Aplikasi In-Vitro Metabolit Bakteri Bacillus Sp. Dari Perairan Mangrove Sebagai Pengurai Histidin Menjadi Histamin

Mahendra, Caesar (2012) Aplikasi In-Vitro Metabolit Bakteri Bacillus Sp. Dari Perairan Mangrove Sebagai Pengurai Histidin Menjadi Histamin. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Histamin adalah senyawa biogenik amin hasil perombakan asam amino histidin bebas yang berada dalam daging ikan yang diproduksi secara biologis melalui proses dekarboksilasi dari asam amino bebas serta terdapat pada berbagai bahan pangan seperti ikan, daging merah, keju, dan makanan fermentasi (Keer et al. 2002). Histamin merupakan komponen yang kecil, mempunyai berat molekul rendah yang terdiri atas cincin imidazol dan sisi rantai etilamin. Histamin juga merupakan komponen yang tidak larut air. Histamin merupakan salah satu amin biogenik yang mempunyai pengaruh terhadap efek fisiologis manusia (Aflal et al., 2006). Menurut Holt, et al (1994), Bacillus sp merupakan bakteri aerob, gram positif, berbentuk batang dengan ukuran diameter 1,2-1,5 mikrometer dan panjang 2,0-2,4 mikrometer, bentuk sel-sel silindris sampai oval atau bentuk pear, dan motil endospora kebanyakan dibentuk dalam waktu 48 jam dengan Suhu optimum untuk pertumbuhunnya antara 28oC – 35oC dan suhu maksimumnya antara 40oC – 45oC. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada tanggal 16-18 Agustus 2011 dan pada bulan Desember 2011 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang. Dilanjutkan penelitian inti pada bulan Januari – Maret 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya serta di Laboratorium Sentral Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan makhluk hidup lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan makhluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniseluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis) (Adhie, 2007). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksploratif. Menurut Amirin (2009), metode eksploratif merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian. Metode eksploratif berupaya menemukan informasi umum mengenai sesuatu topik/masalah yang belum dipahami sepenuhnya oleh seorang peneliti. Jadi, penelitian eksploratif merupakan salah satu pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti sesuatu (yang menarik perhatian) yang belum diketahui, belum dipahami, belum dikenali, dengan baik. Hasil rerata pengujian histidin menjadi histamin oleh metabolit Bacillus sp. sebesar 4,36 mg/kg, Presipitasi 30% sebesar 1,77 mg/kg, presipitasi 40% sebesar 2,45 mg/kg, presipitasi 50% sebesar 9,22 mg/kg, presipitasi 60% sebesar 12,22 mg/kg, presipitasi 70% sebesar 12,96 mg/kg. Dan untuk dialisat mempunyai nilai rerata kadar histamin sebesar 3,47 mg/kg. Kemudian untuk hasil uji konsentrasi protein pada masing-masing tingkat pemurnian yaitu yang pertama adalah metabolit sebesar 5,513 mg/ml, untuk presipitasi 70% sebesar 12,5 mg/ml dan untuk dialisat sebesar 5,434 mg/ml. Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai karakteristik yang lebih spesifik lagi pada enzim ekstraseluler bakteri Bacillus sp. Serta perlu dilakukan teknik pemurnian.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2012/98/051203725
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 09 Nov 2012 08:53
Last Modified: 21 Oct 2021 03:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133108
[thumbnail of APLIKASI_IN.pdf]
Preview
Text
APLIKASI_IN.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item