Pengaruh Padat Penebaran Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Botia (Chromobotia macracanthus Bleeker) dengan Sistem Resirkulasi

PauziRidwan (2010) Pengaruh Padat Penebaran Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Botia (Chromobotia macracanthus Bleeker) dengan Sistem Resirkulasi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan botia (Chromobotia macracanthus Bleeker) merupakan spesies ikan hias air tawar asli Indonesia yang banyak ditemukan di perairan Sumatera dan Kalimantan. Botia bernilai ekonomis tinggi dan merupakan komoditas potensial untuk ekspor ke mancanegara terutama ke Asia, Amerika Serikat dan beberapa negara Uni Eropa. Di Eropa ikan botia bisa mencapai belasan euro untuk ukuran lima sentimeter sedangkan di Indonesia hanya Rp 6.000 per ekor (Anwar, 2009). Botia merupakan salah satu jenis ikan yang masih harus diperoleh dari hasil tangkapan di alam. Tingginya tingkat permintaan botia baik di pasar lokal maupun ekspor menyebabkan menurunya stok ikan di alam akibat banyaknya penangkapan (Lampiran 6). Untuk mengimbangi permintaan pasar yang tinggi dan juga untuk menjaga kelestarian ikan botia diperlukan teknologi pembenihan. Salah satu permasalahan dalam pembenihan adalah tingginya tingkat kematian benih pada fase benih. Untuk mengurangi tingkat kematian benih, penentuan padat penebaran merupakan upaya yang sangat menentukan dalam menunjang keberhasilan pembenihan. Kepadatan penebaran yang tepat akan memberikan kesempatan bagi ikan dalam memanfaatkan pakan, oksigen terlarut dan ruang sehingga pertumbuhan berjalan optimal dan menghasilkan kelangsungan hidup yang tinggi. Namun dalam hal ini belum diketahuinya padat penebaran benih ikan botia yang tepat yang menghasilkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan yang optimal sehingga perlu diteliti. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah padat penebaran berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih botia, untuk mengetahui padat penebaran terbaik yang menghasilkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih botia yang tinggi. Penelitian dilaksanakan di Balai Riset Budidaya Ikan Hias Depok pada bulan Juli – Oktober 2009. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) tersarang, perlakuan dilakukan dengan menggunakan padat penebaran yang berbeda sebanyak 5 ekor/m2, 15 ekor/m2, 25 ekor/m2, dan 35 ekor/m2. waktu pengamatan dilakukan selama dua bulan kemudian dengan pengulangan perlakuan sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa padat penebaran terhadap parameterparameter uji adalah berpengaruh sangat nyata. Hasil perhitungan terhadap pertumbuhan berat didapatkan semakin meningkatnya padat penebaran benih botia berpengaruh terhadap semakin menurunnya pertumbuhan berat. Perlakuan A (5 ekor/m2) memiliki pertumbuhan berat rata-rata tertinggi kemudian menurun diikuti oleh perlakuan B (15 ekor/m2), perlakuan C (25 ekor/m2) dan perlakuan D (35 ekor/m2). Nilai rata-rata pertumbuhan berat tertinggi sebesar 0,00688 g pada perlakuan A. Untuk mengetahui hubungan antara waktu pengamatan dengan pertumbuhan berat selama pengamatan digunakan analisis deret berkala (time series), kemudian diketahui bahwa pertumbuhan berat masing-masing perlakuan selama penelitian memiliki pola yang sama yaitu berat bertambah seiring dengan waktu pengamatan. Selama penelitian berlangsung pertumbuhan berat masih mengalami kenaikan dan belum diketahui batas teratas pertumbuhan berat benih botia. Hasil perhitungan pertumbuhan panjang didapatkan semakin meningkatnya padat penebaran benih botia berpengaruh terhadap semakin menurunnya pertumbuhan panjang. Perlakuan A (5 ekor/m2) memiliki pertumbuhan panjang rata-rata tertinggi kemudian menurun diikuti oleh perlakuan B (15 ekor/m2), perlakuan C (25 ekor/m2) dan perlakuan D (35 ekor/m2). Nilai rata-rata pertumbuhan panjang tertinggi sebesar 2,709 cm pada perlakuan 5 ekor/m2. Untuk mengetahui hubungan antara waktu pengamatan dengan pertumbuhan panjang selama pengamatan digunakan analisis deret berkala (time series), kemudian diketahui bahwa pertumbuhan panjang masing-masing perlakuan selama penelitian memiliki pola yang sama yaitu panjang bertambah seiring dengan waktu pengamatan. Selama penelitian berlangsung pertumbuhan panjang masih mengalami kenaikan dan belum diketahui batas teratas pertumbuhan panjang benih botia. Hasil perhitungan kelangsungan hidup didapatkan semakin meningkatnya padat penebaran berpengaruh terhadap semakin menurunnya kelangsungan hidup. Perlakuan A (5 ekor/m2) memiliki kelangsungan hidup rata-rata tertinggi kemudian menurun diikuti oleh perlakuan (B 15 ekor/m2), perlakuan C (25 ekor/m2) dan perlakuan D (35 ekor/m2). Nilai rata-rata kelangsungan hidup tertinggi sebesar 74,573 pada perlakuan 5 ekor/m2. Selama penelitian kondisi kualitas air selama penelitian secara umum masih dalam kisaran optimal yang mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan botia. Suhu antara 27,6 – 28,1oC, pH antara 7,76 – 8,04, oksigen terlarut 6,48 – 6,91 mg/L, ammonia 0,019 mg/L dan nitrit 0,0032 mg/L. Perbedaan padat penebaran memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan panjang. Pertumbuhan panjang perlakuan A (5 ekor/m2) berbeda terhadap perlakuan B (15 ekor/m2), berbeda terhadap perlakuan C (25 ekor/m2) dan berbeda terhadap perlakuan D (35 ekor/m2). Perbedaan padat penebaran memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kelangsungan hidup. Kelangsungan hidup perlakuan A (5 ekor/m2) berbeda terhadap perlakuan B (15 ekor/m2), berbeda terhadap perlakuan C (25 ekor/m2) dan berbeda terhadap perlakuan D (35 ekor/m2). Padat penebaran terbaik benih botia selama pemeliharaan 2 bulan yaitu pada perlakuan 5 ekor/ m2 yang memberikan pertumbuhan berat (0,645 g), pertumbuhan panjang (2,94 cm) dan kelangsungan hidup (94,4%). Kondisi kualitas air selama penelitian secara umum masih dalam kisaran optimal yang mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan botia. Suhu antara 27,6 – 28,1oC, pH antara 7,76 – 8,04, oksigen terlarut 6,48 – 6,91 mg/L, ammonia 0,019 mg/L dan nitrit 0,0032 mg/L. Saran yang dapat diajukan berdasarkan hasil penelitian ini adalah untuk aplikasi usaha budidaya pembenihan botia agar menghasilkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih botia yang optimum dilakukan dengan penebaran 22 ekor/m2.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2010/24/051003350
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 02 Dec 2010 11:08
Last Modified: 21 Oct 2021 05:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132709
[thumbnail of 051003350.pdf]
Preview
Text
051003350.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item