LindaSafitri (2008) Penggunaan Konsentrasi Kalium Hidroksida (KOH) yang Berbeda Sebagai Bahan Larutan Penyangga dalam Stimulasi Pemijahan Abalone (Haliotis asinina) dengan Sistem Hidrogen Peroksida (HO22). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan di Balai Budidaya Air Payau Situbondo pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kalium hidroksida (KOH) sebagai bahan kimia alternatif pengganti tris-(hydroxymethylamino)methane dalam stimulasi pemijahan abalone dengan sistem hidrogen peroksida (H 2O2 )dan pengaruhnya terhadap response time (RT) pemijahan abalone ( Haliotis asinina ). Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai bahan kimia alternatif pengganti tris-(hydroxymethylamino)methane dalam stimulasi pemijahan abalone ( Haliotis asinina ) dengan sistem hidrogen peroksida (H2O2 ). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan teknik pengambilan data dilakukan dengan cara observasi langsung. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga perlakuan dan satu kontrol dengan tiga kali ulangan. Perlakuan yang digunakan pada penelitian ini adalah perbedaan konsentrasi kalium hidroksida (KOH), yaitu A (0,01 M), B (0,05 M), dan C (0,1 M). Parameter yang diuji adalah Response Time (RT) sebagai parameter utama dan penampakan fisik telur serta kualitas air sebagai parameter penunjang. Hasil penelitian yang diperoleh menjelaskan bahwa kalium hidroksida (KOH) yang digunakan dapat menggantikan peran tris-(hydroxymethylamino)methane dalam stimulasi pemijahan abalone ( Haliotis asinina ) dengan sistem hidrogen peroksida (H2O2). Ini ditandai dengan semakin cepatnya response time (RT) pemijahan abalone ( Haliotis asinina ) setelah ditambahkan kalium hidroksida (KOH). Penampakan pada fisik telur terlihat tidak mengalami perubahan setelah induk abalone ( Haliotis asinina ) distimulasi dengan sistem hidrogen peroksida (H2O2). Untuk kualitas air, setelah media ditambahkan larutan kalium hidroksida (KOH) dengan konsentrasi yang berbeda terjadi perubahan pH yang sangat nyata, karena kalium hidroksida (KOH) merupakan senyawa yang bersifat basa kuat. Tetapi, pada kualitas air yang lain (suhu, salinitas dan amoniak) tidak mengalami perubahan. Penelitian ini pada akhirnya memberikan kesimpulan, bahwa Peran tris-(hydropxymethylamino)methane dapat digantikan oleh kalium hidroksida (KOH) dalam stimulasi pemijahan abalone ( Haliotis asinina ) dengan sistem hidrogen peroksida (H2O2) dengan konsentrasi optimal yang dapat diaplikasikan adalah 0,1 M. Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan konsentrasi kalium hidroksida (KOH) yang lebih tinggi sehingga dicapai konsentrasi optimal dalam stimulasi pemijahan abalone menggunakan sistem hidrogen peroksida (HO).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2008/43/050803042 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 17 Oct 2008 08:16 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 03:21 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132504 |
Preview |
Text
050803042.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |