BeniYusuf (2009) Studi Tentang Sebaran Klorofil-a dan Pengaruhnya terhadap Hasil Tangkapan Ikan Lemuru (Sardinella lemuru) di Perairan Selat Bali. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perairan Indonesia memiliki karakteristik yang sangat unik dan menarik. Beragam fenomena oseanografi yang terjadi membentuk perairan ini menjadi dinamis. Perubahan iklim yang diakibatkan kecenderungan suhu udara di bumi yang semakin meningkat telah menjadi isu global, regional maupun nasional. Dinamika perairan ini berkaitan erat dengan biota yang hidup di dalamnya. Sebagai salah satu komponen biologi laut, klorofil-a memegang peranan penting dalam rantai makanan di suatu perairan, karena klorofil-a berperan sebagai produsen dalam rantai makanan itu sendiri. Konsentrasi klorofil-a suatu perairan sangat tergantung pada ketersediaan nutrien dan intensitas cahaya matahari. Fitoplankton merupakan penghasil utama klorofil-a di suatu perairan. Fitoplankton berfluktuasi dari tahun ke tahun berkaitan dengan perubahan iklim Sehingga perubahan kondisi iklim musiman dan tahunan merupakan informasi dasar yang diperlukan dalam pengembangan model penginderaan jauh, ekologi dan hidrodinamika laut untuk keperluan monitoring dan prediksi. Ikan lemuru merupakan spesies ikan yang penting di Perairan Selat Bali karena ikan lemuru mendominasi produksi penangkapan sekitar 80% dari total kegiatan penangkapan di Perairan Selat Bali. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: untuk menganalisis nilai konsentrasi klorofil-a melalui data satelit di perairan Selat Bali; mengetahui hubungan antara konsentrasi klorofil-a dan hasil tangkapan ikan lemuru di Perairan Selat Bali dan mengetahui hubungan antara klorofil-a dengan parameter lain, yaitu suhu permukaan laut (SPL) di perairan Selat Bali. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sedang analisis yang digunakan adalah membuat time series data, anomali data, tren, dan uji statistik (regresi linier). Selama 5 tahun pengamatan (2003 – 2007), diketahui kisaran konsentrasi klorofil-a adalah 0,150 – 1,526 mg/m3, sedangkan konsentrasi klorofil-a menurut variasi musiman berkisar antara 0,282 - 1,111 mg/m3. Menurut Hatta (2002), bahwa kisaran konsentrasi klorofil-a tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Kisaran SPL selama tahun 2003 – 2007 berkisar antara 25,54 - 31,36 °C, sedangkan kisaran SPL musiman berkisar antara 25,95 – 30,29 °C. Sedang untuk data Catch per Unit Effort (CpUE ) selama Tahun 2003 – 2007 berkisar antara 501.5 - 34,853.4 kg/unit. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan atau pengaruh klorofil-a terhadap CpUE ikan lemuru. Akan tetapi disini terjadi hubungan tidak langsung antara klorofil-a dan CpUE karena kenaikan konsentrasi klorofil-a tidak diikuti dengan peningkatan CpUE secara langsung. Namun, mengalami keterlambatan sekitar 4 bulan (lag 4 bulan), maka untuk memperoleh hubungan yang erat antara klorofil-a dan CpUE dilakukan moving average. Dan selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan uji statistik (regresi linier). (1) hubungan antara klorofil-a sesudah 4 (empat) bulan moving average dan CpUE diperoleh persamaan y = 22119x + 365.5; R2 = 0,556 (r = 0,746) yang artinya bahwa setiap penambahan nilai klorofil-a akan diikuti pula pertambahan nilai CpUE sebesar 22119 kg/unit; terlihat bahwa klorofil-a memiliki hubungan yang sangat nyata v dengan CpUE; (2) hubungan antara SPL dan CpUE diperoleh persamaan y = 1574x – 1E-12; R2 = 0,016 (r = 0,126) yang artinya bahwa setiap penambahan nilai SPL akan diikuti pula pertambahan nilai CpUE sebesar 1574 kg/unit; terlihat bahwa SPL memiliki keeratan hubungan yang sangat rendah dengan CpUE, (3) hubungan antara SPL dan klorofil-a diperoleh persamaan y = - 0,333x; R2 = 0,316 (r = -0,562) yang artinya bahwa setiap penambahan nilai SPL akan diikuti penurunan nilai klorofil-a sebesar 0,333 mg/m3, terlihat bahwa SPL memiliki keeratan hubungan yang negatif dengan klorofil-a. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan anatar lain: (1) dari hasil analisis sebaran rata-rata konsentrasi klorofil-a bulanan di perairan Selat Bali selama 5 tahun pengamatan (2003 – 2007) berkisar antara 0,150 - 1,526 mg/m3, sedangkan nilai rata-rata variasi musim berkisar antara 0,282 - 1,111 mg/m3, (2) Terjadi hubungan tidak langsung antara klorofil-a dan CpUE, karena kenaikan konsentrasi klorofil-a diikuti dengan peningkatan CpUE setelah 4 bulan. (3) Terjadi hubungan negatif atau berbanding terbalik antara klorofil-a dan SPL (r = -0,562). Ada 2 saran yang dihasilkan dari penelitian ini yaitu: (1) Untuk validasi data sebaiknya dalam penelitian selanjutnya diharapkan dilakukan dengan cara menambahkan insitu data untuk membandingkan dengan hasil data rekaman citra satelit Aqua-Modis. (2) Untuk lebih mengetahui fluktuasi produksi ikan lemuru di Selat Bali disarankan dalam penelitian selanjutnya menambahkan parameter lain seperti: data angin, pola arus, DMI, ENSO Niño 3.4 yang bertujuan untuk mengetahui parameter mana yang memberikan pengaruh terhadap produksi ikan lemuru selain klorofil-a.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2009/86/050903506 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 07 Jan 2010 09:20 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 04:47 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132643 |
Preview |
Text
050903506.pdf Download (8MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |