Pengaruh Kondisi Gastrointestinal Tract Terhadap Viabilitas Lactobacillus Acidophilus Dan Bifidobacterium Bifidum Terenkapsulasi Kappa-Iota Karaginan Yang Berada Dalam Bubur Instan Labu Kuning (Cucurbita Moschata Durch) Dan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias Gariepinus Var. Sangkuriang)

Kandiwan, Andi Agung (2018) Pengaruh Kondisi Gastrointestinal Tract Terhadap Viabilitas Lactobacillus Acidophilus Dan Bifidobacterium Bifidum Terenkapsulasi Kappa-Iota Karaginan Yang Berada Dalam Bubur Instan Labu Kuning (Cucurbita Moschata Durch) Dan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias Gariepinus Var. Sangkuriang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ketahanan (viabilitas) merupakan pertimbangan penting dalam pengembangan produk probiotik yang dipengaruhi oleh pH, produksi hidrogen peroksida, oksigen dan nitrogen. L. acidophilus dan B. bifidum merupakan bakteri asam laktat golongan mikroba hidup dalam saluran pencernaan serta membantu memperbaiki saluran pencernaan. L. acidophilus mampu menambah berat badan dan B. bifidum dapat memperkuat kekebalan pada tubuh. L. acidophilus dan B. bifidum memiliki toleransi pH tumbuh berkisar 5,5-7,0. Penambahan enkapsulasi SRC kappa dan iota karaginan pada L. acidophilus dan B. bifidum terhadap bubur instan dapat membantu dari segi kesehatan sebagai pangan fungsional, selain itu dengan menggunakan enkapsukasi probiotik diharapkan mampu menjaga viabilitas pada sistem pencernaan. Tujuan penelitian ini untuk menetahui pengaruh kondisi Gastrointestinal Tract terhadap Viabilitas Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium bifidum terenkapsulasi Kappa-Iota karaginan yang berada dalam bubur instan labu kuning (Cucubita moschata Durch) dan ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus var. Sangkuriang). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017 hingga Maret 2017. Pembuatan grit labu kuning dan ikan lele serta uji viabilitas secara gastrointestinal dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ikan, Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan, dan Laboratorium Keamanan Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya. Pembuatan tepung instan dengan menggunakan ekstruder dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur, Jalan Raya Karangploso KM. 4, Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan variabel bebas dan variabel terikat. uji kandungan gizi (protein, lemak, air, abu dan karbohidrat), uji fisik meliputi densitas kamba, uji ukuran partikel, dan organoleptik (rasa, tesktur, aroma dan warna). Penelitian utama meliputi pengujian bubur instan berbahan labu kuning dan lele sangkuriang berprobiotik dalam Gastric Tract, pengujian bubur instan berbahan labu kuning dan lele sangkuriang berprobiotik dalam Intestinal Tract, dan pengujian bubur instan berbahan labu kuning dan lele sangkuriang berprobiotik dalam Gastrointestinal Tract. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan bahwa formulasi bubur instan yang digunakan adalah: grit labu kuning 25 %, grit ikan lele 35 %, beras 15 %, susu skim 10 %, gula halus 14 %, dan iota karaginan 1 %. Konsentrasi probiotik terbaik adalah sebesar 8 % dengan nilai B. bifidum 4,5 log cfu/g. dan L. acidophilus 6,10 log cfu/g. Hasil kandungan gizi bahwa kandungan lemak, abu dan karbohidrat belum memenuhi SNI sedangkan protein dan air sudah memenuhi SNI. Hasil pengujian fisik densitas kamba sudah sesuai dengan standar yaitu sebesar 0,65 g/mL dan ukuran partikel mikroenkapsulasi B. bifidum dan L. acidophilus sebesar 16,02 µm dan 20,77 µm, ukuran partikel bubur 11,44 µm, Betakaroten 0,0367 μg/100g, Rasio Rehidrasi (b/v) 1:1,5 dan hasil penilaian organoleptik menunjukkan kurang disukai. Hasil penelitian utama menunjukan bahwa kondisiGIT memberi pengaruh terhadap viabilitas L. acidophilus dan B. bifidum dengan nilai tertinggi 5,6 log cfu/g dan 3,45 log cfu/g pada perlakuan H. Sedangkan viabilitas L. acidophilus dan B. bifidum nilai terendah 5,01 log cfu/g dan 3,03 log cfu/g , pada kondisi SIJ dengan pH 7 didapatkan nilai viabilitas lebih tinggi karena bakteri probiotik ini lebih tahan berada pada pondisi pH 7. Saran untuk penelitian berikutnya adalah bahwa pembuatan bubur instan dengan metode esktruksi kurang direkomendasikan karena memiliki hasil organoleptik yang kurang disukai oleh masyarakat dan dalam proses pembuatan mikroenkapsulasi diharapkan jumlah konsentrasi bahan penyalut dan jumlah sel diperhatikan agar didapatkan viabilitas probiotik L. acidophilus dan B. bifidum yang sesuai dengan standart WHO

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/741/051810592
Uncontrolled Keywords: Gastrointestinal Tract, Lactobacillus Acidophilus, Bifidobacterium Bifidum, Kappa-Iota, Bubur Instan Labu Kuning (Cucurbita Moschata Durch), Ikan Lele Sangkuriang (Clarias Gariepinus Var. Sangkuriang)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 05 Mar 2019 01:30
Last Modified: 19 Nov 2020 07:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13304
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item