YunitaWidistutik (2008) Pengaruh Bentuk Dan Ukuran (Nomor) Mata Pancing Terhadap Hasil Tangkapan Pada Alat Tangkap Pancing Rentak Di Perairan Prigi Trenggalek Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perairan Prigi merupakan pusat kegiatan perikanan di Kabupaten Trenggalek. Hal ini karena keberadaan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi yang sampai saat ini masih terus dibangun dan dikembangkan. Wilayah lautnya cukup potensial namun sampai saat ini tingkat eksploitasi atau pemanfaatan sumberdaya laut tersebut baru sekitar 20% dari potensi yang tersedia. Banyak jenis alat tangkap yang dioperasikan di Perairan Prigi. Salah satu alat tangkap yang sering digunakan adalah pancing. Menurut Anonymous (2007), Pancing adalah alat penangkap ikan yang terdiri dari tali dan mata pancing. Umumnya pada mata pancing dipasang umpan, baik umpan buatan maupun umpan alami yang berguna untuk menarik perhatian ikan dan binatang air lainnya. Di Prigi banyak jenis pancing yang dioperasikan oleh nelayan, salah satunya adalah vertical long line atau lebih dikenal disana dengan sebutan pancing rentak. Vertical long line atau pancing rentak adalah pancing yang terdiri dari rangkaian tali utama, dimana pada tali utama pada jarak tertentu terdapat beberapa tali cabang yang pendek dan lebih kecil diameternya dan di ujung tali cabang ini diikatkan pancing yang berumpan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bentuk mata pancing pada alat tangkap pancing rentak terhadap jumlah tangkapan dan ukuran (panjang) bukaan mulut ikan, mengetahui pengaruh ukuran (nomor) mata pancing pada alat tangkap pancing rentak terhadap jumlah tangkapan dan ukuran (panjang) bukaan mulut ikan, mengetahui ada tidaknya interaksi bentuk dan ukuran (nomor) mata pancing pada alat tangkap pancing rentak terhadap jumlah tangkapan dan ukuran (panjang) bukaan mulut ikan, mengetahui hubungan antara pertumbuhan panjang dengan berat ikan hasil tangkapan, mengetahui hubungan pertambahan panjang dengan besar bukaan mulut ikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dimana menurut Sugandi dan Sugiarto (1993) metode eksperimen merupakan suatu metode penelitian dengan mengadakan suatu percobaan untuk melihat suatu hasil yang ditujukan kearah penemuan sebab akibat antara variabel-variabel yang diteliti. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial. Rancangan ini dipilih karena terdapat lebih dari 1 faktor dalam penelitian ini yaitu bentuk dan nomor mata pancing. Menurut Sastrosupadi (2000), Rancangan Acak Kelompok sendiri adalah rancangan yang digunakan pada penelitian dengan kondisi lapang yang tidak homogen atau dengan kata lain sangat cocok dipakai dilapangan. Melalui faktorial tersebut nantinya dapat diketahui ada tidaknya interaksi antara kedua faktor tersebut. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tangkap pancing rentak yang mempunyai dua bentuk mata yang berbeda yang mana perbedaanya terletak pada bend yang berbeda yang disimbolkan sebagai bentuk A dan B dimana tiap bentuk memiliki ukuran mata pancing nomor 7 (a1, a2, a3, a4, a5) dan 8 (ai, aii, aiii, aiv, av), dengan ikan yang akan diteliti adalah ikan yang dominan ditangkap pada waktu penelitian yaitu ikan tongkol. Dari hasil penelitian dari analisa Anova pada taraf uji 1% didapat bahwa bentuk mata pancing ternyata berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah tangkapan dengan hasil perhitungan F hitung sebesar 3,91 dan bukaan mulut ikan dengan hasil F hitung sebesar 3,60 namun ketika pengujian dilanjutkan dengan uji BNT didapat bahwa bentuk mata pancing A dan B menghasilkan ikan hasil tangkapan dan besar bukaan mulut yang sama (tidak berbeda nyata). Ini terjadi karena perbedaan bentuk dalam penelitian ini tidak terlalu mencolok. Pada penelitian ini nomor mata pancing tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah tangkapan maupun besar bukaan mulut ikan, interaksi bentuk dan nomor mata pancing dalam penelitian ini juga tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah tangkapan maupun besar bukaan mulut ikan. Ini terjadi karena selisih nomor yang digunakan tidak terlalu besar . Ikan hasil tangkapan pada penelitian ini mengalami pertumbuhan allometrik positif dimana pertumbuhan panjang lebih cepat dibanding dengan pertumbuhan beratnya. Persamaan yang didapat adalah W = aL0,8362 . Untuk hubungan panjang dengan bukaan mulut didapat persamaan Y = 0,0597x + 1,5679 dengan nilai R2 = 0,2672, ini berarti nilai kesesuaian antara panjang dengan bukaan mulut ikan hanya berkisar 26, 72%
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2008/8/050803013 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 14 Oct 2008 15:41 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 03:32 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132539 |
Preview |
Text
050803013.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |