Penggunaan Bakteri Asam Laktat Lactobaccillus Plantarum Sebagai Penghambat Bakteri Vibrio Alginolyticus Secara In-Vitro

Wegas, MediaTenta (2012) Penggunaan Bakteri Asam Laktat Lactobaccillus Plantarum Sebagai Penghambat Bakteri Vibrio Alginolyticus Secara In-Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari pemberian bakteri asam laktat Lactobacillus plantarum yang berdasarkan pada jam pemanenannya yang mana pemanenan bakteri L. plantarum dilakukan setiap 2 jam sekali dari jam ke- 0 sampai jam ke- 24 dalam menghambat bakteri patogen (Vibrio alginolyticus). Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah mengadakan percobaan untuk melihat hasil. Hasil yang didapat akan menegaskan bagaimana hubungan kausal antara variabel - variabel yang diselidiki dan berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Pada penelitian ini dilakukan isolasi dan identifikasi bakteri dari organ dalam udang vannamei yang diambil dari Balai Pengembangan Budidaya Air Payau, Bangil, Pasuruan. Dari hasil tersebut diketahui bahwa bakteri yang ditemukan adalah bakteri asam laktat L. plantarum. L. plantarum merupakan salah satu bakteri asam laktat yang memiliki sifat-sifat umum antara lain bentuk batang atau bulat (coccus), sifat gram positif, katalase negatif, endospora negatif, motilitas negatif, dan mampu menghasilkan asam laktat. Kemudian L. plantarum diuji tantang dengan bakteri V. alginolyticus dengan menggunakan metode cakram. Pada prinsipnya metode cakram adalah mengukur daerah hambatan yang terjadi di sekitar kertas cakram yang sudah mengandung bakteri asam laktat yang dipanen pada jam ke- 0 sampai ke- 24. Prosedur difusi-kertas cakram-agar yang distandardisasikan (metode Kirby- Bauer) merupakan cara untuk menentukan sensitivitas antibiotik untuk bakteri. Sensitivitas suatu bakteri terhadap antibiotik ditentukan oleh diameter zona hambat yang terbentuk. Semakin besar diameternya maka semakin terhambat pertumbuhannya. Dalam pengamatan daya hambat dari L .plantarum yang menggunakan metode cakram dapat disimpulkan bahwa L. plantarum dapat menghambat bakteri V. alginolyticus. Hal ini dapat diketahui dengan adanya zona bening yang terjadi disekitar cakram, dimana zona bening tersebut merupakan zona hambatnya. Berdasarkan pada hasil penelitian dapat diketahui bahwa ukuran zona hambat pada perlakuan pemanenan jam ke- 0 sampai jam ke- 18 memiliki ukuran rata-rata 6,01 – 6,54 mm. Sedangkan pada jam ke 20 rata-rata ukuran zona hambatnya sebesar 7,35 mm. Ukuran zona hambat pada pemanenan jam ke- 22 meningkat menjadi 9,64 mm. Dan ukuran zona hambat terbesar terjadi pada perlakuan pemanenan pada jam ke- 24 dengan ukuran 14,56 mm. L. plantarum dapat menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2) adanya oksigen dan berfungsi sebagai antibakteri yang dapat menyebabkan adanya daya hambat terhadap pertumbuhan mikroorganisme lain. Serta menghasilkan bakteriosin yang berfungsi sebagai penghasil antibiotik.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2010/152/051205724
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 15 Jan 2013 14:44
Last Modified: 21 Oct 2021 05:44
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132698
[thumbnail of artikel_Skripsi.pdf]
Preview
Text
artikel_Skripsi.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Skripsi.pdf]
Preview
Text
Skripsi.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of PKL.pdf]
Preview
Text
PKL.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of artikel_PKL.pdf]
Preview
Text
artikel_PKL.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item