Optimalisasi Penggunaan Silase Daun Mengkudu (Morinda Citrifolia Linn.) Dalam Pakan Terhadap Performa Hematologi Ikan Sidat (Anguilla Bicolor) Yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas Hydrophila

Astuti, DwiPuji (2012) Optimalisasi Penggunaan Silase Daun Mengkudu (Morinda Citrifolia Linn.) Dalam Pakan Terhadap Performa Hematologi Ikan Sidat (Anguilla Bicolor) Yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas Hydrophila. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam budidaya ikan sidat (Anguilla bicolor), pakan merupakan salah satu hal yang penting dan harus diperhatikan dalam meningkatkan produksi. Ikan sidat dapat tumbuh dan berkembang dengan baik bila pakan yang diberikan mempunyai kandungan gizi yang baik dan sesuai kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan pakan yang tepat, mempunyai nilai gizi yang baik dan dapat meningkatkan kelulushidupan serta laju pertumbuhan ikan sidat, salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah dengan pemanfaatan silase daun mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) dalam formula pakan ikan sidat (Anguilla bicolor). Selain kebutuhan pakan dalam suatu usaha budidaya ikan masih banyak kendala lain. Sistem budidaya perikanan air tawar dewasa ini telah mencapai tahap intensifikasi, sehingga sistem tersebut tidak terlepas dari resiko biologis terutama gangguan oleh hama dan penyakit ikan. Penyakit bisa disebabkan oleh virus, bakteri maupun mikroorganisme berbahaya. Penyakit yang sering menyerang Sidat adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydropilla. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk Mengetahui pengaruh pemanfaatan silase daun mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) dalam formula pakan terhadap respon imun non spesifik (parameter hematologi) meliputi jumlah leukosit, diferensial leukosit, eritrosit, hematokrit, pada ikan Sidat (Anguila bicolor), sebelum infeksi dan sesudah infeksi bakteri Aeromonas hydropilla, dan mengetahui berapakah dosis silase daun mengkudu pada formulasi pakan yang dapat meningkatkan respon imun non spesifik pada ikan Sidat sebelum infeksi dan sesudah infeksi bakteri Aeromonas hydropilla. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Reproduksi, Pembenihan dan Pemuliaan Ikan, Laboratorium Workshop Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang serta Laboratorium Penyakit dan Parasit Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang pada bulan Desember 2011 – Maret 2012. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah substitusi protein tepung silase daun mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) terhadap tepung ikan dalam formula pakan ikan sidat (Anguilla bicolor) dengan persentase A (0%), B (10%), C (20%) dan D (30%). Parameter utama yang diamati yaitu jumlah leukosit (sel/ml), jumlah eritrosit (sel/ml), diferensial leukosit (%) dan hematokrit (%) serta parameter penunjang yaitu kualitas air meliputi; suhu, oksigen terlarut (DO) dan derajat keasaman (pH). Pemberian silase daun mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) dalam formula pakan ikan sidat memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah leukosit sebelum infeksi, hal ini ditunjukkan dengan nilai Fhit : 11,842 dan nilai Sig 0,003 < 0,05. Hasil regresi polynomial orthogonal didapatkan hasil analisis grafik berpola kubik dengan persamaan y = 29,083-1,700x+0,297x2-0,008x3 dengan R2 = 0,82 artinya, 82 % kenaikan jumlah total leukosit ikan sidat dipengaruhi oleh pemberian silase daun mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) yang diberikan dalam pakan, sedangkan sisanya 18 % dipengaruhi oleh faktor lain, dan total leukosit sesudah infeksi juga memberikan pengaruh nyata, hal ini ditunjukkan dengan nilai Fhit : 9,376 dan nilai Sig 0,005 < 0,05. Hasil regresi polynomial orthogonal didapatkan hasil analisis grafik berpola kubik dengan persamaan y =54,783-0,553x+0,340x2-0,011x3 dengan R2 = 0,78 artinya, 78 % kenaikan jumlah total leukosit ikan sidat dipengaruhi oleh pemberian silase daun mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) yang diberikan dalam pakan, sedangkan sisanya 22 % dipengaruhi oleh faktor lain. Jumlah leukosit sesudah diinfeksi mengalami peningkatan dengan nilai tertinggi adalah 92,85x103 sel/ml (perlakuan C). Untuk jumlah eritrosit menunjukkan bahwa perlakuan C (dosis 20%) memiliki jumlah eritrosit tertinggi yaitu rata-rata 9,93x105 sel/ml dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Untuk nilai hematokrit menunjukkan bahwa perlakuan C (dosis 20%) memiliki nilai hematokrit tertinggi dengan rata-rata 9,33 %. Hasil analisis data menggunakan analisis keragaman satu arah (one way anova) didapatkan bahwa jumlah eritrosit sebelum dan sesudah infeksi serta hematokrit sebelum infeksi dari masing-masing perlakuan dalam penelitian berbeda nyata. Nilai jumlah eritrosit dan hematokrit mengalami penurunan setelah diinfeksi bakteri Aeromonas hydropilla. Untuk jumlah monosit menunjukkan bahwa perlakuan C (dosis 20%) memiliki jumlah monosit yang tertinggi yaitu rata-rata 25 % dibandingkan dengan perlakuan lain. Untuk jumlah limfosit yang dimiliki menunjukkan bahwa perlakuan C (dosis 20%) memiliki jumlah limfosit yang tertinggi yaitu rata-rata 52 % dibandingkan dengan perlakuan lain. Untuk jumlah neutrofil menunjukkan bahwa perlakuan C (dosis 20%) memiliki jumlah neutofil yang tertinggi yaitu rata-rata 23,67 % dibandingkan dengan perlakuan lain. Hasil analisis data menggunakan analisis keragaman satu arah (one way anova) didapatkan bahwa jumlah monosit, limfosit dan neutrofil sebelum dan sesudah diinfeksi masing-masing perlakuan dalam penelitian tidak berbeda nyata. Nilai jumlah monosit, limfosit dan neutrofil mengalami kenaikan pada masing-masing perlakuan setelah diinfeksi bakteri Aeromonas hydropilla. Kualitas air media pemeliharaan selama penelitian berlangsung sehu air pada pagi hari berkisar antara 29,51-29,70 °C dan malam hari 29,91-30,04 °C, untuk pH pada pagi hari berkisar antara 7,79-8,38 dan malam hari 8,07-8,16, sedangkan untuk DO pada pagi hari berkisar antara 6,69-6,91 mg/l dan malam hari 6,88-6,97 mg/l. Dari data kualitas air diatas dapat dilihat bahwa kisaran kualitas air pada saat penelitian masih bisa di toleransi oleh sidat. Untuk meningkatkan respon imun nonspesifik ikan sidat (Anguilla bicolor) dalam melawan bakteri khususnya bakteri Aeromonas hydropilla sebaiknya menggunakan perbandingan substitusi protein tepung daun mengkudu terhadap tepung ikan sebanyak (20:80).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2012/126/051204677
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 12 Nov 2012 11:40
Last Modified: 21 Oct 2021 08:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132962
[thumbnail of laporan_skripsi_dwi_PDF.pdf]
Preview
Text
laporan_skripsi_dwi_PDF.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item