IkaNullyMartina (2008) Evaluasi Perencanaan Pengelolaan Sumberdaya Air oleh Dinas Sumberdaya Air dan Energi (SDAE) : kasus di Kelurahan Temas, Kota Batu, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kondisi perairan di Kelurahan Temas telah mengalami pencemaran. Hal ini mengindikasikan bahwa pengelolaan perairan di Kelurahan Temas tidak berjalan dengan baik. Hal ini dapat diketahui dari persepsi masyarakat Temas yang tingkat pengetahuan tentang manfaat terhadap pelestarian sumberdaya air yang masih kurang (Marheningtyas, 2006). Selama ini penelitian tentang evaluasi jarang dilakukan sehingga tidak bisa dijadikan sebagai umpan balik untuk perencanaan selanjutnya (komunikasi pribadi Sudaryanti, 2007)∗. Aji dan Sirait (1984) menegaskan bahwa evaluasi sering dianggap sebagai momok yang siap menjatuhkan pengelola sehingga evaluasi jarang dilakukan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui proses dan status perencanaan; mengetahui profil kegiatan ”stakeholders”, masalah, dan program-program penyelesaian masalah di Kelurahan Temas; dan mengetahui faktor pendukung dan penghambat. Pengambilan sampel dilaksanakan di Kota Batu, Jawa Timur pada bulan April-Desember 2007. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah proses perencanaan pengelolaan sumberdaya air yang dilakukan oleh Dinas SDAE di Kelurahan Temas. Bahan-bahan perencanaan yang digunakan adalah dokumen mengenai sumberdaya air,kelembagaan, sosial ekonomi masyarakat, kesehatan, budaya masyarakat setempat, dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan perencanaan sumberdaya air di Kelurahan Temas. Metode yang digunakan adalah metode survai. Data yang diambil pada penelitian ini meliputi data primer yaitu berupa wawancara dan data sekunder berupa dokumen. Teknik yang digunakan dalam penentuan responden adalah ”Purposive Sampling Technique” yang artinya sengaja (Wuisman, 1991). Analisis data menggunakan ”professional judgement” dengan mengacu pada metode “Ziel Orientierte Projekt Planung” (ZOPP) dan UU RI No.7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air. Jumlah penduduk Kelurahan Temas pada tahun 2007 sebanyak 12.328 jiwa yang terdiri dari 6.135 jiwa penduduk laki-laki dan 6.193 jiwa penduduk perempuan. Penduduk dengan usia belum produktif yaitu mulai usia < 01-14 tahun sebanyak 3223 jiwa (26,143%), usia produktif adalah 15-58 tahun sebanyak 7987 jiwa (64,787%), sedangkan lansia sebanyak 1118 jiwa (9,068%). Tingkat pendidikan masyarakat paling banyak adalah tamat pendidikan dasar 9 tahun sebanyak 7759 orang (65%) sedangkan tingkat pendidikan yang paling sedikit adalah tidak tamat SD / sederajat sebanyak 210 orang (1,759%). Mata pencaharian masyarakat Kelurahan Temas sebagian besar adalah petani, pedagang, PNS, dan swasta. Mata pencaharian yang paling banyak adalah petani * Dosen Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya yaitu 43,925%, yang terdiri dari pemilik sawah 788 orang dan pemilik ladang 273 orang, penyewa sebanyak 1388 orang, dan buruh tani sebanyak 628 orang. Profil kegiatan perairan di Kelurahan Temas meliputi irigasi, pemenuhan kebutuhan air bersih, pemukiman penduduk, pengelolaan sampah, pemantauan limbah industri, peternakan, dan yang paling banyak adalah kegiatan pertanian. Profil kegiatan tersebut menunjukkan banyaknya sektor yang memanfaatkan sumberdaya air. Analisis masalah menunjukkan betapa kompleksnya permasalahan yang ada meliputi masalah teknis, sumberdaya manusia, dan kelembagaan. Proses perencanaan sumberdaya air di Kelurahan Temas bersifat ”top down and bottom up”. Alasan responden mau berpartisipasi dalam perencanaan adalah kesadaran diri dan tanggung jawab Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi), status sebagai tokoh masyarakat, dan adanya kepedulian terhadap lingkungan. Partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pengelolaan sumberdaya air di Kelurahan Temas termasuk partisipasi interaktif dan dalam tahap implementasi. Kelompok masyarakat ikut berperan dalam mengendalikan keputusan-keputusan lokal dan pelaksanaan kegiatan. Faktor pendukung dalam perencanaan sumberdaya air adalah (1) Dukungan dan kesadaran masyarakat, (2) SDM yang berkualitas, dan (3) Adanya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air. Faktor penghambatnya antara lain (1) Egosektoral, (2) Pendanaan yang terbatas, (3) Kurang koordinasi antara dinas-dinas yang terkait, dan (4) Masyarakat kurang mampu mengidentifikasi kebutuhannya. Kesimpulan yang diperoleh adalah (1) Mekanisme proses perencanaan pengelolaan sumberdaya air yang dilaksanakan di Kota Batu untuk periode tahun 2006-2011 dengan pendekatan ”top down and bottom up”. (2) Proses perencanaan pengelolaan sumberdaya air di Kelurahan Temas selama ini belum terpadu. (3) Faktor pendorongnya adalah dukungan dan kesadaran masyarakat, SDM yang berkualitas, dan adanya UU RI No. 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air. Faktor penghambatnya antara lain egosektoral, pendanaan yang terbatas, kurang koordinasi antara dinas-dinas yang terkait, dan masyarakat kurang mampu mengidentifikasi kebutuhannya.. Saran peneliti berdasarkan hasil penelitian ini adalah dalam proses perencanaan pengelolaan sumberdaya air perlu dilaksanakan lebih lanjut secara terpadu dengan ditunjang bahan kajian baik dari aspek sosial, ekonomi, dan ekologi serta perencanaan pengelolaan sumberdaya alam khususnya sumberdaya air ini sebaiknya menggunakan metode “Ziel Orientierte Projekt Planung” (ZOPP).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2008/49/050803098 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 17 Oct 2008 09:06 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 03:22 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132509 |
Preview |
Text
050803098.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |