian diharapkan dapat berguna bagi semua kalangan (petani tambak garam, Pemerintah dan Instansi yang terkait dan akademis). Untuk petani tambak garam diharapkan memperoleh informasi mengenai pentingnya sistem resi gudang pada petani tambak garam sehingga dapat menjadi acuan atau perbandingan pasca panen. Untuk Pemerintah Daerah diharapkan dapat dijadikan informasi dan refrensi untuk menentukan kebijakan maupun program kerja yang harus diambil mengenai penerapan Sistem Resi Gudang terhadap petani tambak garam. Untuk Akademisi diharapkan penelitihan ini akan menambah pengetahuan tentang kajian penerapan Sistem Resi Gudang pada petani tambak garam dan memacu semangat tentang penelitihan Sistem Resi Gudang pada petani tambak garam Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, teknik pengambilan data yang dillakukan dengan cara wawancara dan observasi. Jenis dan sumber data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Data primer merupakan hasil dari wawancara langsung dengan petani tambak garam di Kabupaten Gresik, pada saat wawancara juga dilakukan penyebaran kuisioner sebanyak 53 responden yang merupakan sampel dari 111 populasi petani tambak garam yang ada di Kabupaten Gresik, dan data sekunder didapatkan dari data statistik yang dimiliki oleh Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik. Hasil analisis regresi dipeoleh pesamaan beikut: Y = 1,348 + 0,089 Luas Lahan - 0,165 Tingkat Kualitas Komoditas Garam + 0,093 Tingkat Lamanya Penundaan Penjualan Komoditas Garam - 0,140 Tingkat Pengalaman Usaha t ani + 0,872 Tingkat Pengalaman (Kemudahan) Akses Kreditan +e. Dari persamaan ini nilai koefesien Tingkat Pengalaman (Kemudahan) Akses Kreditan merupakan yang tertinggi dengan nilai koefesien regresi sebesar 0,872. Koefesien determinasi (R2) yang diperoleh adalah 0,462 artinya bahwa variabel bebas yang terdiri dari variabel Luas lahan, Tingkat Komoditas Garam, Tingkat Lamanya Penundaan Penjualan Komoditas Garam, Tingkat Pengalaman Usaha Tani dan Tingkat Pengalaman (Kemudahan) Akses Kredit memberikan pengaruh terhadap peluang Penerapan Sistem Resi Gudang sebesar 46,2% atau variasi variabel independen yang digunakan mampu menjelaskan sebesar 46,2% variasi variabel dependen. Sedangkan sisanya sebesar 53,8% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini, maka dibutuhkan penelitihan lebih lanjut untuk kajian Penerapan Sistem Resi Gudang pada Usaha Tambak Garam. Hasil uji-F dapat diketahui bahwa nilai F hitung > F tabel (8,056 > 2,413), maka H0 ditolak artinya ada pengaruh signifikan antara Luas lahan, Tingkat Komoditas Garam, Tingkat Penundaan Jual Komoditas Garam, Tingkat Pengalaman Usaha Tani dan Tingkat Pengalaman (Kemudahan) Akses Kredit secara bersama-sama terhadap Penerapan Sistem Resi Gudang. Hasil uji-t didapatkan secara hitung dan tabel, dapat diketahui, faktor yang berpengaruh terhadap penerapan Sistem Resi Gudang yaitu Tingkat Pengalaman (Kemudahan) Akses Kredit. Diperoleh nilai untuk Tingkat Pengalaman (Kemudahan) Akses Kredit dengan hasil t-hitung lebih besar dari ttabel (4,983 > 1.657), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Tingkat Pengalaman Akses Kredit berpengaruh nyata atau memiliki hubungan linear dengan penerapan Sistem Resi Gudang, hal ini dikarenakan Resi Gudang dapat dijadikan sebagai agunan kredit yang dapat memudahkan petani dalam memperoleh akses kredit pada lembaga perbankan atau lembaga non bank. Tahapan garam dari proses produksi, pasca panen sampai dengan pemasaran yang ada di Kabupaten Gresik antara lain dimulai dari pengeringan lahan, pengisian air pada kolam
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2014/104/051403014 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 02 Jun 2014 14:04 |
Last Modified: | 02 Jun 2014 14:04 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133396 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |