UmdatulUmami (2008) Pengaruh Pemberian Dosis Tepung Tapioka Dalam Pakan Terhadap Produksi Biomass Artemia franciscana Pada Kepadatan Rendah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Keberhasilan di dalam usaha pembenihan tergantung ketersediaan makanan alami yang sesuai kebutuhan ikan. Permasalahan yang sering dihadapi oleh pembenihan adalah tingkat kematian larva yang masih tinggi dan ketersediaan makanan alami yang memadai dan tepat waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung tapioka dengan dosis berbeda dan mengetahui dosis terbaik dari tepung tapioka terhadap SR, SGR, Biomass Artemia franciscana dan FCR. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pakan Alami di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara pada bulan Januari – Februari 2006. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Sebagai perlakuan adalah pemberian tepung tapioka dengan dosis 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm dan 20 ppm yang diulang sebanyak 3 kali. Namun pada perlakuan tapioka 0 ppm mengalami kematian total pada hari ke 9 (ulangan 1) dan pada hari ke 14 (ulangan ke 2 dan 3). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan penambahan tepung tapioka dengan dosis 20 ppm memberikan pengaruh yang sangat berbeda nyata terhadap kelulushidupan Artemia franciscana . Pada perlakuan tapioka 5 ppm memberikan rata-rata jumlah kelulushidupan sebesar 52,13%; pada perlakuan tapioka 10 ppm memberikan rata-rata jumlah kelulushidupan sebesar 54,13%; pada perlakuan tapioka 15 ppm memberikan rata-rata jumlah kelulushidupan sebesar 56,07%; perlakuan tapioka 20 ppm memberikan rata-rata jumlah kelulushidupan sebesar 58,73%. Dari analisa regresi didapatkan persamaan linier yaitu Y = 49,83 + 0,43 X dan R2 = 0,9690. Pemberian tepung tapioka terhadap laju pertumbuhan spesifik Artemia franciscana dengan perlakuan 20 ppm tapioka memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap laju pertumbuhan spesifik Artemia franciscana . Dengan rata-rata laju pertumbuhan spesifik perlakuan tapioka 5 ppm 8,95 (%berat tubuh/hari), perlakuan tapioka 10 ppm sebesar 9,60 (%berat tubuh/hari), perlakuan tapioka 15 ppm sebesar 10,24 (%berat tubuh/hari), dan perlakuan tapioka 20 ppm sebesar 10,86 (%berat tubuh/hari). Hubungan antara pemberian tepung tapioka dengan dosis yang berbeda terhadap laju pertumbuhan spesifik Artemia franciscana membentuk regresi linier yaitu Y = 8,33 + 0,13 X dan R2 = 0,6513. Penambahan tepung tapioka memberikan pengaruh pada biomass Artemia franciscana . Hal ini dapat dilihat pada perlakuan tapioka 5 ppm memberikan rata-rata jumlah biomass sebesar 19588,00 mg, pada perlakuan tapioka 10 ppm memberikan rata-rata jumlah biomass sebesar 22621,63 mg, pada perlakuan tapioka 15 ppm dan 20 ppm memberikan rata-rata jumlah biomass sebesar 25950,47 mg dan 29969,40 mg. Hubungan antara pemberian tepung tapioka dengan dosis yang berbeda terhadap biomass Artemia franciscana membentuk regresi linier yaitu Y = 15914,12 + 689,46 X dan R2 = 0,7609. Sedangkan pengaruh penambahan tepung tapioka terhadap FCR. Pada perlakuan tapioka 5 ppmnilai rata-rata FCR sebesar 0,7216, perlakuan tapioka 10 ppm sebesar 0,6737, perlakuan tapioka 15 ppm dan perlakuan tapioka 20 ppm sebesar 0,6579 dan 0,6413. Penggunaan tepung tapioka dengan dosis yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang berbeda terhadap suhu, salinitas, DO dan pH. Data kualitas air tersebut masih berada dalam kisaran yang layak untuk kehidupan Artemia franciscana . Selama penelitian suhu berkisar antara 26 – 29oC, pH berkisar antara 7,89 – 8,03, oksigen terlarut 4,2-4,8 ppm, sedangkan ammonia berkisar antara 0,90-1,31 ppm. Berbeda dengan kualitas air lainnya, pemberian tepung tapioka dengan dosis berbeda memberikan pengaruhnyata terhadap ammonia. Pada perlakuan tapioka 20 ppm dapat menurunkan ammonia sebesar 0,96 ppm. Hubungan antara pemberian tepung tapioka dengan dosis yang berbeda terhadap kandungan ammonia membentuk regresi linier yaitu Y = 1,32 – 0,02 X dan R2 = 0,6763. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis tepung tapioka terbaik sebagai penuntun ammonia pada budidaya Artemia franciscana .
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2008/130/050803739 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 23 Apr 2009 09:49 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 04:54 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132436 |
Preview |
Text
050803739.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |