Komunitas Dan Struktur Bioflok Pada Tambak Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Secara Intensif

Sugara, Carles (2013) Komunitas Dan Struktur Bioflok Pada Tambak Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Secara Intensif. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Teknologi bioflok adalah suatu system budidaya bakteri heterotrof dan alga alam suatu gumpalan “flocs” secara terkontrol dalam suatu wadah budidaya atau merupakan suatu sistem yang memanipulasi kepadatan dan aktivitas mikroba sebagai suatu cara megontrol kualitas air dengan mentransformasikan amonium menjadi protein mikrobial agar mampu mengurangi residu dari sisa pakan, agregat diatom, makro alga, sisa pelet, bakteri, protista dan invertebrate yang berdiameter 0,1-2 mm. Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan spesies introduksi yang dibudidayakan di Indonesia. Udang putih yang dikenal masyarakat dengan nama vannamei ini berasal dari perairan Amerika Tengah. Negara-negara di Amerika Tengah dan Selatan seperti Ekuador, Venezuela, Panama, Brasil, dan Meksiko sudah lama membudidayakan jenis udang yang dikenal juga dengan pasific white Kendala yang timbul dikalangan budidaya udang dengan penerapan system bioflok adalah kurangnya perhatian terhadap control bioflok dan kualitas air sehingga timbulnya penyakit yang sering menyerang udang vannamei yaitu IMNV (Infectious Myonecrosis Virus). Penyakit IMNV ini menyebabkan penurunan produksi udang di beberapa wilayah yaitu Lampung, Jawa Timur (Situbondo dan Banyuangi), dan Bali. IMNV pertama kali dilaporkan menyerang budidaya L. vannamei di Brazil. Virus ini menginfeksi dan menyebabkan multifocal nekrosis pada otot kulit. Gejala klinis awal ditujukan pertama kali udang berwarna putih, kerusakan pada otot dan secara cepat menginfeksi udang sampai udang mengalami penurunan performa. Infeksi ini dapat menyebabkan kematian 40-60% pada kolam yang terindikasi Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur dan komunitas organisme yang ada di dalam bioflok pada tambak intensif, Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2012 di Tambak Adi Sarana Permai, Bali dan di Laboratorium Bioteknologi, Universitas Brawijaya, Malang untuk analisis bioflok dan analisis histologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Pengambilan sampel air, pengambilan sampel udang dan indentifikasi morfologi dan seluler molekuler. Pengambilan data primer meliputi observasi, wawancara dan partisipasi. Sedangkan pengambilan data sekunder merupakan data yang diusahakan sendiri, pengumpulannya diperoleh penelitian misalnya dari buku, keterangan-keterangan atau melalui browsing internet seperti data keadaan dan kondisi kolam, letak iii geografis, dan data-data lain yang diperlukan dalam penyusunan laporan. Analisis bioflok yaitu pengamatan komunitas bioflok dengan mikroskop binokuler dan dilanjutkan dengan identifikasi organisme dalam bioflok. Analisis kualitas air meliputi oksigen terlarut (DO), pH, suhu, salinitas, kadar amonia (NH3) dan Nitrit (NO2). Analisis histologi (jaringan) udang yang dinyatakan terindikasi virus IMNV dengan menggunakan haematoxillyn-eosin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bioflok pada petak terindikasi virus IMNV tergolong dalam flok coklat. Komunitas organisme yang mendominasi pada flok yaitu mikroalga yang didominasi dari jenis Chyanophyta (blue green algae), jenis yang alga chyanophyta yaitu Pediastrum duplex, Gymnodinium sp, Oocystislacustris ,Spirullina sp dan jenis Navicula sp. Bioflok yang didominasi dari jenis blue green algae tergolong bermutu jelek. Selain itu juga mikro alga jenis ini menghasilkan lendir yang dimana lendir yang dihasilkan mengandung asam amino (amino acid) yang merupakan media hidupnya (menempelnya) bakteri atau virus merugikan, sehingga mikroalga dapat dijadikan vector bakteri atau virus. Hasil ini dapat dilihat adanya kematian udang yang dimana dilihat dari gejala klinisnya tergolong dalam serangan IMNV. Hasil analisis morfologi dan histologi udang vannamei yang terindikasi virus IMNV. Hasil morfologi menunjukan kerusakan organ target pada udang yang terindikasi virus IMNV yaitu ekor, skeletal muscle (otot). Kerusakan yang terjadi yaitu adanya tranparansi otot berwarna putih apabila kondisi perairan makin buruk maka organ tersebut berubah menjadi warna merah seperti udang rebus. Virus IMNV menyerang organ ekor dan otot dikarenakan epitop yang ada pada virus ini cocok dengan jaringan epitel pada organ tersebut sehingga virus IMNV dapat menempel (menginfeksi) udang vannamei. Hasil analisis kualitas air pada petak terindikasi virus IMNV oksigen terlarut berkisar pagi 5-5,4 ppm, sore 4,6 ppm, pH pagi 7,5-8, siang> 8, suhu pagi 25-27,9 oC, siang 28-31 oC, Amonia (NH3) lever tertinggi 0,071 ppm dan terendah 0,037 ppm, nitrit (NO2) level tertinggi 0,291 ppm dan terendah 0,06 ppm. Adapun saran dalam penelitian ini antara lain perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor pembentukan bioflok dan pengukuran bahan organik pada budidaya sistem bioflok.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2013/109/051307274
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 08 Oct 2013 10:07
Last Modified: 21 Oct 2021 03:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133119
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item