Dewi, LiaRosinta (2012) Studi Tentang Luas Dan Kerapatan Hutan Mangrovemenggunakan Citra Landsat-7 Etm+ Di Pesisir Jabonkabupaten Sidoarjo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem yang penting yang memiliki peranan dalam menjaga keseimbangan alam. Ekosistem mangrove mempunyai beberapa fungsi ekologis seperti dapat memecah gelombang yang datang, tempat mencari makan bagi hewan-hewan sekitar dan tempat pemijahan, selain itu memiliki fungsi ekonomis seperti dapat digunakan sebagai bahan bangunan, kayu bakar, makanan dan minuman. Desa Kedung Pandan yang terletak di Kecamatan Jabon, Sidoarjo merupakan desa yang memiliki hutan mangrove dan relatif cukup banyak tambak disekitar mangrove tersebut serta wilayah ini juga dialiri Sungai Porong yang membawa buangan lumpur Lapindo. Sedimen yang semakin banyak dikhawatirkan dapat menganggu ekosistem mangrove dan laut. Maka, pemerintah setempat melakukan pengerukan dan hasil pengerukan tersebut di jadikan pulau baru yang bernama Pulau Sarinah. Pemerintah dan aktivis pencinta lingkungan juga melakukan penanaman mangrove di wilayah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Juli tahun 2012 yang bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa luas dan kerapatan hutan mangrove pada tahun 2005 dan 2012. Dengan memanfaatkan aplikasi penginderaan jauh yaitu menggunakan Satelit Landsat-7 ETM+. Selain itu, dilakukan pengecekkan data lapang dengan menghitung kerapatan mangrove menggunakan transek garis dan transek kuadrat. Metode yang digunakan merupakan salah satu algoritma indeks vegetasi yaitu NDVI (Normalized Difference Vegetation Index. Jika nilai NDVI telah diketahui, selanjutnya dilakukan pengambilan data ke lapang dengan menghitung kerapatan mangrove. Penentuan titik lokasi pengambilan data dilakukan sesuai kelas kerapatan mangrove yang diperoleh dari nilai NDVI, sehingga terdapat 3 stasiun pengamatan yang mewakili kelas kerapatan mangrove jarang, sedang dan lebat. Hasil yang diperoleh yaitu luas mangrove dari tahun 2005 sampai 2012 mengalami pertambahan sebesar 5.239.800m2. Salah satu penyebab bertambahnya mangrove yaitu dilakukan penanaman mangrove oleh pemerintah dan aktivis lingkungan. Pada tahun 2005 nilai NDVI berkisar -0,58 sampai 0,366 sehingga terdapat kelas kerapatan mangrove jarang dan sedang. Untuk tahun 2012 nilai NDVI berkisar -0,777 sampai 0,526 sehingga terdapat kelas kerapatan mangrove jarang, sedang dan lebat. Hasil pengambilan data lapang pada stasiun 1 mewakili kelas kerapatan mangrove jarang bernilai 533,3 Ind/Ha, stasiun 2 mewakili kelas kerapatan mangrove sedang bernilai 1166,7 Ind/Ha dan stasiun 3 mewakili kelas kerapatan mangrove lebat bernilai 1600 Ind/Ha. Persamaan yang dihasilkan yaitu y = 0,5214x – 0,0869, hubungan nilai NDVI Satelit Landsat-7 ETM+ dengan kerapatan mangrove berbanding lurus, sehingga jika nilai NDVI naik maka kerapatan mangrove juga naik, demikian juga sebaliknya. Berdasarkan nilai koefisien determinasi (R2) = 0,7626 menunjukkan bahwa hubungan NDVI terhadap kerapatan mangrove dapat dijelaskan sebesar 76,26%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2012/114/051204664 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 12 Nov 2012 15:08 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 08:30 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132947 |
Preview |
Text
laporan_skripsi.pdf Download (6MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |