Kajian Komunitas Bentic Algae Dalam Kaitannya Dengan Sediaan Hara N Dan P Pada Tambak Tradisional Ikan Bandeng (Chanos chanos) Selama Pemeliharaan Di Desa Kedung Peluk Kabupaten Sidoarjo

Mastika, Elok (2011) Kajian Komunitas Bentic Algae Dalam Kaitannya Dengan Sediaan Hara N Dan P Pada Tambak Tradisional Ikan Bandeng (Chanos chanos) Selama Pemeliharaan Di Desa Kedung Peluk Kabupaten Sidoarjo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sebagian besar tambak di negeri ini, minim klekap. Sedangkan tambak yang jumlah klekapnya banyak, sama artinya dengan mengurangi biaya pengeluaran pakan ikan. Selama ini beban paling berat bagi petambak, adalah cara mengirit biaya tetapi hasil tetap maksimal. Cara paling efektif adalah menumbuhkan klekap, karena pakan biotik ikan sesungguhnya adalah plankton. Keberadaan plankton di kolam baik air payau maupun, di air tawar menjadi sangat penting. Ikan yang sehat serta mengkonsumsi klekap, biasanya masa panennya lebih cepat (Gunawan, 2006). Kedungpeluk adalah sebuah desa di sekitar pantai Sidoarjo yang telah berkembang karena 2/3 wilayahnya terdiri dari tambak. Desa Kedungpeluk adalah wilayah yang masuk kecamatan Candi kabupaten Sidoarjo provinsi Jawa Timur. Desa Kedungpeluk ini memiliki komoditi utama yaitu ikan bandeng dan udang windu. Tambak tradisional di desa Kedungpeluk merupakan salah satu tambak yang tidak menggunakan pakan buatan dan hanya mengandalkan klekap sebagai pakan. Berdasarkan ketersediaan unsur hara serta faktor lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan algae klekap dialam, maka didapatkan rumusan masalah yaitu bagaimana komposisi dan kelimpahan algae klekap di tambak tradisional ikan bandeng ( Chanos chanos ) serta bagaimana pola hubungan antara N dan P terhadap kelimpahan algae klekap ditinjau dari perkembangan kualitas air pada tambak selama pemeliharaan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan kelimpahan algae klekap berdasarkan sediaan unsur hara N dan P, serta untuk mengetahui pola hubungan antara N dan P tanah terhadap kelimpahan algae klekap ditinjau dari perkembangan kualitas air pada tambak selama pemeliharaan. Sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan bahwa hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi mahasiswa sehingga dapat digunakan sebagai dasar pada penelitian selanjutnya. Adapun penelitian ini dilakukan di tambak tradisional ikan bandeng di desa Kedungpeluk Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Propinsi Jawa Timur selama bulan Januari-Mei 2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan penjelasan data hasil survei secara deskriptif yaitu dengan mengadakan kegiatan pengumpulan dan penyusunan data, analisis data dan interpretasi yang bertujuan untuk membuat deskripsi mengenai kejadian yang terjadi saat penelitian dan teknik pengambilan data dilakukan dengan observasi secara langsung dilapangan (Suryabrata, 1988). Pengambilan sampel algae klekap dilakukan selama pemeliharaan yaitu dari penebaran nener sampai ukuran siap panen. Pengambilan sampel dilakukan setiap 2 minggu sekali. Pengambilan sampel pertama, kedua, dan ketiga dilakukan pada tambak 1 dan tandon karena hanya dilakukan penebaran pada tambak 1. Pangambilan sampel ke – 4, ke – 5, ke – 6, ke – 7 dan ke – 8 dilakukan pada tambak 1, 2 dan tandon. Pengambilan sampel petak tambak 2 dimulai pada pengambilan ke – 4 karena bertepatan 3 dengan waktu pembuyaran ikan bandeng dari ukuran gelondongan untuk dibesarkan sampai ukuran konsumsi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ditemukan algae klekap yang termasuk kedalam 2 divisi yaitu Chrysophyta dan Chlorophyta . Pada tambak 1 memiliki kisaran total kelimpahan antara 9,8 x 10 10 – 43,6 x 10 10 sel/m 2 . Sedangkan pada tambak 2 memiliki kisaran total kelimpahan antara 11,6 x 10 10 – 39,1 x 10 10 sel/m 2 . Algae klekap dari genus Navicula termasuk ke dalam ordo Pennales dan termasuk sub phylum Diatom . Jadi hal ini sesuai dengan pendapat Nugraheny (2001), yang menyatakan bahwa, sebagai fitoplankton dominan, diatom mempunyai peran yang sangat penting dalam proses respirasi karena kemampuannya menghasilkan oksigen dalam jumlah besar. Diatom mendominasi kira-kira 50% dari algae total dan menempati urutan pertama dalam rantai makanan. Diatom merupakan fitoplankton terpenting di laut karena mampu menghasilkan 20-25% produktivitas primer di dunia. Hasil pengukuran analisis kualitas air meliputi : Suhu berkisar 29 – 35 ºC; DO berkisar antara 6,79 – 10,75 mg/L ; salinitas = 0 0 / 00 ; kecerahan air berkisar 14 – 29 cm, dan pH adalah 9 – 10, amonia berkisar antara 0,08 – 8,88 mg/L ; nitrat 0,263 mg/L, dan fosfat 0,154 mg/L. Kualitas air ini masih baik untuk pertumbuhan algae klekap. Tambak ini merupakan tambak tradisional atau non permanen. Hubungan antara N dan P tanah terhadap kelimpahan algae klekap pada tambak 1 sebesar R 2 = 0,969 (96%) dengan pengaruh nitrat sebesar 0,607 (60%) dan fosfat sebesar 0,395 (39%) sedangkan pada tambak 2 sebesar R 2 = 0,852 (85%) dengan pengaruh nitrat sebesar 0,942 (94%) dan pengaruh fosfat sebesar 0,046 (4%). Adapun saran yang dapat diambil dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan nilai gizi pada algae klekap dari divisi Chrysophyta agar dapat di manfaatkan kelimpahannya dalam perairan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2011/94/051105274
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 20 Apr 2012 09:01
Last Modified: 28 Dec 2021 02:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132928
[thumbnail of Laporan_skripsi.pdf]
Preview
Text
Laporan_skripsi.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item