Sani, ImeldaNoviaEka (2012) Pembagian Kerja Gender Pada Usaha Perikanan Tangkap Antara Suku Jawa, Madura Dan Bugis Di Dusun Sendang Biru Desa Tambakrejo Kecamatan Sumber Manjing Wetan Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perbedaan dan pembagian gender membuat kaum perempuan bekerja lebih keras dengan memeras keringat jauh lebih panjang (double-burden). Meskipun jumlah perempuan 50% dari penduduk bumi, namun posisi kaum perempuan ditentukan dan dipimpin oleh laki-laki. Subordinasi tersebut tidak saja secara khusus terdapat dalam birokrasi pemerintah, masyarakat maupun di masing-masing rumah tangga, tetapi juga secara global. Pada kenyataannya, dalam banyak observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa hampir 90% pekerjaan domestik dikerjakan oleh perempuan. Terlebih-lebih bagi mereka yang bekerja (umpamanya buruh industry atau profesi lainnya), artinya mereka memiliki peran ganda (beban kerja ganda di rumah dan di luar rumah). Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana profil gender dalam rumah tangga nelayan antara Suku Jawa, Madura, dan Bugis di Sendang Biru ? (2) Bagaimana pembagian kerja gender di masyarakat Sendang Biru pada Suku Jawa, Madura, dan Bugis ? (3) Bagaimana pemberdayaan perempuan yang sesuai dengan Suku Jawa, Madura, dan Bugis di Sendang Biru ? Tujuan dari penelitian ini antara lain (1) Mengetahui dan mempelajari profil gender dalam rumah tangga nelayan antara suku Jawa, Madura, dan Bugis di Sendang Biru (2) Mengetahui dan mempelajari pembagian kerja gender di masyarakat Sendang Biru pada suku Jawa, Madura, dan Bugis (3) Mempelajari dan mendeskripsikan pemberdayaan perempuan yang sesuai dengan kondisi perikanan tangkap antara suku Jawa, Madura, dan Bugis di Sendang Biru. Penelitian ini diharapkan berguna bagi (1) Masyarakat pesisir Sendang Biru : dapat memberikan pengetahuan dan pembelajaran dalam kajian pembagian kerja gender kepada masyarakat pesisir pantai Sendang Biru. (2) Pemerintah : sebagai salah satu bahan acuan bagi pengambilan kebijakan dalam membuat pola program aksi pembangunan secara lebih proporsional yang sesuai dengan pembagian kerja gender di pesisir. (3) Peneliti : menambah wawasan ilmu pengetahuan dan memahami tentang kondisi sosial masyarakat berbasis gender, serta diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti berikutnya yang berkaitan dengan pembagian kerja gender. Lokasi penelitian : Pantai Sendang Biru Dusun Sendang Biru Desa Tambak Rejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang. Jenis penelitian kualitatif dengan fokus penelitian pada kegiatan rumah tangga nelayan payang dan nelayan sekoci, kegiatan pada usaha perikanan tangkap. Teknik pengambilan data dengan wawancara, dan dokumentasi. Dianalisis dengan metode Harvard dan reduksi data. Perairan Sendang Biru desa Tambakrejo sebagai lokasi penelitian merupakan pusat produksi perikanan tangkap yang terletak di bagian selatan kabupaten Malang dengan jarak tempuh 75 km dari kabupaten Malang Sendang Biru memiliki tempat pelelangan ikan pondokdadap yang telah melelang ikan sebanyak 5.454 ton ikan selama tahun 2011. Sedangkan fasilitas yang terdapat pada perkampungan Sendang Biru, yaitu tempat peribadatan, kesehatan dan perdagangan yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan sehari-hari. Selain terkenal sebagai penghasil perikanan yang cukup melimpah di Kabupaten Malang, pantai Sendang Biru juga terkenal dengan keindahan alamnya. Hal ini dapat ditunjang dengan keberadaan Pulau Sempu. Aktivitas domestik pada masyarakat suku Jawa, Madura, dan Bugis di Sendang Biru didominasi oleh perempuan. Sedangkan aktivitas publik (produktif) di ranah laut didominasi oleh laki-laki, dan di darat didominasi oleh perempuan. Aktivitas publik perempuan antara lain bekerja sebagai buruh pengolahan, penjual ikan dan pekerjaan sampingan seperti berjualan bakso dan makanan, sedangkan laki-laki berprofesi sebagai nelayan payang dan sekoci. Perempuan dan laki-laki dapat mangakses sumberdaya, tetapi laki-laki dapat mengontrol sumberdaya. Pembagian kerga gender pada usaha perikanan tangkap dibagi menjadi tiga aktivitas, yaitu persiapan penangkapan, penangkapan dan aktivitas pasca penangkapan. Aktivitas penangkapan didominasi oleh laki-laki, sedangkan aktivitas pasca penangkapan didominasi oleh perempuan. Permasalahan yang dihadapi oleh perempuan kemampuan serta modal untuk mengembangkan usaha pengolahan mereka. Program pemberdayaan masyarakat telah menjadi upaya peningkatan kesejahteraan serta pengentasan kemiskinan. Pemberdayaan dilakukan dengan pendekatan kesejahteraan, akses yang dapat dimanfaatkan oleh perempuan dan laki-laki. Selain itu hal yang penting adalah kepedelian dari pemerintahan desa, dinas, koperasi, dan pihak-pihak terkait. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Istri nelayan memiliki kedudukan dan peran ganda, yaitu tanggung jawab domestik dan tanggung jawab publik. Selain itu perempuan Sendang biru juga harus mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan yang ada di Sendang biru. Tanggung jawab domestik berkaitan dengan posisi perempuan sebagai seorang istri dan ibu, sedangkan tanggung jawab publik berkaitan dengan kedudukan perempuan sebagai salah satu tiang ekonomi rumah tangga yang “dituntut” atau terpanggil untuk mencari nafkah dan menghidupi rumah tangganya. Sumber daya yang dapat diakses dan dikontrol di Sendang Biru adalah seperti kapal, alat tangkap, uang pribadi dan uang pinjaman. Untuk kontrol dan akses untuk alat tangkap dan kapal dimiliki oleh laki – laki. Karena kapal dan alat tangkap digunakan oleh laki – laki untuk mencari nafkah di laut. Sedangkan untuk uang pribadi yang di peroleh dari hasil laki – laki merupaka akses kontrol laki – laki sedangkan perempuan hanya dapat mengakses saja. Untuk uang pribadi yang dimiliki oleh perempuan dari hasil berdagang dapat diakses dan dikontrol sendiri oleh perempuan. Begitu pula dengan uang pinjaman. Pembagian kerja gender pada usaha perikanan tangkap dapat dibagi menjadi tiga bagian aktivitas, yaitu persiapan penangkapan, proses penangkapan dan aktifitas pasca penangkapan. Aktifitas penangkapan didominasi oleh laki-laki, keterlibatan perempuan hanya pada persiapan bekal laki-laki. Sedangkan aktifitas pasca penangkapan didominasi oleh perempuan. Program pemberdayaan perempuan yang dilakukan belum dapat dirasakan sepenuhnya oleh perempuan Sendang Biru. Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Sendang Biru khususnya nelayan adalah kemampuan serta modal yang dimiliki. Dari penelitian yang dilaksanakan saran yang dapat diambil antara lain Untuk mendukung pantai Sendang Biru menjadi kawasan industri perikanan, proses pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat nelayan harusnya menjadikan perempuan pesisir, istri nelayan sebagai subyek (pelaku utama) pemberdayaan. Hal ini dikarenakan kontribusi perempuan cukup besar untuk menggerakkan kegiatan perekonomian. Program penyuluhan akan pentingnya pendidikan, baik formal maupun informal yang meliputi pendidikan tentang kajian gender pada anak – anak khususnya perempuan harus sering dilakukan oleh dinas pendidikan kabupaten Malang. Selain itu program penyuluhan tentang pengolahan hasil perikanan harus sering dilakukan, agar masyarakat Sendang Biru khususnya perempuan dapat mengembangkan produk olahan hasil perikanan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2012/83/051203710 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 07 Nov 2012 13:48 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 03:40 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133094 |
Preview |
Text
skripsi.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |