DianaTriYuliaSari (2008) Analisis Usaha Pemasaran Ikan Olahan dan Ikan Segar Pada Tingkat Pedagang Eceran di Pasar Besar Kota Malang Propinsi Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Permintaan ikan dunia dari tahun ke tahun menunjukkan kecenderungan semakin meningkat sebagai akibat meningkatnya jumlah penduduk dan kualitas hidup yang diikuti dengan perubahan pola konsumsi masyarakat. Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan sumberdaya perikanan yang sangat besar, serta kekayaan jenis-jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis penting. Permintaan ikan yang semakin lama semakin meningkat, ini dikarenakan ikan memiliki banyak kandungan gizi dan protein. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui proses pemasaran yang terjadi dalam usaha pemasaran ikan olahan dan ikan segar pada tingkat pedagang eceran, mengetahui marjin pemasaran serta efisiensi pemasaran yang terjadi dalam usaha pemasaran ikan olahan dan ikan segar pada tingkat pedagang eceran dan mengetahui strategi pemasaran dalam penerapan 4P yaitu barang/jasa (product), harga (price), promosi termasuk penjualan (promotion) dan distribusi (place). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode diskriptif dengan jenis penelitian survei. Adapun jenis dan sumber data yaitu data primer dan data sekunder.Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dengan observasi dan wawancara (dengan alat bantu panduan wawancara dan kuisener). Analisa data, untuk penyelesaian tujuan no. 1 dan 3 secara deskriptif kualitatif (memberikan penjelasan berupa kata-kata); no. 2. mengetahui marjin pemasaran serta efisiensi pemasaran yang terjadi dalam usaha pemasaran ikan olahan dan ikan segar pada tingkat pedagang eceran, dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Proses pemasaran yang terjadi dalam usaha pemasaran ikan olahan dan ikan segar pada tingkat pedagang eceran diantaranya aliran pemasaran ikan olahan lebih panjang karena melalui produsen pengolah ikan dimulai dari pedagang pengumpul (PP) yang mengumpulkan ikan dari produsen pengolah ikan (PO) dimana bahan baku ikan diperoleh dari nelayan/produsen (P). PP memasok ikan ke pedagang besar (PB) untuk dijual kembali ke pedagang besar lain (PBL) serta pedagang besar yang juga pedagang eceran di Pasar Besar (PEB1, PEB2). PEB1 maupun PEB2 memasok beberapa pedagang eceran di Pasar Besar, menjualnya langsung ke konsumen, sedangkan untuk ikan segar, aliran pemasaran lebih pendek, dimana konsumen di Pasar Besar membeli ikan segar dari pedagang eceran (PE) maupun pedagang eceran yang merangkap grosir (PEB). PEB memperoleh ikan dari pedagang besar (PB) dan PB ini membeli ikan dari pedagang pengumpul (PP) yang mengumpulkan ikan dari produsen (P). PEB1 dan PEB2 menjual ikan langsung ke konsumen serta memasok pedagang eceran lain di pasar Besar. Sedangkan pedagang eceran (PE) yang tidak memasok dari PEB1 dan PEB2, dipasok oleh pedagang besar lain (PBL) dimana PBL ini tidak berhubungan langsung dengan konsumen. Modal investasi pedagang eceran ikan segar sebesar Rp 74.635.000,00 sedangkan untuk pedagang eceran ikan olahan sebesar Rp 14.060.000,00. Modal kerja pedagang eceran ikan segar sebesar Rp 34.239.500,00 sedangkan untuk pedagang eceran ikan olahan sebesar Rp 15.795.680,00. Pendapatan bersih pada pedagang eceran ikan segar rata-rata sebesar Rp 13.093.956,67 sedangkan pada pedagang eceran ikan olahan rata-rata pendapatan bersihnya sebesar Rp 14.897.783,33. Terlihat bahwa usaha pemasaran ikan olahan lebih efisien dari pada usaha pemasaran ikan segar, karena margin yang didapat ikan olahan rata-rata Rp 6.068,29 dengan persentase efisiensi pemasaran sebesar 2,13 % sedangkan untuk ikan segar rata-rata margin yang didapat adalah Rp 4.685,78 dengan persentase efisiensi pemasaran sebesar 4,03 %, dengandemikian margin dan efisiensi pemasaran yang diperoleh ikan olahan lebih besar dibandingkan ikan segar.Strategi pemasaran dalam penerapan 4P diantaranya pedagang eceran ikan olahan memiliki strategi produk dalam menarik konsumen diantaranya produk dikemas dengan rapi, tetapi tidak semua produk dikemas langsung, produk yang biasanya dikemas merupakan produk yang langsung dibeli konsumen tanpa ditimbang terlebih dahulu sehingga langsung dibeli. Sedangkan pedagang eceran ikan segar memiliki strategi dalam menangani produk antara lain ikan yang setelah digrading lalu dicuci dan dibersihkan agar kelihatan segar. Pedagang eceran ikan olahan maupun ikan segar terus memantau harga-harga jual dari para pesaing untuk menentukan apakah harga yang telah ditetapkannya terlalu tinggi atau terlalu rendah. Penerapan yang dijalankan adalah memberikan kepuasan terhadap konsumen yaitu dengan cara memberikan harga yang tidak terlalu mahal, dimana pemasaran akan berhasil apabila mampu mengenali dan memahami kebutuhan yang diinginkan konsumen dengan memberikan harga yang relatif murah dan pedagang tetap mendapatkan keuntungan, sehingga apabila kepuasan dapat terpenuhi, maka akan meningkatkan jumlah konsumen dan keuntungan yang didapatpun akan meningkat. Promosi yang dilakukan oleh pedagang eceran baik ikan olahan maupun ikan segar adalah dengan memberitahu bahwa produknya relatif murah tanpa mengurangi kualitas produk itu sendiri. Dalam penerapannya pedagang eceran selalu berusaha untuk berhubungan baik dengan penyalur produknya, dengan hubungan yang baik akan timbul rasa kekeluargaan dan terhindar dari kecurangan baik dalam berdagang maupun mencari keuntungan satu sama lain tanpa harus merugikan salah satu pihak pedagang.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2008/81/050803230 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 25 Oct 2008 10:30 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 03:34 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132541 |
Preview |
Text
050803230.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |