Suryanti, Dita (2012) Kajian Tentang Realitas Sosial Berbasis Gender Di Pedesaan Pesisir Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam kehidupan sosial masyarakat terdapat berbagai unsur-unsur yang dapat membentuk suatu masyarakat. Hubungan yang terjadi dari berbagai unsur kehidupan masyarakat tersebut dapat menjadi ciri dari masyarakat. Dalam kehidupan masyarakat selalu terdapat perbedaan status dan peran antar orang satu dengan yang lainnya, antar kelompok satu dengan lainnya. Ada yang mempuanyai status sosial yang tinggi, dan ada pula yang mempunyai status yang paling rendah. Di samping itu, laki-laki dan perempuan pun mempunyai peran yang berbeda di dalam sebuah keluarga maupun sosial. Budaya masyarakat pesisir desa Tambakrejo yang kental hubungannya mengikuti garis keturunan patriarki menyebabkan posisi perempuan di bawah laki-laki. Hal tersebut menunjukkan adanya bias gender dalam suatu masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan realitas sosial masyarakat pedesaan pesisir Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar, 2) Mendeskripsikan struktur masyarakat perspektif gender di pedesaan pesisir Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar, 3) Merumuskan strategi penyetaraan gender pada masyarakat pedesaan pesisir Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar Jawa Timur yang dimulai padabulan Juli sampai Agustus 2011. Objek penelitian ini adalah aktivitas masyarakat perikanan dan non perikanan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratifikasi random sampling. Criteria yang digunakan sebagai dasar untuk menstratifikasi populasi adalah kelompok perikanan dan non perikanan. Kelompok perikanan berdasarkan jenis usaha yang ada di Desa Tambakrejo yaitu nelayan (penangkapan), pengolah ikan dan pedagang ikan, sedangkan non perikanan adalah petani. Analisa data yang digunakan yaitu menggunakan metode Harvard dan model Miles dan Huberman Mata pencaharian masyarakat Desa Tambakrejo sebagian besar adalah buruh tani 48,13%, nelayan 27,0%, petani 13,67% dan sisanya sebagai PNS, ABRI, swasta, pedagang, jasa, dan pertukangan. Tingkat pendidikan masyarakat Desa Tambakrejo sudah tergolong tinggi karena banyak penduduk yang tamat sekolah di tingkat SLTA/SMA. Di Desa Tambakrejo juga ada acara adat yaitu satu suro (larung sesaji) dan petik laut. Aktivitas dan Peranan masyarakat di Desa Tambakrejo terdiri dari aktivitas produktif, reproduktif dan sosial/kemasyarakatan. Aktivitas produktif lakilaki lebih dominan pada kegiatan penangkapan, pertanian dan perdagangan. Sedangkan perempuan lebih dominan ke usaha pengolahan. Aktivitas domestik di dominasi oleh perempuan. Aktivitas sosial/kemasyarakatan di Desa Tambakrejo yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan antara lain PKK, hajatan, yasinan, arisan, dan lain-lain. Akses dan kontrol terhadap sumberdaya dapat dilihat dalam hal penangkapan dan pemasaran akses perempuan lebih rendah. Sedangkan pada pengolahan, akses perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Dalam pemanfaatan sumberdaya fisik seperti rumah, tanah atau pekarangan akses yang dimiliki perempuan dan laki-laki adalah sama, dan pemanfaatan sumberdaya tanah laki-laki lebih dominan. Pada sumberdaya modal seperti uang, laki-laki dan perempuan mempunyai akses dan kontrol yang. Untuk perhiasan perempuan mempunyai akses dan kontrol lebih tinggi dari laki-laki. Sedangkan untuk kendaraan dan elektronik akses dan kontrol didominasi oleh laki-laki. Untuk pasar yaitu usaha pengolahan perempuan lebih tinggi dari lakilaki, sedangkan dalam usaha penangkapan dan pemasaran akses laki-laki lebih tinggi dari perempuan. pada politik, sosial dan ekonomi laki-laki mempunyai akses dan control lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan kecuali di bidang kesehatan. Struktur sosial masyarakat perspektif gender pada masyarakat Desa Tambakrejo tampak adanya bias gender, yaitu laki-laki selalu menduduki jabatan tertinggi daripada perempuan. Hal tersebut dapat dilihat dari struktur sosial pada kelompok perikanan, pertanian serta instistusi umum yang ada di Desa Tambakrejo. Kebijakan dari permasalahan yang ada yaitu perlu adanya usaha dari pemerintah untuk menyetarakan gender yaitu dengan cara menyetarakan pembagian kerja dan hasil di lingkungan nelayan antara laki-laki dan perempuan, memberi titik tekan tersendiri bagi pemberdayaan kaum perempuan yang bertujuan untuk pengentasan kemiskinan bagi masyarakat pesisir secara umum dan mendorong kaum wanita ke arus utama pembangunan, yaitu menyangkut upaya mendorong kaum perempuan ke wilayah yang aktif dan produktif baik dalam kegiatan ekonomi maupun sosial politik. Saran dari hasil penelitian tersebut hendaknya pemerintah dan pihak terkait memberi penyuluhan-penyuluhan dan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia terutama untuk kaum perempuan yang ada di pesisir Desa Tambakrejo tersebut. Misalnya saja dengan memberi penyuluhan tentang pemanfaatan hasil perikanan dan pertanian yang kemudian bisa diaplikasikan oleh para perempuan yang ada di masyarakat tersebut. Seperti halnya membuat olahan-olahan dari hasil perikanan dan pertanian yang kemudian dapat dijual. Hal itu diharapkan supaya dapat meningkatkan penghasilan para perempuan untuk menyetarakan penghasilan dengan laki-laki
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2012/24/051203651 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 08 Nov 2012 09:04 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 03:13 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133036 |
Preview |
Text
Laporan_Skripsi.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |