Galuh, DekaYudianta (2011) Stratifikasi Sosial dan Hubungan Kerja Pembudidaya ikan di Desa Kedung Peluk Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini membahas tentang stratifikasi sosial dimana pengertian stratifikasi itu sendiri merupakan perbedaan penduduk dalam suatu masyarakat ke dalam sejumlah tingkatan atau lapisan (stratum) secara hierarkis, dari lapisan yang tertinggi sampai lapisan yang terbawah. Inti dari adanya pelapisan dalam masyarakat adalah tidak adanya pemerataan atau keseimbangan dalam pembagian hak-hak, kewajiban dan tanggung jawab di antara para anggota masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kedung Peluk Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur Pada Bulan September – Oktober 2010. Tujuan Peneilitian ini adalah (1) Mengidentifikasi faktor – faktor penyebab terjadinya stratifikasi sosial di Desa Kedung Peluk Kabupaten Sidoarjo (2) Mengetahui pengaruh stratifikasi sosial terhadap kehidupan sosial, ekonomi pembudidaya ikan di Desa Kedung Peluk Kabupaten Sidoarjo (3) Mengetahui Pola hubungan kerja kelembagaan pembudidaya ikan di Desa Kedung Peluk Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu menggambarkan secara sistematis dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi bidang tertentu. Dengan memakai pendekatan metode studi kasus. Batasan penelitian terbagi menjadi 3 hal yaitu faktor – faktor penyebab terjadinya stratifikasi sosial, pengaruh stratifikasi sosial terhadap kehidupan sosial, ekonomi pembudidaya ikan, dan pola hubungan kerja kelembagaan pembudidaya ikan. Informan diambil secara sampling purposive . Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder dengan memakai teknik pengumpulan observasi, wawancara, dokumentasi. Untuk menganalisa data menggunakan penjodohan pola, pembangunan penjelasan, deret waktu yang ada dalam studi kasus Yin. Menurut Wahyudi, Yudi. 2009. Sistem pelapisan masyarakat pembudidaya ikan memiliki 3 strata yang paling dominan yaitu:1. Strata atas mereka yang menguasai tambak yang luas, sedangkan 2. Strata menengah yaitu mereka yang mempuyai tambak yang sedang atau kecil, 3. Strata bawah yaitu mereka para pengelola atau buruh. Di Desa Kedung Peluk Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo ini, dalam sistem pembudidaya ikan terjadi ketidakseimbangan dalam lapisan sosial masyarakat dimana masyarakatnya terjadi adanya kelas tinggi dan kelas rendah atau dengan istilah lainnya adanya si miskin dan si kaya. Bila dikaitkan dengan landasan teori yang ada dalam 3 lapisan masyarakat, kehidupan strata yang paling bawah yaitu buruh tambak yang begitu berkecukupan dari segi sosialnya. Di desa Kedung Peluk ini buruh lebih banyak dari pada para pemilik tambak. Para buruh tambak disana banyak sekali anak-anaknya yang tidak bisa meneruskan sekolah ke jenjang lebih tinggi lagi. Tamatan sekolah mereka saja paling tinggi hanya sampai SMP. Itu berbeda jauh dengan kehidupan anak-anak para pemilik tambak dimana kehidupannya serba mewah dan sekolah mereka pun hingga sampai ke perguruan tinggi. Jika hal ini terus berlanjut akan terjadi ketidakseimbangan antara kehidupan para pemilik tambak dan para buruh tambak. Ketidakseimbangan lainnya yang terjadi pada masyarakat petani tambak di Desa Kedung Peluk ini adalah adanya perbedaan dalam pembagian hak seperti upah antara pemilik tambak dan buruh yang mengelola tambak tidak seimbang. Upah yang tidak seimbang antar buruh tambak dengan pemilik tambak juga berimbas pada kehidupan para buruh tambak kedepannya. Pengaruh dari stratifikasi sosial juga berimbas pada kehidupan sosial ekonomi pembudidaya ikan. Dalam perilaku masyarakat pembudidaya ikan di Desa Kedung Peluk sikap gotong royong atau disebut istilahnya guyub cukup tinggi, tetapi perilaku yang mengesampingkan pendidikan cukup mempengaruhi terhadap SDM pada kehidupan masyarakat pembudidaya ikan. Kemudian strukur masyarakat pembudidaya ikan di mulai dari pemilik tambak, wakil pemilik tambak (warnen), dan buruh tambak (pendega). Untuk pengaruh stratifikasi sosial terhadap kehidupan sosial masyarakat pembudidaya ikan di Desa Kedung Peluk di pengaruhi oleh faktor pendidikan, kekayaan, dan keturunan, luas pemilik tanah. Untuk faktor ekonomi di dasarkan pada faktor produksinya kedalam proses produksi akan memperoleh balas jasa. Pemilik alam (tanah) akan memperoleh sewa. Pemilik tenaga akan memperoleh upah. Pemilik modal akan memperoleh bunga sedangkan pengusaha (skill) akan memperoleh keuntungan. Dalam pola hubungan kerja pembudidaya ikan yang ada di Desa Kedung Peluk adalah berbentuk sistem patron client dimana pemilik dan wakil tambak sebagai patron dan buruh tambak sebagai clientnya dimana hubungan tersebut bersifat saling ketergantungan. Untuk sistem kelembagaan yang berhubungan terlibat antar lain pemilik tambak, penggarap tambak, dan buruh tambak. Faktor – faktor ini pada akhirnya menentukan sistem bagi hasil setempat. Kemudian dalam bentuk sistem bagi hasil antara pemilik tambak dan pekerja tambak adalah menggunakan sistem para pitu (1/7) untuk tambak sedang dengan luas tambak 5-10 Ha dan besar dengan luas tambak 10-30 Ha. Kemudian para enem (1/6) untuk tambak kecil dengan luas tambak < 5 Ha .
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2011/2/051101925 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 02 May 2011 14:31 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 07:51 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132855 |
Preview |
Text
051101925.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |