Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Etanol Panas dan Penambahan Enzim Protease Terhadap Keberhasilan Pengaktivasian (Parthenogenesis) Telur Ikan Lele Dumbo (Clarias sp.)

Komarudin (2008) Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Etanol Panas dan Penambahan Enzim Protease Terhadap Keberhasilan Pengaktivasian (Parthenogenesis) Telur Ikan Lele Dumbo (Clarias sp.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Lele Dumbo adalah ikan pendatang yang merupakan keturunan lele hasil persilangan antara lele asli dari Taiwan dan lele yang berasal dari Afrika. Ikan hasil persilangan ini kemudian diintroduksi (dimasukkan) ke negara kita sekitar tahun 1986. Karena ukuran tubuh yang cepat besar atau bongsor dan melebihi ukuran ikan lele lokal, lele ini kemudian dinamakan lele dumbo (Clarias sp.) . Dengan menggunakan motode parthenogenesis diharapkan dapat memproduksi benih unggul dari induk betina yang unggul (homozigot). Karena pada parthenogenesis dapat menghasilkan individu baru yang identik dengan indukannya sehingga individu tersebut murni/mutlak dari sifat indukan betina. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian enzim protease pada perlakuan perbedaan konsentrasi etanol sebagai aktifator perkembangan embrio telur ikan lele. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Reproduksi, Pembenihan dan Pemuliaan Ikan, Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya pada bulan Mei-Agustus 2007. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan pengambilan data dilakukan secara observasi langsung. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan uji keragaman model Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan adalah karena untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi etanol yang dipanaskan dan penambahan enzim protease (tripsin) terhadap keberhasilan aktivasi dan perkembangan embrio (parthenogenetik) ikan lele dumbo yaitu perlakuan A (3%), perlakuan B (5%), perlakuan C (7%), kontrol menggunakan sperma (K1), kontrol tanpa sperma (K2) dengan 3 kali ulangan untuk masing-masing perlakuan dan pemberian enzim protease tripsin (dosis 2 g/600 ml aquades). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pemberian etanol panas dengan dosis berbeda dan penambahan enzim protease (tripsin) memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap keberhasilan aktivasi dan perkembangan embrio. Pemberian enzim protease tripsin diduga berhasil mengikis atau melunakan chorion telur ikan lele dumbo sehingga aktivator etanol berhasil mengaktivasi telur hingga mencapai perkembangan embrio. Tripsin dalam hal ini digunakan sebagai pengganti fungsi akrosin yaitu zat yang keluar dari akrosom spermatozoa yang berfungsi memecah protein pada zona pellucida. Pengaruh penggunaan enzim protease dengan konsentrasi etanol panas yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap perkembangan embrio pada fase pembelahan 8 sel, pada perlakuan etanol panas A, B, dan C diperoleh perkembangan embrio pada perlakuan masing-masing sebesar 81.94%, 92%, dan 95.33%. Sedangkan pada pada kontrol menggunakan sperma (K1) perkembangan embrio sebesar 92.67% dan kontrol tanpa sperma (K2) perkembangan embrio sebesar 84.78%. Pengaruh penggunaan enzim protease dengan konsentrasi etanol panas yang berbeda berpengaruh nyata terhadap perkembangan embrio pada fase pembelahan morula, pada perlakuan etanol panas A, B, dan C diperoleh perkembangan embrio pada perlakuan masing-masing sebesar 65.17%, 83.06%, dan 85.33% berbentuk hubungan linier dengan persamaan Y= 45.577 + 3.3825X, R2 = 0.98. Sedangkan pada kontrol menggunakan sperma (K1) perkembangan embrio sebesar 85,17% dan pada kontrol tanpa sperma (K2) perkembangan embrio sebesar 80,72%. Pengaruh penggunaan enzim protease dengan konsentrasi etanol panas yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap perkembangan embrio pada fase pembelahan blastula, pada perlakuan etanol panas A, B, dan C diperoleh perkembangan embrio pada perlakuan masing-masing sebesar 37%, 46.94%, dan 50.22%. Sedangkan pada kontrol menggunakan sperma (K1) perkembangan embrio sebesar 74.44% dan pada kontrol tanpa sperma (K2) perkembangan embrio sebesar 28.06%. Pengaruh penggunaan enzim protease dengan konsentrasi etanol panas yang berbeda berpengaruh nyata terhadap perkembangan embrio pada fase pembelahan gastrula, pada perlakuan etanol panas A, B, dan C diperoleh perkembangan embrio pada perlakuan masing-masing sebesar 23%, 26.39%, dan 38.33% berbentuk hubungan linier dengan persamaan Y= 20.511 + 2.4025X, R2 = 0.98. Sedangkan pada kontrol menggunakan sperma (K1) perkembangan embrio sebesar 60.28% dan pada kontrol tanpa sperma (K2) embrio tidak berkembang. Pengaruh penggunaan enzim protease dengan konsentrasi etanol panas yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap perkembangan embrio pada fase pembelahan organogenesis, pada perlakuan etanol panas A, B, dan C diperoleh perkembangan embrio pada perlakuan masing-masing sebesar 10.78%, 14.5%, dan 20.22%. Sedangkan pada kontrol menggunakan sperma (K1) perkembangan embrio sebesar 57% dan pada kontrol tanpa sperma (K2) embrio tidak berkembang. Pengaruh penggunaan enzim protease dengan konsentrasi etanol panas yang berbeda memberikan konstribusi yang nyata terhadap keberhasilan penetasan pada setiap perlakuan. Pada perlakuan A menetas 0.89%, perlakuan B menetas 1.67%, dan pada perlakuan C menetas 6.39%. Sedangkan pada kontrol tanpa sperma tidak ada hasil yang menetas. Hasil yang menetas pada kontrol menggunakan sperma sebesar 63.67%. Efek katalis enzim dan aktivasi etanol dapat dikatakan berhasil dalam penelitian ini walaupun tidak di capai hasil yang maksimal pada perkembangan embrio bila dibandingkan dengan kontrol sperma (K1) dengan hasil perkembangan embrio menetas sebesar 63.67%. Pengaruh penggunaan etanol panas pada konsentrasi yang berbeda menunjukan hasil berbeda nyata dan hasil terbaik pada perlakuan C (7%) dengan HR dan SR masing-masing 5.57% dan 1.01%, sedangkan hasil kontrol normal dengan sperma (K1) yang menghasilkan jumlah telur HR dan SR yaitu sebesar 54.33% dan 30.99 Larva yang dihasilkan pada perlakuan penggunaan enzim protease dengan konsentrasi etanol panas yang berbeda berhasil hidup sampai umur 5 hari pada perlakuan A (konsentrasi 3%), 8 hari pada perlakuan B (konsentrasi 5%) dan 10 hari pada perlakuan C (konsentrasi 7%). Ternyata penggunaan enzim protease dengan konsentrasi etanol panas 7% dapat mengaktivasi (parthenogenesis) telur ikan lele dumbo sampai terjadi penetasan telur sampai menjadi larva sebesar 6.39% atau ± 39 ekor dari 600 butir telur. Kualitas air untuk suhu diperoleh sekitar 26-280C pada masa inkubasi telur, pH 7,4 dan oksigen terlarut 8,2 mg/l masih layak untuk perkembangan embrio ikan lele dumbo selama penelitian. Dari hasil penelitian ini disarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan pada konsentrasi penggunaan enzim sebagai katalis khusus yang berbeda dan konsentrasi etanol sebagai aktivasi serta kombinasi dengan bahan lain yang digunakan sehingga perkembangan larva dapat bertahan lebih lama sehingga diketahui pertumbuhannya dan dilakukan tes lebih lanjut mengenai hasil parthenogenesis untuk dapat meningkatkan mutu dan kualitas produk perikanan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2008/30/0050803029
Subjects: UNSPECIFIED > Subject Not Defined
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 16 Oct 2008 10:15
Last Modified: 20 Oct 2021 05:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132494
[thumbnail of 050803029.pdf]
Preview
Text
050803029.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item