Prasetyorini, Amelia (2018) Evaluasi Perubahan Iklim Dan Pengaruhnya Terhadap Musim Tanam Dan Produktivitas Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Di Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jagung (Zea mays L.) adalah salah satu komoditas pertanian yang digunakan sebagai bahan pangan. Jagung mempunyai manfaat yang cukup banyak, antara lain sebagai bahan pangan, bahan pakan ternak, dan bahan baku Industri olahan. Data produksi nasional yang tertinggi terdapat di daerah Jawa Timur. Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah penghasil jagung tertinggi di Jawa Timur, akan tetapi produksi dan produktivitas tanaman jagung di Kabupaten Malang setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Tercatat produktivitas jagung di Kabupaten Malang pada tahun 2012 sebesar 5,5 ton ha-1 kemudian pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 5,4 ton ha-1 dan pada tahun 2014 mengalami kenaikan kembali sebesar 5,8 ton ha-1 (Kementan, 2017). Salah satu penyebab tidak stabilnya produksi jagung di Indonesia disebabkan oleh perubahan iklim akibat pemanasan global. Perubahan iklim yang berpengaruh berupa panjang musim hujan dan musim kemarau yang disebabkan oleh perubahan pola hujan. Perubahan iklim tersebut di duga terjadi di Kabupaten Malang seperti di daerah-daerah di Jawa Timur misalnya Kabupaten Gresik. Sehingga perlu adanya evaluasi mengenai hubungan perubahan iklim (curah hujan, hari hujan dan suhu) terhadap produktivitas tanaman jagung di Kabupaten Malang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi apakah terjadi perubahan iklim pada tahun 1998-2017 di Kabupaten Malang, Jawa Timur dan mengetahui dampak perubahan iklim terhadap musim tanam dan produktivitas jagung di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret-April 2018 berlokasi di Kabupaten Malang. Lokasi penelitian difokuskan pada tiga kecamatan yaitu kecamatan Donomulyo, kecamatan Dau dan kecamatan Kasembon. Penelitian dilakukan dengan metode survei menggunakan data primer dan sekunder. Data primer yang digunakan terdiri dari hasil wawancara dengan responden dan data sekunder berupa data iklim tahun 1998-2017 yang didapatkan dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) Karangploso dan Karangkates, produktivitas tanaman jagung Kabupaten Malang tahun 1998-2017 yang didapatkan dari Kementrian Pertanian dan pustaka terkait penelitian. Penentuan lokasi sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode random sampling. Responden yang dijadikan objek wawancara terdiri dari 45 orang petani, setiap kecamatan terdapat perwakilan 15 responden. Pengumpulan data primer dengan melakukan wawancara kepada responden menggunakan daftar pertanyaan sedangkan data sekunder didapatkan dari dinas dan badan terkait. Analisis data meliputi data iklim dan data produktivitas jagung di Kabupaten Malang selama 20 tahun yaitu tahun 1996-2016 yang dibagi menjadi 2 periode. Analisis yang dilakukan meliputi (1) Analisis data produktivitas pada 2 periode, periode I (1998-2007) dan periode II (2008-2017), (2) Menetukan tipe iklim yang terjadi menggunakan metode klasifikasi iklim menurut Schmidt dan Ferguson, (3) Analisis data iklim (rata-rata curah hujan bulanan, rata-rata jumlah hari hujan bulanan dan rata-rata suhu bulanan) yang telah dibagi menjadi 2 dekade di 2 ii stasiun apakah terjadi kenaikan atau penurunan, (4) Analisis data menggunakan analisis korelasi menggunakan data iklim (curah hujan, hari hujan dan suhu) dan produktivitas untuk mengetahui hubungan keduanya, (5) Analisis regresi dilakukan apabila hasil korelasi nyata. Analisis regresi ini digunakan untuk mengetahui pengaruh unsur iklim terhadap produktivitas jagung menggunakan Sofware Microsoft Office Excell 2007 dan SPSS 16. (6) Melakukan penentuan kalender musim tanam jagung (dilihat dari bulan basah dan bulan kering) di Kabupaten Malang, (7) Hasil wawancara dianalisis menggunakan analisis deskripsi yang meliputi luas lahan, jarak tanam, dosis pupuk, pola tanam, sistim irigasi dan produksi. Selanjutnya dilakukan analisis korelasi linear sederhana untuk mengetahui hubungan antara teknik budidaya (luas lahan, jarak tanam, pengunaan pupuk dan lain-lain) dengan produktivitas tanaman jagung di kabupaten Malang dengan Sofware Microsoft Office Excell 2007 dan SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim di Kabupaten Malang telah mengalami perubahan pada tahun 1998-2017. Hal tersebut ditunjukkan adanya perubahan iklim di Stasiun Klimatologi Karangploso berupa kenaikan curah hujan bulanan, terjadi kenaikan suhu bulanan dan perubahan tipe iklim, sedangkan di Stasiun Geofisika Karangkates berupa penurunan curah hujan bulanan, penurunan jumlah hari hujan bulanan dan penurunan suhu. Dari pengujian korelasi antara unsur iklim (curah hujan, jumlah hari hujan dan suhu) dengan produktivitas jagung di Kabupaten Malang, unsur iklim curah hujan dan jumlah hari hujan tidak berpengaruh terhadap produktivitas jagung sedangkan unsur iklim suhu memiliki hubungan dan berpengaruh nyata terhdap produktivitas jagung. Dalam penelitian yang telah dilakukan suhu memiliki pengaruh positif terhadap produktivitas jagung sehingga didapatkan model pendugaan pengaruh suhu terhadap produktivitas yaitu Y= -38,55 + 1,84 X. Dampak dari perubahan iklim terjadinya pergeseran awal musim hujan (AMH) dan awal musim kemarau (AMK) yang menyebabkan perubahan musim tanam jagung. Selain unsur iklim terdapat variabel teknik budidaya yang memiliki hubungan yang nyata terhadap produktivitas yaitu variabel luas lahan dan penggunaan pupuk urea, sedangkan variabel jarak tanam, penggunaan pupuk phonska, pupuk kandang dan pola tanam tidak memiliki hubungan terhadap produktivitas jagung.
English Abstract
Maize (Zea mays L.) is one of the agricultural commodities used as food. maize has considerable benefits, such as food ingredients, animal feed ingredients, and raw material processing industry. National production data were highest in East Java. Malang is one of the top maize-producing areas in East Java, but the production and productivity of the maize crop in Malang every year fluctuation. Recorded productivity of maize in Malang in 2012 amounting to 5.5 tons ha-1 then in 2013 decreased to 5.4 tons ha-1 and 2014 has increased again by 5.8 ton ha-1 (Ministry of Agriculture, 2017). One cause of instability in maize production in Indonesia due to climate change caused by global warming.climate changes affect the long form of the rainy season and dry season caused by changes in rainfall patterns. The climate change is assumed to occur in Malang such as in areas in East Java, for example Gresik. So the need for evaluation of the relationship of climate change on productivity of maize in Malang. The purpose of this study was to evaluate whether the climate changes in Malang, East Java, and the impact of climate change on the productivity of maize in Malang, East Java. Research has been conducted in February-April 2018 located in Malang. Location of the study focused on three districts namely Donomulyo, sub-district, district Dau and sub-district Kasembon. The study was conducted by survey method using primary and secondary data. The primary data used consisted of interviews with respondents and secondary data fromclimate data the 1998-2017 obtained from Meteorological, Climatology and Geophysics Karangploso and Karangkates, Malang regency maize productivity in 1998-2017 were obtained from the Ministry of Agriculture and Related literature research. Determining the location of the sample that will be done by using random sampling method. Respondents who made the object of the interview consisted of 45 farmers, each district there are representatives of 15 respondents. The collection of primary data by conducting interviews with respondents using questionnaires and secondary data obtained from government offices and agencies concerned. Data analysis includes climate data and data productivity of maize in Malang district for 20 years, which was in 1998-2017 divided into 2 periods. The analysis performed includes (1) Data analysis productivity in 2 periods, the period I (1998-2007) and period II (2008-2017), (2) Determine the type of climate that happens using climate classification method according to Schmidt and Ferguson, (3) Analysis of climate data (average monthly rainfall, the average number of rainy days and average monthly temperature) which has been divided into 2 decades in 2 stations are going increase or decrease, (4) Data analysis using a simple linear correlation analysis using climate data (rainfall, days of rain and temperature) and productivity to know the relationship of the two, (5) Simple linear regression analysis was conducted when the results of the real correlation. Regression analysis is used to find out the influence of climatic elements on maize to productivity using Sofware Microsoft Office Excell 2007 and SPSS 16.. (6) Do the determination of maize planting season calendar (seen from the wet month iv and the dry month) in Malang, (7) the results of the interviews in the analysis description which includes land area, a dose of fertilizer, cropping pattern and production. Next do a simple linear correlation analysis to find out the relationship between the cultivation techniques (land area, a distance of planting, fertilizer use and others) and the maize productivity in Malang districts with Sofware Microsoft Office Excell 2007 and SPSS 16. The results showed that the climate in Kabupaten Malang has undergone a change in 1998-2017, It demonstrated the existence of climate change at the station Climatology Karangploso in the form of monthly rainfall increases, increased of monthly temperature and changes the climate type, whereas in the Geophysical Station Karangkates in the form decreased of monthly rainfall, decreased in the number of rainy days monthly and decreased in the monthly temperature. From testing the correlation between elements of the climate (rainfall, the number of rainy days and temperature) and the productivity of maize in Malang, rainfall and the number of rainy days did not affect the productivity of maize while the climate temperature elements have relationships and influential to maize productivity. In research that has been done in temperature had a positive influence to productivity of maize, so that the obtained model prediction of the influence of temperature to productivity that is Y= -38,55 + 1,84 X. The impact of climate change is The occurrence of climate change that is in the form of early shift of rain season and early dry season so that influence of calender determination of planting season of corn become backward, In addition to the elements of the climate there is cultivation technical variables that have a relationship to productivity that is land area and use of fertilizer urea, while planting distance variable, use of fertilizer phonska, manure and cropping patten not have a relationship to productivity of maize.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2018/668/051810003 |
Uncontrolled Keywords: | Perubahan Iklim, Musim Tanam, Produktivitas, Tanaman Jagung |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests > 632.1 Damage caused by environmental factors |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 05 Nov 2018 07:24 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 14:30 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13337 |
Preview |
Text
AMELIA PRASETYORINI.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |