HargeTrioWidodo (2011) Ketimpangan Pembangunan dan Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat Pulau Kecil (Studi Kasus Pada Pulau Gili Ketapang Kecamatan Sumber Asih Kabupaten Probolinggo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago state) terbesar di dunia yang terdiri dari sekitar 17.500 pulau dengan luas laut sekitar 5,8 juta km² dan bentangan garis pantai sepanjang 81.000 km. Setiap pulau kecil atau gugus pulau-pulau kecil memiliki karakteristik dan tingkat kerentanan yang berbeda dibandingkan dengan pulau besar. Sehingga memerlukan tingkat perhatian dan penanganan yang berbeda pula antara pulau satu dengan lainnya. Sebagian besar dari pulau-pulau tersebut merupakan pulau-pulau kecil yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan jasa-jasa lingkungan (environmental services) yang sangat potensial untuk pembangunan ekonomi. Namun pembangunan nasional belum tersebar secara merata hingga kepulau-pulau kecil di wilayah yang jauh dari pusat pemerintahan. Pulau-pulau kecil tersebut secara ekonomis mempunyai potensi yang sangat kaya akan lahan yang cukup luas, sumber laut, sumber daya tambang, dan pariwisata. Akibatnya tidak jarang masyarakat pulaupulau kecil masih jauh tertinggal dari kemajuan bidang sosial, ekonomi, dan budaya dari daerah lain. Padahal jika berhasil dikembangkan secara optimal dan berkelanjutan, pulau-pulau kecil ini bukan saja akan menjadi sumber pertumbuhan baru, melainkan sekaligus akan mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah dan kelompok sosial dengan daerah lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari: (1) Potensi dan manfaat yang dapat dikembangkan dipesisir serta perairan pulau Gili Ketapang. (2) Kondisi sosial ekonomi masyarakat pulau Gili Ketapang. (3) Dampak pembangunan yang telah dilakukan terhadap masyarakat pulau Gili Ketapang. (4) Faktor pendukung dan penghambat pembangunan pulau Gili Ketapang. Sedangkan penelitian ini telah dilaksanakan pada pulau Gili ketapang, kecamatan Sumberasih di kabupaten Probolinggo pada bulan Maret-April 2010. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, sedangkan teknik deskriptif yang digunakan dalam penelitian adalah studi kasus. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara (interview) mendalam dengan informan untuk mendapatkan informasi yang mendalam, dan observasi (pengamatan) langsung di lapang. Data yang diambil adalah data primer berupa hasil wawancara dan observasi sedangkan data sekunder diperoleh dari data tertulis yang didapat dari situs penelitian tersebut. Analisis data yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif mengenai dampak ketimpangan pembangunan terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Pulau Gili Ketapang. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa di wilayah pesisir dan lautan pulau gili ketapang terdapat potensi perikanan yang melimpah. Dalam hal ini adalah perikanan tangkap dan juga pengolahan hasil perikanan sebagi upaya diversifikasi produk perikanan agar harga jual produk meningkat. Selain itu juga potensi pariwisata yang masih belum dikembangkan oleh masyarakat maupun pihak pemerintah. Keadaan ekonomi masyarakat pulau Gili Ketapang 5 menggantungkan hidupnya pada perikanan tangkap dan pengolahan hasilnya. Umumnya berada pada tingkat menengah keatas, namun karena manajemen yang kurang baik sehingga mereka banyak yang memiliki hutang. Sedangkan kehidupan sosial masyarakat pulau Gili Ketapang sangat baik. Kekerabatan dan kerukunan sosial sangat baik antara arga satu dengan yang lainnya. Walaupun ada beberapa golongan tidak menjadi jurang pemisah. Selain itu masyarakat pulau Gili Ketapang juga sangat mementingkan gengsi diantara mereka..Ketersediaan infrastruktur sudah mencukupi, namun masih sangat jauh jika dibandingkan dengan yang ada di pulau jawa. Pembangunan yang telah dilakukan sudah mencakup pembangunan fisik dan juga pembangunan non fisik. Pembangunan tersebut dintaranya adalah pembangunan pendidikan, kesehatan, Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD), Saluran Penyediaan Air Minum (SPAM), dermaga, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM), dan Kelompok Usaha Bersama (KUB). Dan akses masyarakat terhadap pelayanan tersebut terbuka sangat lebar, sehingga semua masyarakat dapat mengaksesnya. Faktor pendukung dalam pembanguan pulau Gili ketapang berasal dari masyarakat sendiri, yaitu keinginan mereka untuk merubah daerahnya. Dan mulai terbukanya pemikiran mereka tentang pentingnya pembangunan. Sedangkan faktor penghambatnya adalah rendahnya kulaitas SDM, sumberdaya yang terbatas jumlahnya, ketegantungan ekonomi pada kota Probolinggo.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2010/89/051100137 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.42 Islands and reefs |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 28 Jan 2011 13:18 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 06:18 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132758 |
Preview |
Text
051100135.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |