Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Supernatan Vibrio sp. Sebagai Kandidat Probiotik Terhadap Aktivitas Penghambatan Aeromonas hydrophila Secara In-Vitro

Lestari, NenyDwi (2011) Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Supernatan Vibrio sp. Sebagai Kandidat Probiotik Terhadap Aktivitas Penghambatan Aeromonas hydrophila Secara In-Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bakteri A. hydrophila merupakan bakteri virulen pada budidaya air tawar yang dapat menimbulkan berbagai penyakit bagi organisme yang dibudidayakan. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas spp. bersifat oportunis yaitu mampu berkembang menjadi ganas pada keadaan optimum. Keadaan kandungan oksigen rendah, suhu tinggi, akumulasi bahan organik atau sisa-sisa metabolisme ikan pada kepadatan tinggi sangat menunjang menyebarnya bakteri ini. Bakteri A. hydrophila dapat menyerang semua jenis ikan air tawar dengan jenis penyakitnya disebut Motil Aeromonas Septicaemia (MAS) atau disebut juga haemorragic septicaemia. Ikan yang terserang bakteri ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut warna tubuh berubah menjadi agak gelap, kulitnya menjadi kesat dan timbul pendarahan yang selanjutnya akan menjadi borok (haemorragic), kemampuan berenangnya akan menurun dan sering berenang di permukaan air karena insangnya rusak sehingga sulit bernapas, sering terjadi pendarahan pada organ bagian dalam seperti hati, ginjal maupun limpa, seluruh siripnya rusak dan insangnya menjadi berwarna keputih-putihan, mata rusak dan agak menonjol. Pengendalian penyakit yang disebabkan bakteri A. hydrophila dapat dilakukan dengan memanfaatkan bakteri Vibrio sp. sebagai kandidat probiotik dalam lingkungan perairan. Pemanfaatan bakteri antagonis sebagai agen biokontrol akan semakin penting dari segi ekosistem akuakultur, mengurangi dan bahkan menghilangkan penggunaan antibiotik sehingga tercipta sistem budidaya yang ramah lingkungan. Penggunaan Vibrio sp. yang dibentuk menjadi supernatan sebagai kandidat probiotik diduga menghasilkan beberapa komponen antimikroba ekstraseluler. Syarat penggunaan probiotik diantaranya adalah: (1) menguntungkan inangnya, (2) mampu hidup walaupun tidak tumbuh di intestinum inang, (3) harus dapat hidup dan bermetabolisme di lingkungan usus (4) resisten pada suhu rendah dan asam organik, (5) dapat disiapkan sebagai produk sel hidup dalam skala besar (industry), (6) dapat menjaga stabilitas dan sintasannya untuk waktu yang lama baik dalam penyimpanan maupun di lapangan, (6) tidak menghasilkan senyawa toksik. Mekanisme kerja antimikroba dibagi menjadi beberapa cara yaitu: (1) hambatan sintesis dinding sel, (2) perubahan permeabilitas membran sel atau penghambatan pengangkutan aktif melalui membran sel, (3) hambatan sintesis protein, (4) hambatan terhadap metabolisme mikroba, serta (5) hambatan sintesis asam nukleat sel. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang, pada bulan November 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan konsentrasi penggunaan Vibrio sp. sebagai kandidat probiotik yang berupa supernatan terhadap aktivitas penghambatan bakteri A. hydrophila. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dalam pencegahan penyakit yang disebabkan oleh bakteri A. hydrophila dengan menggunakan Vibrio sp. sebagai kandidat probiotik dalam budidaya perairan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan menggunakan lima perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan tersebut meliputi konsentrasi supernatan Vibrio sp. yaitu 0%, 12,5%, 25%, 37,5% dan 50%. Parameter utama dalam penelitian ini adalah diameter daerah hambat Vibrio sp. terhadap aktivitas penghambatan bakteri A. hydrophila. Sedangkan, parameter penunjang dalam penelitian ini adalah pH media dan suhu inkubator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi supernatan Vibrio sp. memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap aktivitas penghambatan A. hydrophila untuk perlakuan K (0%) nilai rata-rata diameter daerah hambat yaitu 6 mm, perlakuan A (12,5%) nilai rata-rata diameter daerah hambat yaitu 7,667 mm, perlakuan B (25%) dengan rata-rata diameter daerah hambat sebesar 8,333 mm, perlakuan C (37,5%) dengan rata-rata diameter daerah hambat sebesar 8,5 mm dan perlakuan D (50%) rata-rata diameter daerah hambatnya yaitu 8,667 mm. Dari hasil analisa grafik, diketahui bahwa hubungan konsentrasi supernatan Vibrio sp. terhadap diameter daerah hambat bakteri A. hydrophila berbentuk regresi linier dengan persamaan y = 0,049x + 6,608 dan nilai koefisien korelasi sebesar r = 0,989. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disarankan sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh perbedaan konsentrasi supernatan Vibrio sp. dalam aktivitas penghambatan bakteri A. hydrophila di atas konsentrasi 50% sehingga dapat diketahui konsentrasi optimal dari supernatan Vibrio sp. Selain itu perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh konsentrasi Vibrio sp yang berupa supernatan secara in-vivo terhadap organisme air yang terserang bakteri A. hydrophila.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2011/12/051102432
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.8 Aquaculture
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 17 Jun 2011 09:34
Last Modified: 21 Oct 2021 07:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132791
[thumbnail of 051102432.pdf]
Preview
Text
051102432.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item