KadimMiftahulKhair (2010) Pemanfaatan Limbah Urin Sapi sebagai Pupuk Cair untuk Penungkatan Kelimpahan Fitoplankton. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Semakin berkembangnya usaha peternakan maka limbah yang dihasilkan akan semakin banyak. Limbah ini berpotensi mencemari dan merusak lingkungan terutama perairan jika tidak dikelola atau dimanfaatkan, sebaliknya jika limbah ini dikelola atau dimanfaatkan maka akan akan mengurangi pencemaran dan bisa mendatangkan keuntungan. Salah satu limbah ternak yang dapat dimanfaatkan adalah urin sapi. Urin sapi diketahui memiliki kandungan bahan organik yang tinggi dan dapat diolah menjadi pupuk buatan alternatif yang murah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbadaan pengaruh antara perlakuan pupuk urin sapi terhadap kelimpahan fitoplankton dan untuk mengetahui perlakuan mana yang terbaik. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hidrologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya pada bulan Juni-September 2009 sedangkan untuk pengambilan sampel limbah urin sapi di Peternakan Sawojajar Malang. Metode yang digunakan adalah eksperimen, perlakuan dilakukan dengan menggunakan urin sapi yang dimasukkan pada media percobaan sebanyak 12.5 mg, 25 mg, 37.5 mg, 50 mg dan satu bak percobaan yang lain tanpa diberi urin sapi yaitu sebagai kontrol. Waktu pengamatan akan dilakukan selama dua minggu kemudian dari setiap bak dilakukan pengulangan yaitu sebanyak 3 kali untuk tiap perlakuan. Untuk mencapai tujuan penelitian maka digunakan rancangan acak lengkap tersarang (RAL tersarang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan fitoplankton terhadap perlakuan-perlakuan uji adalah berpengaruh sangat nyata. Perlakuan D (37.5 mg) memiliki nilai kelimpahan rata-rata tertinggi kemudian diikuti oleh perlakuan E (50 mg), perlakuan C (25 mg), perlakuan B (12.5 mg) sedangkan perlakuan A (0 mg) adalah yang terendah. Berdasarkan analisa regresi kuadratik diketahui bahwa adanya penambahan peralakuan (dosis) pupuk urin cenderung akan mengakibatkan adanya penurunan kelimpahan fitoplankton, dari grafik terlihat dimana puncak kelimpahan terjadi pada titik 37.5 dan mengalami penurunan di titik 50 mg. Titik puncak pada 37.5 merupakan titik optimum untuk pertumbuhan fitoplankton pada penelitian ini. Adanya kecenderungan penurunan kelimpahan ini terjadi karena sudah tidak adanya keseimbangan antara fitoplankton dengan kadar pupuk (perlakuan) yang diberikan sehingga keadaan ini justru menekan atau menghentikan pertumbuhan fitoplankton tersebut. Penelitian lebih lanjut perlu diadakan terutama tentang aplikasi penggunaan pupuk urin sapi pada kolam budidaya udang maupun ikan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2010/150/051203385 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 06 Nov 2012 13:51 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 05:44 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132697 |
Preview |
Text
Laporan_SkripSi_BAB_1-3.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
Laporan_SkripSi_BAB_4.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
RINGKASAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
COveR.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR_ISI.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
KATA_PENGANTAR.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |