Analisis Kadar Metallothionein Pada Insang dan Lambung Kijing Taiwan (Anodonta Woodiana) Yang Terdedah Pb(NO3)2 Pada Dosis Sub-Kronis

Novidayana, HaidyEka (2013) Analisis Kadar Metallothionein Pada Insang dan Lambung Kijing Taiwan (Anodonta Woodiana) Yang Terdedah Pb(NO3)2 Pada Dosis Sub-Kronis. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Timbel merupakan logam berat beracun yang memiliki mutagenik, karsinogenik, genotoksik, antropogenik dan phytotoxic efek. Metallothionein adalah protein yang kaya sistein dan molekul rendah (MW mulai 3500-14000 Da), protein yang memiliki kapasitas untuk mengikat senyawa esensial dan non esensial (seperti seng, tembaga, selenium) atau yang sering disebut logam berat. Akumulasi logam berat Pb terhadap organisme paling banyak ditemukan pada golongan moluska, salah satunya adalah Anodonta woodiana jenis kerang air tawar ini dapat menyerap berbagai logam berat utamanya Pb di dalam perairan. Hewan ini tergolong filter feeder yaitu jenis hewan yang mendapatkan makanan dengan jalan menyaring air yang masuk ke dalam tubuhnya. Bila logam berat masuk kedalam tubuh organisme akan terjadi proses bioakumulasi yaitu peningkatan konsentrasi zat kimia dalam tubuh makhluk hidup dalam waktu yang cukup lama, dibandingkan dengan konsentrasi zat kimia yang terdapat di alam. Metallothionein (MT) merupakan protein (polipeptida) yang terdapat pada kijing yang dapat mengikat logam berat yang masuk dalam tubuh kijing Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metallothionein pada Kijing Taiwan yang terdedah Pb(NO3)2 pada beberapa dosis sub-kronis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2012 di Laboratorium UPBAT Punten, Laboraturium MIPA Universitas Brawijaya, Malang dan Laboratorium Ilmu Faal Divisi Fisiologi Molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Kijing Taiwan yang ada dengan ukuran yang berbeda (6 cm, 8 cm dan 10 cm) kemudian diberi pemaparan kandungan Pb sebagai berikut (0 mg/l, 10 mg/l, 20 mg/l, 30 mg/l dan 40 mg/l) di setiap bagiannya dengan tigakali pengulangan. Setelah itu, di ambil bagian lambung dan insang untuk diamati kandungan metallothionein yang terdapat pada lambung dan insang. Berdasarkan hasil pengamatan Kandungan MT rata-rata pada insang berkisar antara 21844,3-39.644,3 ng/ml, kandungan MT terendah dengan nilai 21844,3 ng/ml terdapat pada ukuran 6 cm dengan dosis Pb 10 mg/l, kandungan MT insang tertinggi dengan nilai 39.644,3 ng/ml terdapat pada ukuran 10 cm dengan dosis Pb 30 mg/l. Kandungan rata-rata MT pada lambung berkisar antara 23.733,3-73.155,3 ng/ml, kandungan MT pada lambung terendah dengan nilai 23.733,3 ng/ml terdapat pada ukuran 10 cm dengan dosis Pb 20 mg/l, kandungan MT pada lambung tertinggi dengan nilai 73.155,3 ng/ml terdapat pada ukuran 6 cm dengan dosis Pb 30 mg/l. Nilai kualitas air meliputi Suhu air berkisar 21 – 250C; Oksigen terlarut (DO) berkisar 6 – 8,1 mg/l dan pH air berkisar 7 – 8,5 hasil kualitas air tersebut masih baik untuk kehidupan kijing taiwan. Saran dari penelitian ini perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut dengan jenis spesies yang berbeda, sehingga dapat dijadikan bahan perbandingan tentang adanya kandungan MT pada suatu spesies tersebut.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2013/34/051304457
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 10 Jun 2013 14:10
Last Modified: 10 Jun 2013 14:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133324
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item