Pengaruh Ukuran Dan Lama Tanam Kayu Apu (Pistia Stratiotes) Sebagai Fitoremediator Terhadap Penyerapan Logam Berat Kromium (Cr)

Rahmawati, IndahWahyu (2013) Pengaruh Ukuran Dan Lama Tanam Kayu Apu (Pistia Stratiotes) Sebagai Fitoremediator Terhadap Penyerapan Logam Berat Kromium (Cr). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Logam kromium (Cr) merupakan salah satu logam berat berbahaya yang banyak dihasilkan dari kegiatan industri seperti industri penyepuhan logam, penyamakan kulit, tekstil, pendinginan air, pulp serta proses pemurnian bijih. Limbah yang mengandung bahan aktif logam berat Cr sangat beracun bagi organisme hidup Jika dikonsumsi dalam waktu yang lama bisa merugikan kesehatan manusia karena sifatnya yang toksik, korosif, karsinogenik dan memiliki kelarutan yang sangat tinggi. Fitoremediasi adalah penggunaan tanaman untuk menghilangkan polutan dari lingkungan. Kayu apu (Pistia stratiotes) merupakan salah satu spesies tanaman air yang dapat digunakan sebagai agen fitoremediator dalam pencemaran logam berat. Sifat Kayu apu yang cepat berkembang biak, toleran terhadap polutan, dan daya serap serta akumulasi yang tinggi sehingga perlu dikembangakan fitoremediasi menggunakan tanaman ini, karena selain bersifat sebagai gulma, tanaman ini juga memiliki manfaat untuk menyerap logam berat Cr sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui ukuran dan waktu efektif dalam penyerapannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh perbedaan ukuran pada kayu apu terhadap penyerapan logam berat Cr, untuk mengetahui pengaruh lama tanam Kayu apu terhadap penyerapan logam berat Cr, untuk mengetahui ukuran dan lama tanam Kayu apu yang efektif dan optimal dalam menyerap logam berat Cr. Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk memberikan informasi mengenai ukuran daun dan lama tanam Kayu apu yang efektif dan optimal dalam menyerap logam berat Cr. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 di Laboratorium Reproduksi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Laboratorium Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan dua faktor yaitu ukuran dan lama tanam dengan 3 kali ulangan. Ukuran sebagai Faktor A dengan 3 taraf yaitu A1= ukuran kecil (garis tengah daun berkisar antara 1-3 cm), A2= ukuran sedang (garis tengah daun berkisar antara 4-6 cm), A3= ukuran besar (garis tengah daun berkisar antara 7-9 cm). Lama tanam sebagai faktor B dengan 4 taraf yaitu B1= 2 hari, B2= 4 hari, B3= 6 hari, B4= 8 hari. Parameter yang diukur meliputi konsentrasi logam berat pada akar, daun dan media air serta suhu, pH dan DO sebagai parameter kualitas air pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi fisik Kayu apu sebelum ditanam pada media tanam yang mengandung logam berat Cr dengan konsentrasi 20 ppm yaitu daun berwarna hijau segar dan tidak menguning. Kondisi fisik Kayu apu setelah perlakuan menunjukkan perubahan morfologi pada bagian daun yang mulai menguning dan mengalami kerontokan pada bulu-bulu akar. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi logam Cr dalam media pada awal penelitian sebesar 20 ppm mengalami penurunan hingga 8 hari yaitu pada ukuran kecil konsentrasi logam Cr yang tersisa dalam media rata-rata berkisar antara 18,05-11,73 ppm, ukuran sedang rata-rata sebesar 17,43-10,73 ppm dan ukuran besar sebesar 16,68-9,28 ppm. Sedangkan untuk penyerapan logam berat oleh akar dan kadar Cr pada daun mengalami peningkatan seiring berjalannya lama tanam hingga akhir penelitian yaitu hari ke-8. Konsentrasi rata-rata logam Cr yang terakumulasi pada akar ukuran kecil, sedang dan besar mulai lama tanam 2 hari hingga hari 8 hari rata-rata berkisar antara 1,03-3,45 ppm, 1,28-4,39 ppm, dan 1,78-5,68 ppm. Konsentrasi rata-rata logam Cr yang terakumulasi pada daun ukuran kecil, sedang dan besar mulai lama tanam 2 hari hingga hari ke-8 rata-rata berkisar antara 0,13-0,73 ppm, 0,21-1,06 ppm, dan 0,24 -1,38 ppm. Hasil analisis sidik ragam untuk perlakuan ukuran kayu apu menunjukan bahwa F hitung air (69,05), akar (386,37), daun (41,58), > F tabel 1% (5,61) yang berarti terdapat perbedaan sangat nyata antara ukuran kayu apu terhadap penurunan konsentrasi logam berat pada media serta penyerapan logam berat Cr pada akar dan akumulasi di daun. Perlakuan lama tanam juga menunjukan bahwa F hitung air (523,26), akar (616,83), daun (118,85) > F tabel 1% (4,72) yang berarti terdapat perbedaan sangat nyata pada perlakuan lama tanam. Sedangkan perlakuan interaksi menunjukkan bahwa F hitung air (3,06) > F tabel 5% yang berarti terdapat perbedaan nyata terhadap penurunan Cr dan F hitung interaksi akar (66,82), daun (4) > F tabel 1 % (3,67) yang berarti terdapat perbedaan sangat nyata terhadap akumulasi logam Cr pada daun dan akar. Hasil uji BNT menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara masing-masing perlakuan sehingga didapatkan ukuran dan lama tanam yang paling tinggi dalam penyerapan logam Cr yaitu ukuran besar dan lama tanam 8 hari dengan penyerapan pada akar rata-rata sebesar 5,68 ppm dan pada daun rata-rata sebesar 1,38 ppm serta penurunan konsentrasi logam Cr pada media hingga tersisa sebesar 9,28 ppm. Laju penyerapan pada akar meningkat mulai hari ke-2 sampai hari ke-4 yaitu ukuran kecil sebesar 0,52 ppm/hari menjadi 0,95 ppm/hari, ukuran sedang sebesar 0,62 ppm/hari menjadi 0,90 ppm/hari, dan ukuran besar sebesar 0,88 ppm/hari menjadi 1,18 ppm/hari namun mengalami penurunan setelah hari ke-6 hingga hari ke-8 yaitu ukuran kecil sebesar 0,41 ppm/hari menjadi 0,21 ppm/hari, ukuran sedang sebesar 0,41 ppm/hari menjadi 0,25 ppm/hari, dan ukuran besar sebesar 0,65 ppm/hari menjadi 0,11 ppm/hari. Kualitas air pendukung selama penelitian yaitu suhu berkisar antara 24,6 - 28,9 0C, pH 6,84 - 7,33, DO berkisar antara 4,70 - 6,89 ppm. Kualitas air yang demikian masih bisa mendukung kehidupan Kayu apu. Berdasarkan hasil analisis ragam, ukuran Kayu apu, lama tanam serta interaksi antara ukuran Kayu apu dan lama tanam masing-masing memberikan perbedaan sangat nyata terhadap penurunan konsentrasi Cr pada media tanam, penyerapan Cr di akar dan kadar Cr pada daun kayu apu. Interaksi dari perlakuan ukuran dan lama tanam menunjukkan bahwa penurunan pada media dan penyerapan pada akar dan kadar Cr pada daun paling tinggi terjadi pada ukuran besar dengan lama tanam 8 hari. Laju penyerapan pada akar ukuran besar pada awal penelitian lebih tinggi dibandingkan dengan ukuran kecil dan sedang hingga hari ke-4 namun mengalami penurunan paling tinggi dibandingkan ukuran kecil dan sedang hingga hari ke-8. Saran dari penelitian ini yaitu pada praktek penggunaan kayu apu sebagai agen fitoremediasi sebaiknya digunakan ukuran besar (diameter daun 7-9 cm) dengan lama tanam 8 hari agar penyerapannya lebih optimum dan efisien. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai lama tanam lebih dari 8 hari untuk mengetahui laju penurunan maksimum dalam penyerapan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2013/122/051307284
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 03 Oct 2013 09:48
Last Modified: 21 Oct 2021 04:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133130
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item