MuhammadGhazali (2008) Studi Tentang Konstruksi Dan Desain Alat Tangkap Jaring Insang Hanyut Terhadap Hasil Tangkap Ikan Lemuru (Sardinella Sp) Di Desa Labuhan Sumbawa Kecamatan Badas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Salah satu alat tangkap ikan yang digunakan dalam menangkap ikan lemuru di Labuhan Sumbawa adalah jaring insang hanyut ( drift gill net ), alat tangkap ini memiliki tingkat selektifitas yang tinggi dalam menangkap ikan dalam arti ikan yang lebih kecil dari bukaan mata jaring akan lolos atau tidak terjerat oleh jaring. Jaring insang hanyut yang dimiliki nelayan telah direkayasa oleh nelayan sendiri yang diharapkan dapat dipergunakan untuk menangkap ikan, keefektifitan dalam hal menangkap ikan berbeda satu dengan yang lainnya tergantung dari rekayasa nelayan sendiri terhadap alat tangkap tersebut. Tujuan dari penlitian ini adalah untuk mengetahui konstruksi dan desain alat tangkap jaring insang hanyut, Karakteristik jaring dan Perbedaan jumlah hasil tangkap alat tangkap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan studi komperatif. Jaring insang hanyut yang digunakan ada yang berbentuk persegi panjang (sampel jaring 1, 2 dan 6) dan trapesium (sampel 3, 4 dan 5). Bahan yang digunakan adalah Polyamid (PA) dengan diameter benang 0.25 mm, dengan besar mata jaring 2.54 cm. Dalam pengopeasiannya ada yang menggunakan jaring bendera dan tidak menggunakan jaring bendera. Panjang webbing pada jaring utama secara ke seluruhan tidak terlalu berbeda antara 52 meter yang terpanjang yaitu di jaring 2a, dan 45 meter yang terendah pada jaring 6c. Sedangkan untuk jaring tambahan yang terpanjang pada jaring 3b’ dan jaring 5c’ yaitu 35 meter dan paling rendah pada jaring 1a’. Nilai shortening ketiga Dusun berada diantara 0.36 yang paling terendah terdapat pada jaring 3b dan yang tertinggi pada jaring 2a dan jaring 5c yaitu sebesar 0.45. Hal ini sudah memenuhi syarat sebagai jaring insang yang menangkap secara memuntal (Entangled), karena menurut Sudirman dan Mallawa (2004) ikan yang tertangkap secara terpuntal pada jaring insang nilai shorteningnya bergerak sekitar 35 – 60 %, tetapi dalam menangkap ikan lemuru jaring ini menangkap secara menjerat. Jaring di Dusun Padak pada sampel I dan II (jaring 1a dan 2a) memiliki luas keseluruhan sebesar 1380.34 m2 dan 1525.52 m2. Dusun Kalibaru sampel I dan II (jaring 3b dan 4b) yaitu 1265 m2 dan 1525.52 m2, dan untuk Dusun Pasir sampel I dan II (jaring 5c dan 6c) sebesar 1794.28 m2 dan 1604.77 m2. Tali ris atas dan tali ris bawah,tali pelampung dan tali pemberat semuanya menggunakan benang PE. Diameter benang tali ris atas antara 4 – 6 mm. untuk tali ris bawah 3 – 6 mm, tali pelampung 3 – 4 mm, dan tali pemberat 3 – 4 mm. penggunaan benang PE pada tali ris bawah dan pelampung memiliki kelemahan karena memiliki densitas 0.95 gr/cc lebih kecil dari air laut 1.025 gr/cc sehingga tali PE dalam air laut memiliki buoyancy atau daya apung, hal ini kurang baik menjadi bahan tali ris bawah dan pemberat. Hasil perhitungan Anova didapatkan jaring Dusun Pasir paling tinggi (5c dan 6c) produksinya dibandingkan dengan sampel jaring Dusun lainnya. Produktifitas sampel jaring Dusun Padak (1a dan 2a) dan Dusun Kalibaru (3b dan 4b) adalah sama atau tidak berbeda nyata.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FPR/2008/145/050901104 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
| Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan |
| Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
| Date Deposited: | 01 May 2009 08:56 |
| Last Modified: | 20 Oct 2021 05:07 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132452 |
Preview |
Text
050901104.pdf Download (6MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |