PipitKartikaPutriSahati (2010) Evaluasi Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Pada Kelompok Usaha Bersama (KUB) Bidang Pengolahan Ikan di Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Jawa Timur : Studi Kasus Pada COFISH Project Di Tre. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Masyarakat pesisir yang sebagian besar merupakan masyarakat nelayan memiliki karakteristik yang berbeda dengan masyarakat lainnya. Perbedaan ini dikarenakan keterkaitannya yang erat dengan karakterstik ekonomi wilayah pesisir, latar belakang budaya dan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang. Keberdayaan masyarakat merupakan modal utama masyarakat untuk mengembangkan dirinya serta mempertahankan ditengah masyarakat lainnya. Salah satu program pemberdayaan masyarakat pesisir yang telah dilaksanakan adalah proyek COFISH Coastal Community Development and Fisheries Resource Management (Pembangunan Masyarakat Pantai dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan) yang telah dilaksanakan pada 21 April 1998 hingga 31 Desember 2005, yang bertujuan untuk memperkenalkan pengelolaan sumberdaya perikanan dan penurunan tingkat kemiskinan dengan memberikan kesempatan untuk memperoleh mata pencaharian dan pendapatan cadangan. Salah satu kegiatan dari proyek COFISH ini adalah membantu pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang ada di lokasi proyek COFISH. Salah satu lokasi proyek tersebut adalah di Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. Di lokasi tersebut terdapat beberapa usaha pengolahan ikan, seperti pengasapan, pengeringan, pemindangan, dan pembuatan abon ikan. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa proyek COFISH telah berakhir pada 31 Desember 2005. Oleh karena itu perlu diadakan sebuah evaluasi mengenai kegiatan yang dilakukan untuk membantu pengembangan usaha pengolahan ikan serta bagaimana keberlanjutan dari usaha pengolahan ikan pasca proyek COFISH. Selain itu evaluasi juga diperlukan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dengan adanya bantuan yang diberikan pada saat berlangsungnya proyek COFISH. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui serta menganalisis: (1) Kegiatan yang dilakukan proyek COFISH untuk KUB dalam bidang pengolahan ikan, (2) Dampak dari adanya KUB dalam bidang pengolahan ikan, (3) Keberlanjutan dari anggota KUB sasaran COFISH Project dalam bidang pengolahan ikan saat ini, (4) Pembinaan lanjutan yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Trenggalek terhadap KUB dalam bidang pengolahan ikan, (5) Kendala yang dihadapi oleh KUB dalam bidang pengolahan ikan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan studi kasus. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan sampel adalah dengan teknik non random sampling dengan jenis Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, wawancara. Kegiatan yang dilakukan selama berlangsungnya proyek COFISH adalah dengan memberikan bantuan yang berupa peralatan untuk melakukan usaha pengolahan. Usaha pengasapan ikan mendapatkan tempat bakaran ikan dan box tempat ikan. Usaha pengeringan mendapatkan widig, kere, terpal, open, dan wareng. Usaha pemindangan ikan mendapatkan bak perebusan, kompor, dan mesin diesel. Usaha pembuatan abon ikan mendapatkan penggilingan daging. Namun pada kenyataannya adalah tidak semua pemilik usaha pengolahan ikan mendapatkan bantuan tersebut. Setelah berakhirnya proyek COFISH, pemerintah dalam hal ini adalah Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Trenggalek tetap memberikan pembinaan kepada para pemilik usaha pengolahan ikan, misalnya: memberikan bantuan payung kepada pengasap ikan, memberikan pelatihan mengenai pengolahan ikan kepada para pengering ikan dan pembuat abon ikan, memberikan tempat berupa bangsal pemindangan kepada para pemindang ikan. Berdasarkan hasil perhitungan nilai manfaat bersih yang diperoleh, usaha pengolahan ikan di Kecamatan Watulimo memberikan nilai manfaat bersih yang cukup besar terhadap pemilik usaha, tenaga kerja, dan usaha persewaan kendaraan. Nilai manfaat bersih yang diperoleh dalam satu hari oleh usaha pengasapan ikan adalah sebesar Rp 9.313.293,28 per hari, usaha pengeringan ikan sebesar Rp 24.620.099,19 per hari, usaha pemindangan ikan sebesar Rp 101.475.889,2 per hari, dan usaha pembuatan abon ikan sebesar Rp 349.783,33 per hari. Ada beberapa dampak yang ditimbulkan dari adanya KUB pengolahan ikan, seperti dampak secara ekonomi, yaitu: pemilik usaha pengolahan ikan memperoleh pendapatan dari hasil penjualan, dapat menampung tenaga kerja, memperluas pasar sehingga memberikan penghasilan kepada usaha jasa persewaan kendaraan. Dampak secara sosial, yaitu: meningkatkan interaksi sosial antara sesama pemilik usaha, pemerintah memiliki perhatian terhadap kesejahteraan para pengolah ikan melalui pemberian bantuan tersebut, meningkatkan pendapatan bagi pemilik usaha dan tenaga kerjanya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2010/36/051003362 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 06 Dec 2010 10:44 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 06:03 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132720 |
Preview |
Text
051003362.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |