Pengaruh Substrat Penempelan yang Berbeda pada Pengangkutan Sistem Kering Terhadap Kelulushidupan dan Pertumbuhan Benih Abalon (Haliotis squamata)

Pebriani, DewaAyuAngga (2013) Pengaruh Substrat Penempelan yang Berbeda pada Pengangkutan Sistem Kering Terhadap Kelulushidupan dan Pertumbuhan Benih Abalon (Haliotis squamata). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Abalon merupakan komoditas laut yang memiliki nilai eksotik tinggi dan bernilai ekonomis tinggi. Bersumber dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol mengenai budidaya abalon jenis Haliotis squamata dan Haliotis asinina, maka banyak masyarakat sekitar yang mulai ikut mencoba untuk melakukan kegiatan pembenihan dan pembesaran abalon, salah satunya bertempat di Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Bali. Ukuran benih abalon umumnya berkisar 2-3 cm. Pada ukuran ini benih dapat dikirim ke lokasi pembesaran. Permasalahan yang sering dihadapi dalam pengiriman benih adalah banyaknya benih yang mati diakibatkan oleh penanganan yang kurang tepat saat pengiriman sehingga menyebabkan rendahnya kelulushidupan benih abalon saat pemeliharaan. Pengiriman benih abalon umumnya dilakukan dengan metode kering. Benih abalon membutuhkan substrat sebagai tempat untuk menempel. Penelitian ini membahas tentang pengaruh substrat penempelan yang berbeda pada pengangkutan sistem kering terhadap kelulushidupan dan pertumbuhan benih abalon. Pengangkutan dilakukan selama 12 jam dan selanjutnya dilakukan pemeliharaan selama 2 minggu untuk melihat dampak dari pengangkutan yang telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelulushidupan benih abalon setelah pengangkutan 12 jam dan pemeliharaan 2 minggu, serta pertumbuhan benih abalon selama 2 minggu pemeliharaan. Penelitian yang dilaksanakan pada 1 sampai dengan 28 April 2013 ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Ada 3 perlakuan dan 1 kontrol, yaitu pengangkutan sistem kering dengan substrat penempelan berupa keranjang, pipa, botol air mineral, dan tanpa substrat penempelan sebagai kontrol. Jenis abalon yang digunakan sebagai subjek penelitian adalah Haliotis squamata. Parameter utama pada penelitian ini adalah kelulushidupan dan pertumbuhan. Parameter penunjang pada penelitian ini adalah kualitas air. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kelulushidupan tertinggi saat pengangkutan selama 12 jam diperoleh pada perlakuan dengan substrat penempelan berupa keranjang (98,67%) , selanjutnya pipa (96,67%), botol air mineral (94,67%) dan yang terendah pada kontrol (94%). Kelulushidupan tertinggi saat pemeliharaan selama 2 minggu diperoleh pada benih abalon yang diangkut dengan substrat penempelan berupa keranjang (92%) , selanjutnya pipa (90%), botol air mineral (86,67%) dan yang terendah pada kontrol (83,33%). Pertumbuhan terbaik selama 2 minggu pemeliharaan yaitu pada benih adalon yang diangkut dengan substrat penempelan berupa keranjang (0,009 gr/hari), pipa (0,007 gr/hari), botol air mineral (0,006 gr/hari), dan yang terendah pada kontrol (0,005 gr/hari). Kelulushidupan dan pertumbuhan terbaik diperoleh pada perlakuan yang diangkut dengan substrat peempelan berupa keranjang. Nilai pengukuran kualitas air masih dalam ambang batas toleransi yaitu 270C-300C untuk suhu, 30-33 ppt untuk salinitas, 7,3-8,3 untuk pH, dan 6,26-6,72 ppm untuk DO.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2013/123/051307285
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 03 Oct 2013 09:41
Last Modified: 21 Oct 2021 04:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133131
[thumbnail of SKRIPSI_DEWA_AYU_ANGGA_PEBRIANI_115080509111002.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_DEWA_AYU_ANGGA_PEBRIANI_115080509111002.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item