Uji Aktivitas Metabolit Bakteri Perairan Mangrove (Planococcus Sp.) Yang Didialisis Dengan Kantong Selofan Sebagai Pengurai Histidin Menjadi Histamin

Bahtiyar, AriYusuf (2012) Uji Aktivitas Metabolit Bakteri Perairan Mangrove (Planococcus Sp.) Yang Didialisis Dengan Kantong Selofan Sebagai Pengurai Histidin Menjadi Histamin. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Histidin dekarboksilase (HDC) adalah enzim yang mengkatalis reaksi pada produksi histamin dari histidin dengan bantuan dari vitamin B6 adalah sebagai berikut : C6H9N3O2 → C5H9N3 + CO2. Pada manusia, enzim histidin dekarboksilase disandikan oleh gen HDC. Histamin merupakan modulator penting untuk beberapa proses fisiologis, termasuk neurotransmisi, sekresi asam lambung, dan kesehatan otot polos. Biosintesis histamin dari histidin dikatalis oleh enzim L-histidin dekarboksilase (Wikipedia, 2011). Planococcus sp memiliki sel bulat, dengan ukuran diameter 1,0-1,2 μm, memiliki sel tunggal, motil, setiap sel biasanya memiliki satu atau dua flagella, tetapi ada juga yang memilki tiga atau empat flagella, tidak ada pembentukan spora, dan termasuk gram positif. Bersifat chemoorganotrophs (sistem metabolisme berhubungan dengan pernafasan tidak pernah berfermentasi, tidak bisa memproduksi asam atau gas dari glukosa, maltose, laktosa, sukrosa). Hidup pada suhu 20ºC - 37ºC, dapat ditemukan di air laut, tetapi biasanya sering ditemukan di muara (Holt, et al., 1994). Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada tanggal 16-18 Agustus 2011 dan pada bulan Desember 2011 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang. Dilanjutkan penelitian inti pada bulan Januari – Maret 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya serta di Laboratorium Sentral Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksploratif. Menurut Amirin (2009), metode eksploratif merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian. Metode eksploratif berupaya menemukan informasi umum mengenai sesuatu topik/masalah yang belum dipahami sepenuhnya oleh seorang peneliti. Jadi, penelitian eksploratif merupakan salah satu pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti sesuatu (yang menarik perhatian) yang belum diketahui, belum dipahami, belum dikenali, dengan baik. Hasil rerata pendegradasian histidin menjadi histamin oleh metabolit kasar Planococcus sp. sebesar 4,39 mg/kg, Presipitasi 30% sebesar 1,95 mg/kg, presipitasi 40% sebesar 4,82 mg/kg, presipitasi 50% sebesar 2,44 mg/kg, presipitasi 60% sebesar 4,74 mg/kg, presipitasi 70% sebesar 3,56 mg/kg. Dan untuk dialisat mempunyai nilai rerata kadar histamin sebesar 20,37 mg/kg. Kemudian untuk hasil uji konsentrasi protein pada masing-masing tingkat pemurnian yaitu yang pertama adalah metabolit kasar sebesar 4,83 mg/ml, untuk presipitasi 40% sebesar 12,077 mg/ml dan untuk dialisat sebesar 99,033 mg/ml. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai karakteristik yang lebih spesifik lagi pada enzim Planococcus sp. semisal penguraian pada ph tertentu dan pada suhu tertentu. Serta perlu dilakukan teknik pemurnian enzim yang lebih murni semisal memakai filtrasi gel atau kromatografi lainya sehingga karakter dari enzim bisa terlihat lebih spesifik.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2012/22/051203649
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 08 Nov 2012 11:18
Last Modified: 21 Oct 2021 03:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133034
[thumbnail of SKRIPSI_ARI_0710830022.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_ARI_0710830022.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item