BimaWahyuHariadi (2009) Kekuasaan Pedagang Dalam Sistem Pemasaran : studi kasus Ketergantungan Nelayan Terhadap Pedagang (bakul ikan/Tengkulak Di TPI Prigi, Kecamatan Watulimo, Trenggalek. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ada dua faktor yang menyebabkan kondisi kesejahteraan nelayan tidak pernah membaik, yaitu: pertama, berkaitan dengan sifat hasil produksi nelayan yang acap kali rentan waktu alias cepat busuk, maka satu-satunya jalan keluar untuk menyiasati kebutuhan hidup adalah menjual secepat mungkin hasil tangkapannya kepasar walaupun pembayaran yang diterima sering kurang memuaskan. Kedua, karena perangkap utang. Akibat irama musim ikan yang tidak menentu, maka sering terjadi keluarga miskin kemudian harus menjual sebagian atau bahkan semua aset produksi yang mereka miliki untuk menutupi utang dan kebutuhan hidup sehari-hari yang tak kunjung usai (Suyanto, 2004 dalam Kusnadi, 2004) Sebagai akibat timbulnya kemiskinan karena faktor-faktor diatas pada saat dilanda musim paceklik maka para nelayan yang modalnya kurang dengan terpaksa akan menggantungkan hidupnya kepada tengkulak/bakul ikan untuk memperoleh pinjaman utang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan kondisi demikian, menjadi peluang bagi tumbuh suburnya para tengkulak dengan memanfaatkan berbagai macam kelemahan yang dimiliki para nelayan tersebut. Pada kenyataanya banyak menunjukkan fakta bahwa banyak nelayan di Indonesia lebih banyak tertarik dan nyaman bekerja sama dengan tengkulak, dan mereka tidak mengerti bahwa sebenarnya dirinya telah diekploitasi oleh tengkulak. Tengkulak untuk menjaga kelancaran usahanya, mengharapkan semua hasil tangkapan di jual kepadanya dengan harga yang berbeda (lebih rendah dari harga umum, karena nelayan mempunyai tanggungan hutang). Nelayan menjaga hubungan dengan tengkulak atau pedagang ikan dengan harapan akan bisa memperoleh pinjaman apabila membutuhkan sewaktu-waktu. Tali ikatan ini dihargai para nelayan karena tengkulak tersebut menjadi sumber pinjaman. Pinjaman ini jarang didapat dari badan pemerintah. Hubungan ini sudah bertahan cukup lama "Patron clien" dalam kehidupan masyarakat nelayan, walaupun sebagian orang beranggapan bahwa tengkulak dengan kekuatannya selalu merugikan para nelayan.. Selain itu dalam proses jual beli antara nelayan dan tengkulak, jarang ditemukan nelayan bisa menang tawar menawar harga dengan pedagang yang menyebabkan kekuasaan pedagang dalam menentukan harga, dan apabila pedagang luar ingin membeli ikan, maka terlebih dahului harus melewati pedagang lokal karena telah menjadi kesepakatan. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Kekuasaan pedagang atau tengkulak dalam menentukan harga ikan di TPI Prigi, 2) Kekuasaan pedagang atau tengkulak dalam mendominasi atau menguasai daerah pemasaran dan menolak adanya bakul dari daerah lain dalam menentukan harga ikan di TPI Prigi, 3) Persepsi nelayan dengan adanya pedagang. Kegunaan dari penelitian ini : (1) Bagi Pemerintah, diharapkan memberikan masukan bagi pemerintah untuk membuat kebijakan-kebijakan yang lebih baik yang nantinya benar-banar dapat membantu dan bermanfaat dan bagi nelayan dalam rangka mengatasi masalah ekonomi dan sosial nelayan sehingga kehidupan nelayan menjadi lebih baik dan maju. Dalam Kasus Ketergantungan nelayan kepada pedagang, (2) Bagi masyarakat nelayan dan poedagan, memberikan saran bagi nelayan dan pedagang agar hubungan tersebut tidak hanya menguntungkan pihak tengkulak saja melainkan kedua belah pihak agar hubungan tersebut benar-banar seimbang. Penelitian ini dilakukan di TPI Prigi, kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mulai bulan Oktober 2008 sampai Desember 2008. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus, jenis data yang diambil data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data meliputi dokumentasi, observasi, wawancara, observasi partisipan. Jumlah responden dalam penelitian adalah 2 pedagang (tengkulak), 2 nelayan yang meminjam modal dan 2 nelayan setempat yang menjual hasil tangkap di TPI. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembuatan eksplanasi dan deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa sistem pemasaran hasil perikanan tangkap nelayan dilakukan di TPI Prigi. Sistem alur Proses pelelangan hasil perikanan tangkap nelayan di TPI Prigi secara umum dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu: Pra lelang; Lelang, Pasca lelang. Pembayaran retribusi neyan yaitu 3% sedangan pedagang 2% dari total pendapatan. Keadaan yang memprihatinkan dari sistem pemasaran di TPI Prigi adalah sistem keamanan terhadap hasil perikanan akibat dari pihak-pihak yang tidak berhak sehingga hal ini merugikan nelayan, sehingga bayak nelayan atau pedagang enggan membayar retribusi. Hasil jumlah ikan yang dilelang di TPI Prigi pada tahun 2007 sebanyak 7.944.441 kg dengan nilai total sebesar Rp 15.348.536.000,- dengan jenis ikan pelagis terbanyak yang di lelang yaitu tongkol, layang, dan teri. Perkembangan retribusi dari tahun 2003 sampai 2007. Target retribusi pelelangan ikan pada tahun 2007 sebesar Rp 400.000.000,- dengan realisasi retribusi sebesar Rp 260.000.000,,- disebabkan karena kurangnya kesadaran nelayan dalam membayar pada waktu pelelangan akibat kurangnya keamanan terhadap hasil tangkap. Mengingat jumlah stok ikan dari tahun-ketahun yang mengalami penurunan akibat penangkapan lebih, perolehan hasil tangkap yang tidak menentu akibat irama musim serta bahaya resiko, mahalnya biaya sarana dan prasarana proses penangkapan dan gaya hidup sebagian yang cenderung konsumtif membut para nelayan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari apalagi diwaktu musim paceklik. Untuk memperoleh biaya yang cukup besar tersebut para nelayan cenderung melakukan pinjaman kepedagang yang berskala besar. Alasannya yaitu selain prosesnya mudah dengan lisan serta modal bisa langsung cair bila dibandingkan denga lembaga lembaga formal seperti bank yang prosesnya berbelit-belit dan modal belum tentu bisa segera cair. Pola hubungan tersebut dinamakan patron-klien. Sebagai jaminan pengembalian hutang tersebut, nelayan harus menyerahkan semua hasil tangkapan kepedagang yang telah meminjamkan modal dengan potongan yang telah dise pakati kedua belah pihak. Andaikatapun nelayan yang tidak terjerat hutang, umumnya mau tidak mau harus menjual hasil tangkapannya kepada pedagang dengan harga yang telah ditetapkan oleh pedagang.. Hal ini disebabkan karena sifat produk yang rentan terhadap waktu, mahalnya biaya untuk mengolah hasil tangkap serta pemasaran ke daerah lain. Umumnya mereka pasrah dengan dengan keadaan tersebut asalkan dapat uang untuk melaut besoknya, walaupun secara kasat mata pihak nelayan yang dirugikan pada waktu penjualan hasil tangkap. Dengan pola hubungan patron-klien kondisi demikian menjadi lemahya posisi tawar nelayan (bargaining power) pada waktu penjualan yang mengakibatkan kekuasaan pedagang dalam menentukan harga di TPI Prigi. Mengenai masuknya pedagang dari daerah lain, ada ketentuan yang harus dipatuhi bahwa harus melewati pedagang lokal dulu apabila ingin membeli hasil tangkapan. Persepsi nelayan dengan adanya pedagang adalah sebagai patner kerja yang baik, dimana kedua belah pihak saling membutuhkan. Kesimpulan dari penelitian ini : Sistem pemasaran hasil perikanan tangkap dilakukan di TPI Prigi. Alur pemasaran: pra lelang (pendaratan ikan), lelang, Pasca lelang. Penguasaan daerah pemasaran di TPI Prigi sampai sekarang masih dipegang oleh pedagang lokal. Mengenai penguasaan daerah pemasaran didominasi oleh pedagang lokal, s
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2009/36/050901923 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 08 Dec 2009 10:32 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 04:07 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132591 |
Preview |
Text
050901923.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |