Aktivitas Anti Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli Ekstrak Excoecaria Agallocha

Trimulyono, Joko (2012) Aktivitas Anti Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli Ekstrak Excoecaria Agallocha. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Keracunan pangan merupakan penyebab kematian kedua terbesar setelah Infeksi Saluran Pernafasan Atas atau ISPA. World Health Organization (WHO) mendefinisikan kejadian luar biasa keracunan pangan atau dikenal dengan istilah “foodborne disease”. Escherichia coli dan Staphylococcus aureus merupakan bakteri patogen yang sering ditemukan pada kasus-kasus keracunan makanan. Antibiotik untuk penyakit keracunan makanan akibat bakteri patogen ialah antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen tersebut. Bahan antibakteri dapat disintesis dari bahan organik maupun anorganik. Antibakteri anorganik biasa disintesis dari bahan-bahan kimiawi, sedangkan antibakteri organik disintesis dari bahan alam atau tumbuhan, seperti mangrove. Bagi masyarakat pesisir, ekstrak dan bahan mentah dari mangrove banyak dimanfaatkan untuk obat-obatan alamiah. Mangrove merupakan vegetasi pantai yang banyak sekali bermanfaat bagi kehidupan manusia, mulai ekologis sampai sumber pangan dan obat. Mangrove kaya metabolit sekunder yaitu alkaloid, terpenoid, saponin, alkana, alkohol rantai panjang, dan fitosterol. Salah satu metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antibakteri, yaitu terpenoid, juga terdapat dalam komposisi senyawa mangrove. Excoecaria agallocha telah digunakan secara tradisional untuk mengobati luka, dan borok. Uji klinis dilakukan pada tanaman ini menunjukkan potensi anti-HIV, antikanker, antibakteri dan antivirus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan senyawa-senyawa bioaktif yang terkandung dalam E. agallocha, mendapatkan aktivitas antibakeri ekstrak E. agallocha terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, dan mendapatkan senyawa yang paling kuat aktivitas anti S. aureus dan E.coli yang terkandung di dalam ekstrak E. agallocha. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2010 - Februari 2011, di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang, Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang, dan Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang. Prosedur penelitian untuk aktivitas anti S. aureus dan E. coli dari E. agallocha secara umum terbagi 9 tahapan, yaitu persiapan bahan, uji fitokimia, ekstraksi, uji antibakteri dari ekstrak, fraksinasi, uji antibakteri dari fraksi, partisi, uji antibakteri dari partisi, dan identifikasi senyawa aktif dengan ultraviolet dan inframerah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif merupakan metode penyelidikan yang menuturkan dan mengklasifikasikan data yang diperoleh dari berbagai teknik pengambilan data. Tujuannya adalah untuk memaparkan secara sistematik, faktual, dan akurat mengenai fakta serta sifat dari suatu populasi tertentu. Hasil analisis uji fitokimia dapat diketahui bahwa E. agallocha mengandung senyawa metabolit sekunder antara lain alkaloid, tanin, saponin, fenolik, flavonoid, triterpenoid, dan glikosida. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa bioaktif E. agallocha dapat digunakan sebagai anti S. aureus dan E. coli, terutama pada bagian kulit yang diekstraksi dengan metanol. Ini ditunjukkan dengan adanya zona hambat oleh ekstrak kulit E. agallocha dengan metanol pada S. aureus dan E. coli, yaitu rata-rata sebesar 14,63 ± 5,10 mm untuk zona hambat S. aureus dan 14,45 ± 2,75 mm untuk zona hambat E. coli. Identifikasi dari senyawa bioaktif E. agallocha sebagai anti S. aureus dan E. coli, yaitu bersifat polar, karena sebagian besar senyawa bioaktif E. agallocha terlarut dalam metanol yang merupakan pelarut polar. Hasil identifikasi dengan spektrofotometer ultraviolet dan inframerah senyawa bioaktif ekstrak metanol kulit E. agallocha adalah triterpenoid. Hasil ini diperkuat dengan uji fitokimia, yang menunjukkan triterpenoid terdeteksi dalam senyawa - senyawa yang terkandung pada kulit E. agallocha. Hasil tersebut menunjukkan senyawa yang paling berpotensi sebagai antibakteri pada kulit E. agallocha, merupakan triterpenoid.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2012/156/051205716
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 15 Jan 2013 09:28
Last Modified: 19 Oct 2021 07:44
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132990
[thumbnail of laporan_skripsi.pdf]
Preview
Text
laporan_skripsi.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item