Perencanaan Pembangunan Wilayah Perikanan Berwawasan Jender di Pantai Licin Kabupaten Malang

Elfandanis, PradinaSintaning (2012) Perencanaan Pembangunan Wilayah Perikanan Berwawasan Jender di Pantai Licin Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pembangunan saat ini masih belum berwawasan jender. Artinya belum mengakomodir aspirasi dari perempuan dan laki-laki. Pembangunan seringkali bias jender. Dan pada kasusnya disini, perempuan seringkali yang terdiskriminasi. Penelitian ini akan melihat bias jender pembangunan di Pantai Licin Kabupaten Malang. Dipilihnya lokasi ini karena masih belum ada penelitian yang dilaksanakan oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang di tempat ini. Permasalahan yang diambil adalah 1) Profil kegiatan masyarakat pesisir Pantai Licin Kabupaten Malang dikaitkan dengan peran perempuan dan laki-laki dalam rumah tangga dan aktivitas kemasyarakatan? 2) Kesempatan (akses) dan penguasaan (kontrol) laki-laki dan perempuan terhadap sumberdaya perikanan di pesisir Pantai Batu Licin Kabupaten Malang? 3) Keterlibatan Perempuan dan Laki-laki dalam hubungan kelembagaan di masyarakat berkaitan dengan proses pembangunan di sektor perikanan di Pantai Batu Licin Kabupaten Malang? 4) Harapan dan kebutuhan akan peningkatan partisipasi perempuan dalam sektor perikanan di Pesisir Pantai Batu Licin tanpa mengurangi kewajiban mereka dalam rumah tangga atau domestik? 5) Pelaksanaan Minapolitan dikaitkan dengan jender di Pantai Licin Kabupaten Malang. Tujuan penelitian ini antara lain: 1) Mengetahui profil kegiatan berdasarkan jender di Pantai Licin Kabupaten Malang 2) Mengetahui kesempatan, akses, kontrol, keterlibatan perempuan, kebutuhan, dan harapan peningkatan partisipasi perempuan dalam sektor perikanan di Pantai Batu Licin Kabupaten Malang 3) Menganalisis Kebijakan Minapolitan dikaitkan dengan jender 4) Menyusun Perencanaan Pembangunan Perikanan berwawasan jender di Batu Licin Kabupaten Malang untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan Penelitian ini diharapkan berguna bagi 1) Akademisi : Menambah referensi penelitian dalam bidang gender dan pemberdayaan perempuan (women empowerment) pada masyarakat pesisir 2) Praktisi : Untuk memberikan masukan dalam pergerakan dan penyuluhan masyarakat pesisir 3) Pemerintah : Memberikan masukan dalam merumuskan kebijakan pembangunan masyarakat pesisir berwawasan gender. Lokasi penelitian di Pantai Licin Dusun Lebaksari Desa Lebakharjo Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang. Pada bulan Oktober-November 2011. Metode penelitian dengan Desain Penelitian Deskriptif Kualitatif, Teknik pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling dengan mengambil tokoh masyarakat yang mengetahui dengan pasti kondisi Pantai Licin Kabupaten Malang metode Focus Group Disscussion dengan masyarakat setempat. Tokoh masyarakat yang akan diambil adalah Ketua Pokmaswas.Dianalisis dengan metode Harvard, Gender Analysis Pathway (GAP) dan P2MDBG. Pantai Licin terletak di Kecamatan Ampelgading dengan potensi perairan dengan Pantai yang luar. Untuk menjangkau pantai ini dari Malang yaitu melalui rute Malang-Dampit-Lebaksari dengan jarak ± 80 Km dengan jalan Hotmix dan Makadam. Transportasi yang dapat menjangkau yaitu bus, jeep 4 wd dan ojek. Fasilitas yang ada yaitu Tempat Pelelangan Ikan (TPI), warung makanan dan tandon air. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah jalan-jalan dan menikmati pemandangan, kondisi terumbu karang masih bagus. Pun masih ada hutan mangrove dari spesies Rhizophora spp. Sedimentasi pasir gunung semeru berpotensi pencemaran. Serta potensi bencana berbentuk Tsunami dan banjir lahar. Aktivitas domestik didominasi oleh perempuan. Sedangkan publik (nelayan) oleh laki-laki, ngili dan pemasaran ikan oleh kedua jenis kelamin. Sektor pertanian dilakukan oleh dua jenis kelamin. Akses terhadap sumberdaya oleh kedua jenis kelamin, kecuali akses informasi dan pelatihan hanya oleh laki-laki. Dan kontrol oleh laki-laki. Dari kegiatan FGD yang dilaksanakan bahwa perempuan di Licin tidak dapat berpartisipasi dalam pembangunan disebabkan double burden oleh perempuan.Dalam pembangunan di Pantai Licin khususnya perikanan di awasi khusus sebuah organisasi (paguyuban) bernama Pokmaswas. Dan anggota dari Pokmaswas adalah keseluruhan laki-laki. Ini memperlihatkan fakta bahwa perempuan perannya rendah dalam pembangunan di Pantai Licin. Fakta yang lain ternyata Minapolitan dan Kebijakan perikanan sebelum-sebelumnya tidak pernah menyentuh Pantai ini Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Pantai Licin adalah salah satu pantai yang berada di Kabupaten Malang. Pantai ini berada di Kabupaten Malang paling timur berbatasan dengan Lumajang. Dengan statusnya sebagai tempat sandar penangkapan ikan dengan fasilitas TPI (Tempat Pelelangan Ikan), Warung, Balai Pertemuan dan lain-lain. Sektor Domestik didominasi oleh perempuan, sedangkan sektor publik oleh laki-laki. Perempuan membantu laki-laki. Sedangkan laki-laki tidak membantu perempuan. Sehingga hal ini terjadi double burdent. Akses laki-laki lebih tinggi atau lebih besar dibandingkan dengan laki-laki. Contohnya ketika ada penyuluhan yang diadakan DKP hanya laki-laki yang diundang dalam penyuluhan tersebut Kontrol terhadap penggunaan sumberdaya, di Pantai Licin sendiri dilakukan oleh Pokmaswas. Dan komposisi dari 13 Orang anggota Pokmaswas sendiri hanya laki-laki. Ini memperlihatkan bahwa kontrol laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembagian kerja, akses, kontrol Pantai Licin Kabupaten Malang Tingkat Pendidikan : Jumlah Perempuan dan Laki-laki dalam pemerataan pendidikan belum mencapai pemerataan dan keadilan jender, Budaya pada masyarakat sendiri, Ekonomi dani informasi. Kebijakan pembangunan perikanan tahun 2000-2011. Mulai dari Revolusi Biru hingga Minapolitan. Tidak menyentuh Pantai Licin Kabupaten Malang. Program Pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh DKP belum terimplementasi. Dan di tahun 2011 program tersebutpun ada. Sehingga ini hanyalah perlu komitmen dalam pelaksanaanya saja. Kebijakan Perikanan termasuk Kebijakan yang bias jender sehingga perlu adanya pengkajian ulang terhadap kebijakan tersebut. Dan perlu dimonitoring pelaksanaannya. Dari Penelitian yang dilakukan bersama masyarakat Pantai Licin baik laki-laki dan perempuan dalam sebuah Focus Group Discussion bahwa tindakan yang layak untuk mengatasi permasalahan di Dusun Licin Kabupaten Malang antara lain : Program Pemerintah untuk pembangunan Pelabuhan, Program Pembangunan Jalan Licin, Komitmen dari Pemerintah dan Peneliti Untuk meninjau licin, diskusi antara masyarakat dan Pemerintah akan pentingnya kegiatan dalam proposal untuk melolostidaknya, memperjelas Kebijakan Otonomi DKP dan Bapeda Kabupaten Malang, Kebijakan yang bersifat Bottom Up, Optimalisasi peran pokmaswas dalam mengawasi pengojur, Melaksanakan Lokakarya Nasional untuk mengkaji mengenai paradigma pembangunan perikanan Indonesia agar tidak beriorientasi pada ekonomi semata akan tetapi juga jender. Memberikan Penyadaran pada masyarakat akan kesetaraan dan keadilan jender dan tidak ada dikotomi domestk dan publik yang ditujukan untuk Peningkatan Partisipasi Perempuan dalam Pokmaswas. Dari penelitian yang dilaksanakan saran yang dapat diambil antara lain Kegiatan yang dilaksanakan oleh DKP Kabupaten Malang masih memasukan perempuan sebagai obyek yang diberdayakan. Akan tetapi seharusnya kegiatan atau program tersebut harusnya juga meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan perikanan kabupaten Licin. Bukan hanya pengolahan pascapanen yang tercantum dalam Program PEMP akan tetapi mendorong peningkatan pendidikan dan mengatasi double burden. Karena faktor yang menghambat partisipasi perempuan dalam pembangunan adalah kesibukan domestik dan publik untuk membantu laki-laki. Jadi tindakan jangka pendek yang layak dilaksanakan adalah program penyuluhan akan pentingnya pendidikan pada anak-anak khususnya perempuan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Malang. Serta mengadakan penyuluhan mengenai kesadaran kesetaraan dan keadilan laki-laki dan perempuan, bahwa di Licin perempuan a

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2012/16/051202159
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 07 Nov 2012 14:35
Last Modified: 19 Oct 2021 07:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132996
[thumbnail of 3_ISI.pdf]
Preview
Text
3_ISI.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item