Sulthon, AhmadFaris (2011) Budidaya Rumput Laut dan Kontribusinya Terhadap Tingkat Pendapatan Rumah Tangga Masyarakat Nelayan Di Desa Wongsorejo Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Seaweed memiliki nilai ekonomis yang sangat penting artinya bagi para penduduk karena dapat dimanfaatkan untuk sayuran, obat tradisional, pupuk organik, makanan ternak dan sebagainya. Bahkan senyawa kimia yang diekstraksi dari alga laut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dan bahan tambahan untuk pembuatan makanan, obat-obatan dan kosmetik. Dalam pembangunan diwilayah pesisir, salah satu pengembangan kegiatan ekonomi yang sedang digalakkan pemerintah adalah pengembangan budidaya rumput laut. Melalui program ini diharapkan dapat merangsang terjadinya pertumbuhan ekonomi wilayah akibat meningkatnya pendapatan masyarakat setempat. Rumput laut yang sering di budidayakan oleh masyarakat pesisir adalah dari jenis (Genus) Eucheuma . Sehingga pengembangan rumput laut jenis ini banyak dilakukan di beberapa wilayah pantai Indonesia. Eucheuma merupakan golongan Alga merah ( Rhodophyceae ). Adapun jenis alga merah yang umum dibudidayakan karena nilai ekonomisnya tinggi adalah Eucheuma cottonii dan Eucheuma spinosum . Rumput laut jenis Eucheuma terutama spesies Eucheuma cottonii merupakan salah satu penghasil karaginan yang banyak yang digunakan sebagai bahan tambahan dalam industri makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik. Tujuan penelitian ini adalah (1) Teknik usaha budidaya rumput laut di Desa Wongsorejo Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi, (2) Kontribusi pendapatan usaha rumput laut terhadap pendapatan keluarga di Desa Wongsorejo Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi, (3) Faktor–faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi usaha budidaya rumput laut di Desa Wongsorejo Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi. Penelitian dilaksanakan di Desa Wongsorejo Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi, pada Bulan Januari 2011. Jenis penelitian yang dilakukan adalah dengan metode deskiptif, sedangkan teknik deskriptif yang digunakan adalah studi kasus. Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai kasus adalah dampak usaha budidaya rumput laut terhadap pendapatan masyarakat nelayan. Pengumpulan responden dilakukan secara sampel acak sederhana (simple random sampling). Berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam penelitian sampel, maka jumlah sampel dalam peneltian ini adalah 22 responden atau sekitar 30% dari populasi pembudidaya rumput laut di desa Wongsorejo,Kecamatan Wongsorejo,Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Dalam penelitian ini, teknik budidaya rumput laut di perairan pantai di Desa Wongsorejo menggunakan dengan metode rakit apung yang dapat diterapkan diperairan dangkal atau agak dalam yang mempunyai keunggulankeunggulan tertentu dibandingkan dengan metode lain. Metode ini diterapkan dan dimasyarakatkan kepada pembudidaya rumput laut di Desa Wongsorejo Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi dan memberikan hasil yang menggembirakan. Hasil penelitian ini ialah kontribusi dari budidaya rumput laut adalah sebesar Rp.250.000/bulan atau 22,17% dapat menambah pendapatan rumah tangga masyarakat nelayan walaupun dibandingkan dengan pendapatan yang lain lebih kecil. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mata pencaharian penduduk desa Wongsorejo adalah sektor pertanian meliputi : Petani cabai rawit, Nelayan, dan Budidaya rumput laut yaitu 78,80 prosen dari jumlah penduduk. Rata- rata pendapatan rumah tangga masyarakat nelayan adalah Rp 801.000 – Rp 1.200.000 per bulan atau 54,55 %. Dan pendapatan tersebut berfluktuasi karena musim penangkapan ikan sangat tergantung pada cuaca yang tidak dapat dipastikan atau tidak menentu. Kontribusi pendapatan dari hasil budidaya rumput laut adalah sebesar Rp 250.000 per bulan atau 22,17 %. Saran dari penelitian ini adalah hendaknya masyarakat nelayan Desa Wongsorejo lebih berupaya semaksimal mungkin agar kualitas rumput laut lebih bagus dan pemasarannya diperluas, sehingga standar harga jual lebih meningkat. Alat tangkap pancing yang digunakan para nelayan agar bisa ditingkatkan menggunakan jaring sehingga hasil tangkap ikan lebih banyak. Pembinaan masyarakat nelayan perlu ditingkatkan oleh Dinas terkait baik dari Dinas Perikanan dan Kelautan serta bank untuk bantuan kredit untuk melengkapi sarana dan prasarana.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2011/92/051105133 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 19 Apr 2012 13:45 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 08:23 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132926 |
Preview |
Text
SKR_AHMAD_FS.pdf Download (9MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |